Impresi Awal WD Element Play

Pas acara Mega Bazaar Computer 2012 lalu, saya menyempatkan diri untuk membeli HD Media Player merek Western Digital dengan model WD Element Play yang sudah termasuk hard disk internal 1 TB (1000 GB) di dalamnya. Harga saat pameran tersebut adalah Rp 1,23 juta sudah termasuk mendapatkan kabel HDMI gratis yang memang tidak termasuk di dalam box WD Element Play yang saya terima.

WD Element Play

Ada untungnya dapat kabel HDMI. Kenapa? karena rupanya di paket penjualannya bahkan tidak disertakan dengan kabel AV untuk koneksi ke televisi. Jadi yah lumayan banget dapat kabel tersebut. O ya, lagipula karena harga harddisk saat ini lagi mahal, maka mendapatkan player sekaligus harddisk dalam satu alat dengan harga segitu bisa dibilang lumayan murah.

Ketika unboxing WD Element Play yang ada adalah

1. Unit WD Element Play warna hitam. Bagian depannya hanya ada tulisan WD dan indikator lampu untuk keperluan remote (yah memang dapat remote untuk mengendalikan playernya). Bagian kanan ada port koneksi USB guna colok usb flash disk atau hard disk eksternal yang nantinya dapat dibaca untuk menonton film. Bagian belakang adalah bagian inti dimana seluruh koneksi terkumpul disana. Ada koneksi AV, HDMI, USB mini untuk colok ke komputer, power dan optical audio.

2. Kabel USB mini ke USB. Kabel ini berfungsi untuk konek alat ini dengan komputer lewat port USB mini.

3. Adaptor. Colokan yang tersedia untuk adaptor adalah kaki tiga dan kaki dua yang pipih. Pastikan membeli adaptor listrik kaki tiga atau kaki dua pipih supaya bisa colok ke colokan listrik di rumah.

4. Remote Kontrol. Dilengkapi baterai, berguna untuk mengontrol unit WD Element Play.

5. Quick Install Guide dan Warranty guide. Tidak ada kartu garansi. Kemana ya? Yang penting ada kartu nama toko penjual dan simpan kuitansi pembayaran.

Langsung saja unit dicoba di TV LCD Panasonic 24″ saya. Colok ke TV lewat kabel HDMI dan juga kabel AV (karena punya kabel AV nganggur sisa pakai DVD player yang bisa USB). Film berasal dari hard disk eksternal yang saya miliki sebelumnya. Film dites dan hasilnya sangat bagus. Benar-benar pengalaman HD yang sesungguhnya! Subtitle tidak langsung tampil melainkan harus secara manual ditampilkan dengan bantuan remote kontrol dengan memilih option subtitle. Sebagai informasi, file subtitle harus bernama sama dan diletakkan di folder yang sama dengan nama film yang sedang ditonton. Tidak akan bisa memilih subtitle sendiri yang sesuai untuk film dimaksud jika nama filenya tidak sama.

Biasanya kalau film hasil download itu ketika dinyalakan di TV maka untuk dapat menikmatinya kita perlu memberikan suara yang maksimum kepada TV kita. Alat ini membuat kita tidak perlu melakukan hal tersebut. Memang volume harus diset lebih tinggi daripada biasanya, tapi tidak terlalu ekstrim. Beberapa kali percobaan saya memutar film, saya hanya perlu menaikkan volume TV saya ke 20-30, dengan volume normal acara televisi adalah 10-15. Biasanya saya perlu menaikkan volume TV hingga 50 (maksimum 100) agar suara dapat terdengar dengan jelas.

O ya, walaupun WD Element Play bisa memainkan hampir seluruh format video, ada satu yang dia tidak bisa. File tersebut adalah WMV. WMV adalah file video untuk diputar di Windows Media Player. Jika dibrowse di dalam unit ini, maka file WMV tersebut tidak terbaca. Tapi gak papa, karena film-film hasil download biasanya berformat AVI atau MKV. Sangat jarang berformat WMV, kecuali klip-klip kecil yang memang tidak perlu ditransfer ke unit ini.

Di era internet ini seharusnya player memilki koneksi network atau LAN atau port RJ-45. Namun player ini tidak. Sehingga untuk transfer file yang lebih cepat ke komputer, unit ini harus didekatkan ke komputer dengan membawa adaptor dan kabel USB mininya untuk keperluan copy file. Sebenarnya copy file bisa dilakukan langsung di unit, tapi rasanya kurang mantap, di samping karena prosesnya lebih lama, banyak hal yang tak dapat dilakukan dengan hanya copy file di unit, yaitu renaming file atau memasukkan pula file subtitle ke folder yang diinginkan. Jadi saya lebih suka memindahkan player mendekati komputer yang saya miliki. Lagipula kabel mini USB yang disediakan sangat pendek, mungkin kurang dari 50 cm, sehingga memang tidak ada pilihan lain kecuali mendekatkan unit ke komputer.

Dengan storagenya yang cukup besar yaitu 1 TB membuat unit ini sangat berlimpah penyimpanan film. Menurut yang jual, ada paket full film penuh dengan kualitas Full HD sebanyak kurang lebih 100 film di paket penjualan, tapi harus menambah sekitar Rp 200 ribu lagi. Saya kurang tertarik dengan paket ini, karena saya sendiri sudah memilki koleksi film sendiri, walaupun kualitasnya tidak semua Full HD karena memang file sizenya terlalu besar, yaitu 10 GB per film. Saya sendiri rata-rata memilki film dengan kualitas HD yang satu filmnya memiliki file sebesar 1 GB.

Secara umum player ini memang sesuai dengan yang diharapkan. Kualitas film yang bisa diputar oleh unit ini maksimum Full HD (sayangnya TV saya hanya bisa maksimum kualitas HD). Dan juga yang menjadi nilai lebih dari unit ini adalah kapasitas storage internalnya yang sangat besar, 1 TB saya rasa cukup besar untuk saat ini. Namun memang tidak adanya koneksi network di unit ini membuat dia harus selalu dipindahkan ketika akan melakukan transfer dari dan ke komputer.

Yang pasti, inilah HD media player yang selama ini saya idam-idamkan. Saya hanya butuh untuk menonton film. Jadi dengan unit ini pun sudah dapat memuaskan hasrat saya. {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *