Evaluasi Kegiatan Ramadhan 1432 H

Sebelumnya, saya menulis artikel ini sebelum bulan Ramadhan dimulai. Hari ini adalah hari terakhir di bulan Ramadhan, jadi sudah layak bagi saya untuk memberikan evaluasi atas tulisan saya tersebut.

Evaluasi akan dimulai dari per kegiatan yang saya tuliskan di artikel tersebut

1. Shalat Tarawih Di Mesjid

Tahun ini memang sudah banyak perbaikan. Ada kurang lebih 3 hari saya Shalat Tarawih di Mesjid tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya tidak satu kali pun saya Tarawih di Mesjid. Dan hebatnya, 2 dari 3 kali saya Tarawih di Mesjid, saya Tarawih sebanyak 23 rakaat.

2. Membaca Al-Quran

Hingga hari ke-29 bulan Ramadhan, saya baru menyelesaikan 13 Juz. Memang tidak sesuai target, tapi paling tidak, dalam 10 hari terakhir saya sudah dapat menyelesaikan 7 Juz sendiri. Pembacaan Al-Quran di bulan Ramadhan ini terhambat oleh sakit flu saya hingga di hari ke-20 Ramadhan, serta kantuk atau malas yang sangat berat di 10 hari terakhir. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saya akan terus melanjutkan pembacaan Al-Quran hingga khatam. Semoga sebelum Lebaran Haji tahun ini sudah berhasil Khatam.

3. Membayar Fidyah

Setelah membaca literatur (walaupun dari googling di internet), rupanya ibu hamil ada dua pilihan dalam membayar puasanya, yaitu dengan mengganti di luar bulan Ramadhan dan dengan membayar Fidyah dan mengganti di luar bulan Ramadhan. Kami memilih membayar Fidyah dan mengganti di luar bulan Ramadhan. Fidyah yang kami bayarkan per hari adalah Rp 30 ribu (karena istri kalau makan di luar ketika jam kantor, biaya pengeluaran dia rata-rata Rp 10 ribu), sehingga untuk 30 hari kami genapkan menjadi Rp 1 juta. Fidyah telah dibayarkan kepada kaum kerabat di luar kota yang kurang mampu.

4. Olahraga

Untuk aktifitas ini, terus terang tidak ada kegiatan sama sekali. Benar-benar Nol Besar!!! Rencana saya yang ingin olahraga menjelang berbuka puasa gagal total!!! Benar-benar tidak ada alasan apa pun untuk kegiatan yang satu ini. Gagal!!

5. I’tikaf

Tahun ini saya berhasil beri’tikaf penuh selama 2 hari berturut-turut, mulai dari Shalat Isya berjamaah hingga menjelang waktu sahur. Pengalaman saya beri’tikaf di hari pertama telah saya tulis dalam artikel ini. Kenapa cuma 2 hari? Karena setelah menyelesaikan I’tikaf, maka saya terserang kantuk yang amat sangat, sehingga baru dapat melakukan aktifitas kembali setelah pukul 2 siang. Rupanya badan saya belum terbiasa dengan waktu tidur yang digeser, sehingga untuk tahun ini, dua malam i’tikaf saja dahulu.

6. Bersedekah

Sedekah di bulan Ramadhan tahun ini saya rasa cukup mengalami peningkatan. Budget 20% dari gaji atau pendapatan tetap saya tunaikan, ditambah pemberian tromol mesjid minimal uang terbesar yang ada di dompet atau kantong setiap tromol tersebut lewat. Malah di Jumat terakhir Ramadhan, saya menggandakan uang terbesar yang ada di dompet saya tersebut. Memang ada peningkatan, tapi masih banyak yang bisa ditingkatkan lagi, dan sudah ada beberapa ratus ribu lagi untuk dikeluarkan sebelum lebaran.

Secara umum saya tidak mencapai target yang saya canangkan sebelumnya. Mungkin hanya dua kegiatan yang sudah mencapai target, yaitu Membayar Fidyah dan Bersedekah. Untuk empat aktifitas lainnya saya tidak maksimal dalam Ramadhan tahun ini.

Memang saya gagal dalam Ramadhan tahun ini, tapi beberapa hal mengalami perbaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Semoga Ramadhan tahun depan, jika masih diijinkan Allah untuk bertemu, saya akan berusaha lebih baik lagi di keenam kegiatan tersebut.

Selamat Jalan Ramadhan, semoga saya dapat bertemu lagi denganmu tahun depan. {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *