Ganjil Genap Semoga Bukan Hanya Wacana

Beberapa hari terakhir ini muncul lagi wacana mengenai pembatasan kendaraan dengan kebijakan nomor polisi ganjil dan genap. Wacana ini menarik karena dimotori oleh sang Gubernur sendiri, Jokowi. Apa sih kebijakan nomor polisi ganjil dan genap ini? Sepanjang yang saya ketahui kebijakan ini pembatasan kendaraan pada hari tertentu dengan memperbolehkan mobil dengan nomor polisi ganjil atau genap saja yang melewati jalan tertentu.

Wacana ini sepertinya sudah ada sejak lebih dari 10 tahun lalu dan belum pernah ada realisasinya. Semoga kali ini sang Gubernur pun tidak sekedar berwacana namun melakukan aksi nyata. Kabarnya saat ini rencana kebijakan tersebut sedang dalam kajian dan paling cepat akan diputuskan pada Maret 2013.

Jika wacana ini direalisasikan artinya kebijakan three in one yang selama ini diberlakukan di beberapa jalan protokol ibukota akan dihapuskan. Kebijakan ganjil genap seharusnya mampu mengurangi jumlah kendaraan bermotor hingga 50%, karena sebuah angka hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka ganjil atau angka genap.

Kabar yang beredar pula kebijakan ini akan dimulai sejak pukul 06.00 hingga pukul 20.00 setiap hari kerja. Namun belum diketahui pergantian ganjil genap itu selang satu hari, selang dua hari, selang tiga hari atau selang seminggu. Artinya memang selama yang berlaku adalah salah satu grup nomor, maka pada hari itu praktis grup nomor yang lain tidak boleh masuk ke jalan-jalan yang akan diberlakukan kebijakan ini.

Sebenarnya kebijakan ini menurut saya merupakan tes pertama kepada Jokowi mengenai programnya untuk mengatasi kemacetan. Saat kampanye lalu, tidak pernah ada wacana ini ia tampilkan, yang ada adalah pergantian busway dengan rail bus yang sampai saat ini pun belum kelihatan wacananya.

Tiga sampai empat bulan adalah waktu yang cukup untuk melakukan kajian dan memperbaiki angkutan umum di jalanan yang terkena kebijakan. Kabar yang beredar jalanan yang akan terkena kebijakan adalah jalanan yang dilewati jalur Bus Transjakarta. Artinya dalam tiga sampai empat bulan ke depan harus ada penambahan armada Bus Transjakarta di beberapa koridor terutama yang melewati jalan-jalan protokol.

Efektif atau tidaknya kebijakan ganjil genap akan sangat tergantung kepada pelaksanaannya. Yang pasti ketika kebijakan ini menghilangkan kebijakan three in one, maka tidak bisa dalam waktu yang singkat apabila ternyata tidak efektif, langsung digantikan dengan kebijakan lama.

Pertanyaan sederhana mengenai kebijakan ini. Bagaimana mekanisme pengontrolannya? Nomor polisi sebuah mobil dapat terlihat jika mobil sudah sangat dekat dengan orang yang melihat nomor polisi tersebut. Artinya pak polisi nantinya saat melakukan kontrol harus sangat jeli melihat nomor polisi masing-masing kendaraan. Pak polisi harus secara cepat melihat dan memutuskan apakah sebuah nomor polisi kendaraan itu genap atau ganjil. Pak Polisi harus tahu bahwa nomor yang belakangnya 1, 3, 5, 7 dan 9 itu ganjil dan nomor yang belakangnya 0, 2, 4, 6, 8 itu genap.

Ok, kontrol memang agak sulit, apalagi waktunya panjang tidak seperti kebijakan three in one yang hanya beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam di sore hari.

Saya sendiri mendukung kebijakan ini karena potensinya dapat langsung mengurangi jumlah kendaraan yang melewati sebuah jalan hingga 50%. Namun jangan kebanyakan memberikan pengecualian. Pengecualian hanya diberikan kepada angkutan umum atau angkutan yang berplat kuning. Angkutan plat hitam, apapun fungsinya, komersil, pribadi, atau mobil dinas sekali pun harus mematuhi kebijakan tersebut. Motor kalau perlu juga terkena kebijakan ini.

Semoga Pak Gubernur menepati janjinya dan mulai Maret 2013 three in one akan dihapuskan dan digantikan dengan kebijakan ganjil genap. Kontrol diperbaiki secara bertahap, misalnya memberikan warna berbeda kepada plat nomor ganjil dan genap. Atau mengeluarkan hanya nomor ganjil atau hanya nomor genap kepada mobil-mobil baru yang dibeli pada tahun 2013 saat diberlakukannya kebijakan ini. Atau apa pun yang masuk akal namun belum dapat saya pikirkan saat ini.

Jangan wacana mulu ya Pak Gubernur! {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *