Setiap awal tahun, banyak orang yang menetapkan resolusi. Ada yang ingin menikah, pindah kerja, mengurangi mengejek orang lain dan bahkan naik haji. Untuk saya resolusi 2012 adalah tidak lagi memakan ikan dan semakin dekat menuju vegetarian murni.
Sejak 2009 lalu saya memulai perjalanan saya menjadi vegetarian setelah mengetahui bahwa industri peternakan menjadi kontributor nomor dua dunia untuk global warming. Mulai 2012 ini saya memasuki tahap yang lebih tinggi untuk menjadi vegetarian murni yaitu tidak makan ikan dan kawan-kawannya seperti udang, kepiting, dan sebangsanya serta turunannya, seperti kerupuk ikan, kerupuk udang, pempek dan siomay.
Karena batasannya semakin ketat dan untuk menjaga saya dari kebosanan dan akhirnya kembali lagi menjadi non-vegetarian, saya akan memberlakukan pengecualian terhadap hal-hal berikut
1. Saya akan menjadi non-vegetarian di dua hari besar keagamaan, yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha masing-masing hanya satu hari.
2. Karena tidak lagi makan ikan dan turunannya, maka saya memberlakukan menambah dua hari lagi dalam satu tahun kalender menjadi non-vegetarian dengan ketentuan jarak antara hari yang satu dengan yang lainnya berjarak minimum empat bulan.
3. Sesuai dengan alasan awal menjadi vegetarian karena untuk mengurangi global warming, maka saya akan menjadi non-vegetarian untuk daging yang diperoleh dengan cara diburu/ dipancing di alam bebas, atau diternakan bukan dengan tujuan komersil. Maksudnya, jika ikan yang dimasak adalah hasil pancing langsung dari laut, sungai atau danau, dan saya mengetahuinya, maka saya akan memakannya. Demikian juga jika daging dari hasil buruan, maka saya pun bersedia memakannya. Khusus untuk hewan yang diternakan bukan dengan komersil, misalnya memiliki kolam ikan pribadi dan ikannya dirasa cukup banyak dan dapat dimasak beberapa, maka hal itu pun saya perbolehkan untuk saya makan. Makan daging dengan alasan ini tidak mengurangi jatah makan daging saya di butir sebelumnya.
4. Sulitnya memisahkan daging yang terdapat pada makanan. Misalnya saya menyantap sup sayur yang kuahnya dari kaldu ayam, atau mie instan yang bumbunya berasa ayam atau sapi. Untuk keadaan ini, saya akan terus menyantap kaldu maupun kuah mie instan yang saya makan karena memang sulitnya memisahkan daging dari makanan yang saya makan. Makan kuah daging dengan alasan ini pun tidak mengurangi jatah makan daging saya pada butir dua di atas.
5. Masih menyantap susu dan telur namun tidak untuk telur ikan.
Demikianlah resolusi yang saya buat untuk semakin dekat menuju vegetarian murni. Bagi saya menjadi vegetarian adalah pilihan, dan itu adalah pilihan yang sehat sehingga saya nantinya tidak harus dipaksa untuk tidak mengkonsumsi suatu makanan yang saya sukai.
Kapan ya saya jadi vegetarian murni? 2015 kah? Bisa jadi, lihat saja nanti! {nice1}