Sejak diberlakukannya aturan perjanjian kerja baru di perusahaan, maka masa berlaku medical check up (MCU) karyawan hanyalah satu tahun. Terakhir saya MCU adalah bulan Maret 2011. Ini berarti di bulan Mei 2012 ini, MCU saya sudah expired dan harus segera diperbaharui. MCU yang masih berlaku artinya saya bisa melakukan kunjungan ke lapangan yang saya harus lakukan dalam satu minggu ke depan.
Biasanya perusahaan tempat saya bekerja bekerja sama dengan klinik MCU di Manggala Wanabakti. Namun kali ini kerjasama dengan Manggala kabarnya masih dalam tahap negosiasi, sehingga sebagai gantinya ada alternatif lain yang dekat dengan Manggala, yaitu International Medical Center di Intercontinental Hotel. Dengan embel-embel hotel saya mengharapkan pelayanan yang lebih baik dari Manggala.Hari ini tepat pukul delapan pagi saya sudah tiba di Intercontinental Hotel. Kebetulan ada seorang teman kantor yang barengan MCU dengan saya pagi ini. Dia malah sudah datang sebelum pukul setengah delapan. Tadinya saya juga mau datang jam segitu, namun karena istri meminta bareng saat keluar dari rumah, jadilah saya sedikit terlambat datangnya. Untungnya saat saya datang, teman saya pun belum mulai MCU-nya. Dia sempat agak kesal karena harus menunggu lebih dari 45 menit tanpa mendapatkan pelayanan apa-apa.
Kira-kira setengah sembilan pagi, saya pun dipanggil untuk memulai MCU. Pertama kali yang saya lakukan adalah ambil sampel urine karena memang udah kebelet dari sejak datang. Lalu saya ambil darah puasa karena sebelumnya harus berpuasa makan sejak pukul 10 malam semalam. Sehabis ambil darah, karena kelupaan dan tidak diingatkan oleh perawatnya, ada darah yang masih ngocor dan mengenai baju saya. Jadilah saya balik lagi ke tempat ambil darah dan darah-darah yang ngocor ke kulit saya dibersihkannya dan perbannya diganti. Peringatan untuk menekuk tangan sehabis ambil darah sangat krusial, dan itu dilupakan oleh perawat klinik tersebut.
Biasanya ketika MCU di Manggala ada fasilitas loker untuk ganti baju, di sini tidak ada fasilitas loker. Bahkan saya baru mendapatkan jubah pasien ketika sudah melakukan beberapa tes. Dengan tidak adanya loker, maka barang-barang yang saya bawa tereksposure terhadap kehilangan. Walaupun memang tidak hilang, tapi siapa yang mau bertanggung jawab bila barang saya benar-benar hilang ya…
Sehabis tes darah, saya diarahkan ke ruangan sebelah untuk tes USG. Waktu tes favorit saya berlangsung setelah USG, yaitu makan pagi. Makanan yang disediakan adalah satu tangkep nasi goreng yang di dalamnya sudah ada aksesorisnya.
Setelah itu pindah lagi ke ruangan lain untuk cek gigi. Pindah ruangan yang saya maksud adalah keluar ke koridor hotel di lantai Lower Ground sambil memakai jubah pasien. Memang jarang orang yang lewat disitu, tapi begitu kita keluar-keluar, seakan-akan privasi kita agak sedikit terganggu karena terlihat banyak orang. Bahkan teman saya bilang MCU di situ tidak direkomendasikan untuk wanita, karena memang tidak ada loker dan tempat khusus untuk ganti baju. Untungnya saya dan teman saya laki-laki, sehingga jubah pasien tanpa pakaian dalam bagian atas tidak masalah bagi kami.
Sehabis cek gigi, saya diarahkan lagi ke ruangan awal untuk cek dokter umum. Wawancara dilakukan untuk riwayat penyakit, dan pengecekan hanya dilakukan di daerah telinga dan mulut. Setelah itu tes EKG selama kurang lebih 3 menit, padahal mau merem dulu beberapa menit tadinya.
Selesai EKG, saya kembali diarahkan ke ruangan lain untuk treadmill dengan total waktu lebih dari sembilan menit. Setelah itu tes rontgen yang hanya berlangsung beberapa detik. Lalu pindah lagi ke ruangan pertama dan melakukan tes mata serta ambil darah kedua yaitu dua jam setelah makan pagi.
Secara keseluruhan memang pelayanan MCU di tempat ini belum menandingi MCU di Manggala. Ada beberapa kelebihan MCU di Manggala. Pertama adalah tersedianya loker dan tempat ganti baju untuk pria maupun wanita. Kedua, kita tidak perlu keluar-keluar ruangan untuk terlihat oleh orang lain bahwa kita sedang MCU di situ. Dengan demikian privasi lebih terjaga. Ketiga, makanan yang diberikan hanya satu kali, yaitu setelah USG. Kalau MCU di Manggala, makanan diberikan dua kali, yaitu saat setelah ambil darah pertama dan sehabis ambil darah kedua atau ketika MCU selesai. Lagipula ada tes yang tidak dilakukan di klinik ini, yaitu Spirometri (tes alat pernapasan) dan Audiometri (tes alat pendengaran). Mungkin untuk karyawan yang sering ke lapangan dan terpapar oleh suara bising dan memerlukan fisik yang kuat, kedua tes tersebut mutlak diperlukan.
Menurut teman saya, MCU di tempat ini tidak direkomendasikan karena pegawai-pegawainya tidak profesional menurutnya. Memang ada beberapa tindakan tidak profesional yang saya amati. Pertama saat teman saya menunggu lama di ruang tunggu tanpa diberikan layanan. Kedua saat mereka mengecek nama saya tidak ada di list mereka, padahal saya dan teman saya mendaftar pada saat bersamaan minggu lalu. Ketiga, saat perawat lupa memberitahukan saya untuk menekuk tangan sehingga darah saya masih mengalir sehabis ambil darah. Keempat, tes-tes yang dilakukan kebanyakan hanya sekedarnya. Ketika cek mata, yang dicek untuk membaca tulisan kecil dengan jarak beberapa meter, hanya dilakukan sekali. Padahal dalam beberapa kali cek mata, membaca tulisan dengan jarak beberapa meter tersebut dilakukan berulang kali, mulai dari yang agak besar hingga ke yang sangat kecil.
Jadi saya sendiri tidak merekomendasikan MCU di situ, terutama untuk karyawan perempuan. Namun karena saya sudah melakukan MCU di situ, ya tinggal tunggu hasilnya dan apakah hasil yang diberikan nanti cukup informatif atau tidak.
Mohon maaf ya International Medical Center Intercontinental Hotel, tapi saya dengan sadar tidak merekomendasikan tempat anda untuk melakukan MCU bagi perusahaanku. {nice1}