MPV : Ertiga atau Evalia?

Pilihan untuk mengganti mobil sebenarnya tercetus dari keluarnya dua model MPV baru di tanah air yaitu Suzuki Ertiga dan Nissan Evalia. Keduanya mobil bertipe MPV berkapasitas 7 orang dewasa. Kesamaan keduanya adalah memiliki baris ketiga yang cukup lega. Ertiga dengan fitur geser baris tengah, sedangkan Evalia dengan standar yang sudah cukup mumpuni untuk baris ketiganya.

Keduanya pun memiliki range harga yang cukup terjangkau. Tipe paling tinggi Ertiga seharga 160 jutaan sedangkan tipe tertinggi Evalia seharga 180 jutaan, namun yang versi transmisi otomatis. Fitur yang ada di keduanya memang bukan yang sempurna, tapi keduanya merupakan pesaing utama bagi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menguasai segmen mobil di range harga tersebut.

Seperti diketahui saudara kembar Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia merupakan mobil yang paling laku di negara ini. Harga jual kembali keduanya pun sangat baik, bahkan sangat unik karena kedua mobil inilah merupakan contoh nyata mobil yang tidak mengalami depresiasi harga berlebihan. Bahkan seringkali ditemukan harga jual kembalinya lebih tinggi daripada saat membeli pertama kali. Itulah uniknya kedua mobil ini.

Namun bagi saya kedua mobil tersebut memiliki fitur yang biasa saja. Baris ketiganya pun kurang nyaman (paling tidak yang saya pernah coba sampai versi sebelum versi terbaru). Jika memang mobil untuk tujuh penumpang, harusnya setiap penumpang mendapatkan kenyamanan yang sama untuk duduk di mobil tersebut. Sejelek-jeleknya penumpang baris ketiga tidak harus mengorbankan kenyamanannya hanya untuk ikutan naik mobil tersebut.

Beberapa hari terakhir ini saya pun sering membuka youtube untuk melihat performa Ertiga dan Evalia. Untungnya yang ada di youtube adalah contoh kedua mobil tersebut untuk negara India, sehingga saya bisa lihat bahwa kedua mobil tersebut nantinya akan memiliki spek yang sama seperti yang ada di India. Untuk diketahui, spek keduanya di Indonesia sangat downgrade jika dibandingkan dengan spek yang ada di India. Downgrade dari segi fitur, bukan dari sisi mesin.

Kelebihan Ertiga terlihat dari harga jika dibandingkan dengan fitur yang diberikan. Varian paling tinggi sudah menyertakan dual airbag untuk supir dan penumpang depan dibandingkan dengan Evalia yang hanya satu airbag untuk supir. Seat belt pun ada di tiap kursi untuk penumpang sampai ke baris ketiga. Enaknya, jika penumpang baris ketiga tidak ada, penumpang baris kedua bisa memundurkan kursinya agar mendapatkan ruang yang lebih lapang lagi.

Dashboard standar Ertiga pun cukup cantik, persis seperti mobil Suzuki lain yaitu Swift dan SX-4. Sandaran tangan tersedia untuk penumpang tengah sehingga lebih nyaman. Suspensinya pun standar suspensi mobil-mobil baru yang tentunya memiliki bantingan yang sesuai untuk mobil sekelasnya.

Kelemahan Ertiga terletak kepada tidak adanya pilihan transmisi otomatis. Semua varian Ertiga sampai yang tertinggi semuanya menggunakan transmisi manual. Ruang penyimpanan di Ertiga pun tidak terlalu besar walaupun sudah lebih dari cukup. Walaupun ketika kursi belakang dan tengah dilipat bisa didapatkan bagasi yang rata, namun kerataan tersebut bukan beralaskan karpet mobil, melainkan beralaskan punggung kursi tengah dan belakang. Hal tersebut mengurangi ketinggian barang yang dapat dibawa seperti sepeda (walaupun belum pernah saya coba sampai saat ini).

Untuk Evalia kelebihannya terlihat dari bodi yang cukup besar. Ruang penyimpanan di Evalia sangat besar, bahkan ketika seluruh kursi tengah dan belakang dilipat, karpet mobillah yang menjadi alasnya. Menurut gambar yang saya lihat mengenai penyimpanan ini, Evalia dapat membawa dua sepeda gunung sekaligus saat kedua kursi tengah dan belakang dilipat. Ruang besar Evalia ini juga didukung oleh pintu geser di tengah sehingga semakin memudahkan dalam mengangkut barang yang besar atau keluar masuk penumpang.

Selain ruang yang besar, Evalia juga menyediakan supensi yang cukup enak. Memang suspensi belakangnya menggunakan per daun atau suspensi yang digunakan oleh mobil-mobil lama atau mobil niaga. Namun kabarnya ada fitur smart comfort di dalamnya sehingga bantingannya pun kabarnya tidak terlalu keras bagi penumpangnya. Yang mantap dari Evalia adalah varian tertingginya. Selain karena bertransmisi otomatis, Evalia tertinggi juga menyediakan televisi di bagian langit-langit mobil. Bahkan ada kamera untuk melihat kondisi belakang saat gigi dimasukkan ke posisi mundur.

Yang paling mengagumkan adalah adanya blower AC di baris ketiga. Sehingga ketika jumlah penumpang kurang dari empat orang, baris kedua dapat dilipat sempurna dan penumpang duduk di baris ketiga dapat memanfaatkan blower AC tersendiri. Dengan dilipatnya kursi baris kedua membuat ruang kaki penumpang di baris ketiga sangat lega, bahkan meja pun seakan-akan bisa masuk ke mobil.

Kelemahan Evalia adalah jendela kaca di baris kedua hanya ada di varian tertinggi. Selebihnya tidak ada jendela kaca yang tersedia untuk ventilasi penumpang. Mungkin itulah penyebabnya varian yang paling laku di Evalia adalah varian tertingginya. Selain itu radio yang digunakan masih satu din, persis seperti mobil-mobil niaga, walaupun di varian tertinggi yang notabene sudah menggunakan televisi. Yang paling ketara adalah bannya yang cuma 14 inci yang sangat kecil dan kelihatan banget sebagai mobil niaganya.

Menurut saya, jika ingin menggunakan mobil untuk dipakai sendiri, maka Ertiga adalah pilihan yang cukup rasional. Menurut review dari orang India yang saya lihat di youtube, menyetir Ertiga hampir mirip seperti menyetir sedan. Walaupun tidak ada pilihan transmisi otomatis yang merupakan salah satu pilihan wajib bagi mobil yang beredar di Jakarta, tapi sepertinya menyetir Ertiga tidak akan jauh-jauh dari mobil MPV lainnya.

Jika mobil menggunakan supir, maka Evalia adalah pilihan yang lebih rasional. Evalia memang sepertinya diperuntukkan untuk membawa penumpang dan itu sangat ketara dari ruangan yang lapang, bahkan di baris ketiga pun kursinya bisa dimiringkan ke belakang. Apalagi jika menggunakan varian tertinggi, maka bisa sambil menikmati DVD kesukaan dari baris ketiga yang mempunyai blower AC sendiri. Sepertinya kenyamanan sangat diperhatikan oleh Evalia. Bahkan yang namanya seat belt tersedia sampai kursi belakang bahkan untuk varian terendah sekalipun.

Bagi saya sendiri tidak jadi masalah pilihan yang mana dari keduanya sampai saat ini. Yang jadi masalah mungkin istri saya jika kami mengambil salah satu dari MPV ini. Ertiga mungkin bisa dia pakai, tapi sayangnya hanya ada varian transmisi manual. Evalia, walaupun ada varian transmisi otomatis belum tentu dia berani pakai. Itu karena istri saya tidak cukup berpengalaman mengendarai mobil-mobil dengan bodi besar. Apalagi menyetir Evalia kabarnya mirip dengan menyetir mobil-mobil niaga seperti bus.

Itu adalah informasi yang saya dapat mengenai Ertiga dan Evalia berdasarkan pencarian saya di website dalam beberapa hari terakhir. Saya belum pernah test drive keduanya. Mungkin saya akan test drive keduanya dalam waktu dekat.

Belum tentu beli, karena ada masalah uang untuk pengeluarannya. Lagipula test drive kan tidak bayar. Yah paling tidak sudah ada pilihan jika memang ada rezeki lebih dalam waktu dekat ini atau dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan.

Langkah selanjutnya adalah mendatangi showroom Suzuki dan Nissan terdekat. Mana yang aktualnya lebih mantap ya? {nice1}

One thought on “MPV : Ertiga atau Evalia?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *