Beberapa hari terakhir ini kami dikejutkan oleh kedatangan satu keluarga kucing yang terdiri dari Ibu kucing dan ketiga anak-anaknya. Mereka muncul dari balik sisa-sisa triplek renovasi rumah kami di garasi. Keberadaan mereka sangat dekat dengan mobil yang terparkir di garasi sehingga menimbulkan kegelisahan bagi orang rumah takut jika kucing-kucing tersebut ada di bawah mobil ketika kami sedang memindahkan mobil.
Kami belum tahu asal muasal di Ibu kucing dan ketiga anak-anaknya karena sebelumnya kami belum pernah melihat ada kucing hamil yang masuk ke pekarangan rumah. Namun rupanya Ibu kucing itu betah berada di rumah dan beberapa kali minta makan ke orang rumah dari teras rumah. Ibu kucing tersebut belum berani masuk karena memang belum diperbolehkan oleh orang rumah.
Lalu dimana peran Abu?
Abu sangat berperan disini. Dia memperbolehkan Ibu kucing dan ketiga anak-anaknya tetap di pekarangan rumah tanpa diganggu sedikitpun olehnya. Bahkan Ibu kucing kadang dibiarkan untuk memakan jatah makanan Abu (selain keripik) yang diberikan orang rumah di sekitar pekarangan rumah. Ada kecurigaan kami bahwa Abu adalah Bapak dari ketiga anak kucing tersebut karena warna anak-anak kucing itu mirip Abu dan juga Ibunya Abu (si Kucing Mak Item).
Ketiga anak kucing itu warnanya adalah hitam pekat, hitam putih dan abu-abu putih. Ketiga anak kucing itu masih takut dengan orang dan selalu kabur jika melihat orang. Kucing yang berwarna hitam putih menurut istri saya mirip dengan Abu karena takutnya dengan orang setengah hati. Ketika didekati kabur, tapi ketika kami balik lagi ke dalam dia melihat kami apakah sudah benar-benar masuk ke dalam rumah.
Yang paling penakut adalah yang warna hitam pekat. Tadinya dikira oleh istri saya anak kucingnya cuma dua ekor karena yang terlihat hanya dua ekor. Rupanya si hitam pekat kabur paling cepat dan paling jauh jika melihat orang. Pernah kejadian ketika Ibu Mertua saya menuju pekarangan rumah, si hitam pekat ini berlari bukannya menjauh ke arah taman, tapi malah berputar jauh ke arah garasi dimana itu malah mendekati orang. Sepertinya si hitam pekat ini kurang cerdas
Dengan adanya Ibu kucing dan ketiga anak-anaknya membuat Abu lebih sering tidur di rumah saat malam hari. Namun jika Ibu kucing dan ketiga anak-anaknya tidur di sekitar taman pekarangan rumah, Abu memilih untuk tidur di lantai atas di tempat pijit Bapak Mertua saya. Sudah seminggu terakhir dia melakukan hal itu dan belum diketahui oleh Bapak Mertua saya….hihihihi.
Jika memang benar bahwa ketiga anak kucing itu adalah anaknya Abu, maka kami tentu akan merawat ketiga kucing tersebut semampunya. Saat ini mereka masih takut ama orang. Abu pun dulu begitu. Tapi seiring waktu Abu menjadi kucing yang jinak, bahkan terkesan manja karena sering minta pangku. Semoga ketiga kucing ini tidak manja seperti bapaknya….
Dan yang pasti saat ini garasi kami ada sedikit bau kotoran kucing dan beberapa kali kami menemukan tikus mati yang rupanya dijadikan acara makan-makan antara Ibu kucing dan ketiga anaknya tersebut.
Abu, apakah ketiga anak kucing itu anak-anakmu? {nice1}