Bulan ini saya mendapat tugas ke beberapa lapangan perusahaan tempat saya bekerja. Di dua tempat berbeda saya bertemu dengan seorang bule bernama Andrew. Bule ini adalah seorang ahli listrik dari perusahaan yang berbasis di Manchester. Umurnya baru 27 tahun namun ia sudah berkeliling dunia dengan keahliannya di bidang listrik. Ada beberapa hal unik tentangnya yang saya amati. Saya pun juga suka melakukan perbincangan dengannya seputar hobi dan kerjaannya. Inilah beberapa yang saya dapatkan dari dia.
Andrew adalah seorang yang masih berstatus single. Sepanjang tahun 2012 ini ia berpergian ke seluruh penjuru dunia sehingga dia tidak punya waktu untuk membina sebuah hubungan dengan seorang perempuan. Ia sempat bercerita kepada saya bahwa mumpung masih muda ia akan keliling dunia terlebih dahulu kemudian membina hubungan, menikah, menetap dan punya anak. Itu adalah impiannya.
Andrew berasal dari kota Manchester dan merupakan fans sejati dari Manchester City. Saya sempat bertanya kepadanya kenapa lebih suka Manchester City daripada klub sekotanya yang lain. Menurutnya dia dilahirkan untuk menjadi fans City. Bapak dan kakaknya adalah fans city sehingga dia tidak punya pilihan lain selain menjadi Citizen. Dia juga bercerita tentang bagaimana dia menonton pertandingan terakhir Manchester City di liga musim lalu. Saat itu ia sedang berada di Amerika Serikat dan hanya dapat menyaksikan dari pesawat televisi. Saat melihat gol dari Kun Aguero di menit 92 yang membuat City menjadi juara liga Inggris, ia pun langsung mencium TV yg ia tonton dan melompat-lompat di tempat tidur kamar hotelnya. Menurut dia, itulah pertandingan Manchester City terbaik yang pernah ia lihat.
Terus terang saya belum pernah mengenal seorang fans Manchester City sebelumnya. Kebanyakan teman saya adalah fans dari klub sekota yang dalam 20 tahun terakhir ini memiliki prestasi yang mentereng di liga Inggris. Tadi malam saya melihat bagaimana seorang fans menonton pertandingan tim kesukaannya. Sepanjang pertandingan dia kerjaannya hanya mengumpat dan mengumpat. Ketika Gareth Barry melesakkan sebuah gol ke gawang Reading di menit 92, ia pun langsung bersorak kegirangan tanpa memperhatikan orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia sepertinya puas dengan hasil pertandingan tersebut.
Andrew juga merupakan orang yang supel. Ia mudah untuk bergaul dengan orang-orang lokal. Tabiatnya yang cuek dan tidak terlalu peduli dengan orang-orang sekitarnya sepertinya merupakan tipikal orang inggris, persis seperti manager saya yang juga orang inggris. Kebiasaannya untuk komplain dan mengumpat pun merupakan kebiasaan tipikal orang inggris. Saat saya berbicara dengan Andrew, saya seperti bicara dengan manager saya yang memang merupakan orang yang supel.
Besok Andrew akan pindah lagi ke lapangan lain sedangkan saya juga berpindah ke lapangan lain yang berbeda. saya memang tidak dekat dengannya saat ini, tapi saya merasakan adanya keunikan dalam diri bule ini yang menurut saya patut untuk saya abadikan dalam bentuk tulisan.
Sampai ketemu lagi Andrew! {nice1}