Senin esok Jakarta akan kembali pulih dari lancarnya jalanan selama liburan lebaran. Jakarta akan kembali macet, dan puncaknya adalah Senin pagi esok hari. Semua orang yang cuti sudah masuk di hari Senin. Anak sekolah yang libur pun sudah mulai masuk hari itu. Keadaan Jakarta kembali ke rutinitasnya, yaitu macet!
Setiap selesai liburan panjang, hari Senin pagi di Jakarta selalu langganan macet yang lebih hebat daripada Senin-senin lainnya. Itu karena di Senin pagi semua kegiatan untuk satu minggu ke depan dimulai. Jika ada warga Jakarta yang mencari nafkah di luar kota, maka Senin pagi adalah hari keberangkatannya. Jika ada warga luar Jakarta yang mencari nafkah di Jakarta, maka hari Senin pagi pun adalah hari keberangkatannya. Pukul enam hingga pukul tujuh pagi adalah waktu padat dimana seakan-akan setiap orang yang memiliki aktivitas di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi yang dimilikinya. Jadilah Jakarta dipenuhi oleh jutaan mobil dalam waktu yang sama.
Biarpun hampir semua orang menggunakan kendaraannya, angkutan umum yang beredar di Jakarta pun pada jam-jam tersebut penuh sesak oleh penumpang. Dengan kata lain, Jakarta sedang dipenuhi sesak oleh warganya di jalanan pada jam yang sama. Macet pun tidak terhindarkan. Hal tersebut selalu terjadi berulang-ulang, dan antisipasi yang dapat dilakukan adalah berangkat lebih pagi. Biasanya berangkat pukul 7, jadikan pukul 6.30. Biasanya berangkat pukul 6, jadikan pukul 5.30. Berangkat lebih pagi paling tidak mendistribusi keberadaan kendaraan di jalanan Jakarta, sehingga ketika di jam sibuk, keberadaan kendaraan di jalanan sudah berkurang.
Saat ini memang hanya itu yang dapat warga Jakarta perbuat untuk mengurangi macet. Berangkat ketika sebelum jam sibuk di jalanan. Namun itu khusus untuk yang menggunakan kendaraan pribadi. Beda lagi jika menggunakan kendaraan umum, karena memang kendaraan umum di Jakarta mempunyai jadwal keberangkatan dan kedatangan yang tidak pasti. Bisa saja waktu berangkat dimajukan satu jam. Namun tidak menjamin bahwa waktu tiba di tempat tujuan bisa lebih cepat satu jam daripada biasanya.
Menunggu Jakarta angkutan umum yang manusiawi mungkin agak mustahil dalam beberapa tahun ke depan. Mungkin dibutuhkan pengusaha-pengusaha atau komunitas-komunitas yang menyediakan angkutan bersama, bareng-bareng menuju tempat yang sama, dengan biaya yang rasional tapi menguntungkan atau setidaknya tidak merugikan bagi pengusaha atau komunitas yang memberikan jasa angkutan bersama tersebut. Dulu ada yang namanya nebeng.com, idenya bagus, tapi sepertinya komunitasnya tidak berkembang banyak karena paling tidak saya tidak lagi merasakan adanya eksposure dari nebeng.com selama beberapa tahun belakangan ini. Bisa jadi mereka underground, bisa jadi perkembangannya pesat tapi below the line. Tapi menurut saya, solusi semacam itu dapat digunakan sementara kita mengharapkan pemerintah untuk memperbaiki angkutan umum yang mustahil terjadi karena memang konsepnya tidak ada. {nice1}