Aksi Nyata

Dalam berbagai hal, ada saja hal-hal yang menghambat kita melakukan sesuatu. Yang paling populer mungkin karena takut atau tidak ada rencana ketika menjalankan sesuatu tersebut. Seringkali rencana untuk melakukan aksi nyata sudah sedmikian kuat dipikirkan. Bahkan rencana tersebut sudah dipoles sana sini agar masuk akal. Tapi tetap saja karena ada satu hambatan, rencana tersebut gagal menjadi kenyataan.

Padahal yang namanya aksi nyata seringkali malah berbuah hasil yang manis. Namun memang, untuk melakukannya perlu sedikit keberanian dan mengandung resiko. Aksi nyata biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berani. Orang-orang ini kadangkala tidak memiliki rencana pasti untuk hal yang dilakukannya. Mereka hanya melakukannya dan melakukan penyesuaian di tengah perjalanannya.

Contoh aksi nyata yang baru-baru ini saya ketahui ada dua hal.

Pertama adalah aksi nyata salah satu pemilik klub sepakbola di Amerika, DC United, yaitu Erick Thohir yang memberikan kesempatan kepada salah satu potensi punggawa sepakbola nasional yaitu Andik Vermansyah. Beberapa kali kita dengar Andik dihubung-hubungkan dengan klub sepakbola terkenal di luar negeri. Dia pernah dihubungkan dengan LA Galaxy, Inter Milan, dan Liverpool. Namun tidak ada satu pun klub tersebut yang benar-benar memberikan kesempatan kepada Andik untuk melakukan uji coba.

Erick Thohir melakukan aksi nyata. Di saat pengurus sepak bola Indonesia sedang berselisih, ia membeli saham klub sepakbola. Dengan menjadi salah satu pemilik, ia pun memiliki pengaruh untuk memberikan kesempatan bagi siapa pun yang ia pilih untuk melakukan uji coba di klub tersebut. Ia memilih Andik. Ini adalah aksi nyata. Tidak seperti pengurus sepakbola yang hanya berwacana namun sepi aksi.

Saat ini Andik sedang melakukan uji coba di klub DC United. Dari berita yang saya baca di media massa ataupun online sampai hari ini, performa Andik tidak mengecewakan. Ada kans besar baginya untuk bermain di klub tersebut bila terus meningkatkan performanya. Biarpun nanti Andik gagal diterima di klub DC United, Andik pun pastinya tidak akan rugi. Ia telah mencoba. Ia pun tahu apa kekurangannya, sehingga suatu ketika nanti saat ia matang, ia pun dapat mengembangkan performanya lebih maksimal. Jadi tidak ada ruginya bagi Andik untuk melakukan uji coba di klub tersebut.

Aksi nyata kedua adalah teman kuliah saya sewaktu di Universitas Indonesia. Namanya Berlianto Airlangga. Ia adalah teman angkatan saya sewaktu kami sama-sama mengambil kuliah di jurusan Teknik Elektro. Namanya bahkan hanya selisih satu nomor mahasiswa dari saya. Nomornya di atas saya. Sewaktu mengetahui berita dari detik.com bahwa ayah salah satu rekan kami, yaitu almarhum Yun Hap, sedang sakit keras, ia pun langsung menghubungi adik kandung Yun Hap untuk melakukan konfirmasi. Ia bahkan menjenguk ayah Yun Hap di rumah sakit tempatnya dirawat. Setelah itu ia melakukan aksi nyata.

Ia langsung mengirimkan pesan email ke beberapa milis yang diikutinya yang tentunya berkaitan dengan almamater teknik elektro atau teknik pada umumnya. Ia langsung mencantumkan no rekeningnya sebagai pooling transferan sebelum disalurkan ke ayah Yun Hap. Betul saja, dalam waktu kurang dari 24 jam sudah puluhan juta rupiah terkumpul ke rekeningnya. Saya yang saat itu masih berada di lapangan pun langsung mengkontaknya untuk ikutan berkontribusi. Saya sudah yakin bahwa memang benar ayah Yun Hap sakit keras dan membutuhkan pertolongan dengan segera setelah teman saya Berli benar-benar menjenguknya.

Bahkan Berli sendiri sedikit kaget dengan antusias teman-teman yang berkontribusi untuk ayah Yun Hap. Dia tidak menyangka antusiasme teman-teman begitu besar dalam membantu. Mungkin teman-teman yang sedang sibuk, sedang di luar kota atau malah di luar negeri mengetahui berita tersebut dari media. Namun jika harus mentransferkan sejumlah uang ke rekening yang dia tidak kenal maka teman-teman agak segan. Dengan usaha Berli yang meyakinkan teman-teman semua, terbukalah keran sumbangan untuk meringankan beban ayah Yun Hap. Berli pun sempat bingung dengan mekanisme penyaluran sumbangan dengan emailnya yang meminta saran tentang uang yang telah terkumpul. Namun yang penting sumbangan telah diterima dan akhirnya disalurkan kepada sasaran yang diinginkan.

Aksi nyata bisa saja berakhir tidak manis. Namun pastinya jika aksi nyata dilakukan dan gagal, maka kerugian yang dialami pun teridentifikasi atau dengan kata lain terbatas. Jika memang Andik gagal setelah beruji coba di DC United, maka kerugian yang terjadi hanyalah akomodasi dan transportasi Andik selama di DC United. Jika aksi Berli pada akhirnya gagal menyembuhkan ayah Yun Hap, tetap saja uang yang sudah terkumpul paling tidak membantu meringankan beban keluarga Yun Hap untuk pengobatan ayahnya. Bahkan jika Berli gagal mendapatkan sumbangan teman-teman di rekeningnya, Berli pun dapat membantu keluarga Yun Hap dengan kemampuan pribadinya. Tidak ada yang dirugikan.

Jadi, mari lakukan aksi nyata! Sejelek-jeleknya anda hanya akan dicemooh karena apa yang anda lakukan tidak bermanfaat. Namun tahu dari mana kita bahwa yang kita akan lakukan tidak bermanfaat jika kita sendiri belum mencobanya.

Selamat melakukan aksi nyata kawan! {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *