Hasil Setelah Menembus 125 km

Ingat artikel ini? Bulan ini merupakan bulan ketiga saya memulai hobi baru saya yaitu lari. Lari merupakan olahraga yang gampang-gampang susah dilakukan. Gampang, karena paling anda hanya membutuhkan sepatu olahraga untuk memulainya, bahkan kadang tidak memerlukan alas kaki apapun. Susah, karena kita lebih mudah capek berlari, jadi mungkin gak bisa lama apalagi jauh-jauh. Jadi yang diperlukan untuk mengatasi susahnya lari ada konsistensi. Oleh karena itu saya membuat target minimal lari 50 km sebulan.

Bulan pertama lari saya berhasil melewati target saya dengan berlari sejauh 60 km. Bulan kedua, saya hanya mampu berlari sesuai target, yaitu 50 km. Bulan ketiga sampai hari ini (Sabtu, 9 Juli 2011) saya sudah berlari 17 km. Artinya dalam 3 bulan ini saya sudah berhasil menembus jarak 125 km dalam berlari. Itu sama saja dengan panjang jalan tol Jakarta-Bandung dari cawang. Perjalanan lari yang paling sedikit yang saya lakukan adalah 1,5 km, yaitu dari turun shuttle bus ke rumah. Sedangkan perjalanan paling jauh adalah 7 km yaitu dari rumah menuju pasar kebayoran lama dan kembali lagi. Secara rata-rata saya berlari 3 – 5 km dalam satu waktu. Seminggu minimal 2x berlari.

Berlari paling banyak saya lakukan dari rumah. Beberapa di gym kantor dan sekali di daerah kalimalang menuju rumah adik saya. Dalam perjalanan lari, kadang saya tidak sepenuhnya berlari. Saya memanfaatkan angkutan umum yang ada. Saya pernah naik mikrolet dan busway untuk membantu saya menuju tempat yang saya tuju ditambah dengan lari. Jadi lari bukan semata-mata olahraga, tapi juga merupakan cara untuk mencapai ke tempat tujuan melakukan aktifitas. Minimal dalam satu minggu saya Run to Work (R2W) dengan jarak tempuh paling tidak 5 km.

Apa yang didapat setelah berhasil menembus 125 km?

Berat badan saya baru turun 2 kg. Kecil memang, karena saya tidak mengurangi makan. Malah kadang-kadang makan saya semakin banyak karena saya tahu saya membakar kalori lebih sekarang ini, jadi saya bisa makan lebih…..hehehe.

Saya mampu berlari secara terus menerus selama 35 menit menempuh jarak 4 km. Saya tahu benar waktu dan jaraknya karena saya berlari di treadmil gym kantor. Jika berlari di luar gym, saya mampu berlari terus menerus selama 30 menit menempuh jarak 3,5 km sewaktu saya R2W. Kecepatan lari saya masih rendah, rata-rata jika di gym kantor saya berlari dengan kecepatan 7,5 km/jam.

Normalnya saya mampu jogging sejauh 1 km sebelum merasa napas ngos-ngosan. Hal itu sudah lebih baik daripada pas pertama kali berlari, dimana saya hanya mampu berlari sejauh 200 m sebelum merasa ngos-ngosan. Napas saya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan saya berlari.

Saya juga bersyukur karena ketika berlari di treadmill dengan kecepatan 7,5 km/jam selama 35 menit, detak jantung saya masih berada di bawah 80% detak jantung maksimal. Artinya selama saya berlari 35 menit tersebut, saya berada dalam mode fat burn dengan pembakaran kalori yang maksimal. Dulu, ketika menggunakan treadmill saya hanya mampu berlari dengan kecepatan 7 km/jam selama maksimal 5 menit dan itu detak jantung saya sudah lebih dari 90% detak jantung maksimal.

Saat ini saya juga tidak lagi merasakan sakit di kaki sehabis berlari. Dulu di awal-awal memulai lari, betis saya selalu sakit sehabis berlari. Akibatnya ketika Shalat dalam posisi duduk, kaki terasa sangat sakit. Sekarang hal itu sudah jauh berkurang.

Secara keseluruhan hobi baru saya ini membuat diri saya lebih sehat dari sebelumnya. Memang saya belum banyak turun berat badan, tapi saya sudah merasakan manfaat hobi baru ini walaupun baru berjalan 2 bulan 10 hari.

Yang pasti, lari harus dilakukan secara konsisten dan dinaikkan frekuensi, jarak atau kecepatan secara perlahan-lahan untuk menghindari cedera. Napas kita mungkin cepat beradaptasi, tapi tubuh kita yang bergerak secara mekanis mungkin tidak langsung dapat beradaptasi dengan mudah.

Target hingga akhir bulan ini adalah mencapai 160 km. Sehabis itu bulan puasa mungkin agak sedikit kendor pencapaiannya walaupun bisa disiasati dengan lari di sore hari menjelang buka.

Kita lihat saja nanti…..yuk kita berlari agar lebih sehat! {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *