Akankah Banjir Besar Jilid 2?

Banjir Besar

Minggu lalu Jakarta dilanda banjir besar yang kabarnya menimbulkan kerugian sebesar Rp 20 Triliun. Banjir tersebut terjadi hanya dengan curah hujan sebesar 100 mm. Bandingkan dengan banjir besar tahun 2007 lalu yang curah hujannya lebih dari 340 mm. Berdasarkan data curah hujan tersebut ada dua kesimpulan yang dapat ditarik.

Pertama adalah keadaan kota Jakarta yang semakin memburuk. Enam tahun lalu butuh tiga kali lipat intensitas hujan yang akhirnya melumpuhkan kota Jakarta. Banjir kali ini pun seakan-akan sangat besar karena banyak tempat yang belum pernah banjir tiba-tiba jadi banjir cukup tinggi. Korban jiwa akibat banjir pun cukup banyak, sampai kemarin yang saya tahu dari koran, angkanya menyentuh 27 korban jiwa.

 

Untuk keadaan kota, bisa saja itu karena sangat pesatnya pembangunan yang merusak daerah hijau di Jakarta. Tahun 2007 lalu kita belum melihat adanya mal yang bernama Gandaria City (Gancy), Mal of Indonesia (MOI), atau Central Park. Tahun yang sama kita mungkin masih melihat tanah kosong di Jakarta yang saat ini sudah berubah jadi perumahan atau apartemen. Dan uniknya mal, perumahan atau apartemen baru tersebut bebas dari banjir saat ini atau paling tidak orang yang tinggal di dalamnya tidak perlu mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Kedua adalah puncak curah hujan belum terjadi minggu lalu. Dengan curah hujan yang hanya sepertiga daripada enam tahun lalu, banyak orang yang memperkirakan akan terjadi banjir yang sama dalam beberapa hari ke depan karena curah hujan yang akan lebih tinggi lagi menjelang hari raya imlek. 

Kedua kesimpulan di atas mungkin bisa dibilang terburu-buru. Namun itu mungkin yang ada di benak masyarakat Jakarta saat ini. Bagi korban banjir minggu lalu, tentunya masih belum mengembalikan perabotannya ke tempat semula karena masih waspada terhadap kemungkinan banjir susulan yang lebih besar. Bahkan Gubernur Jakarta sendiri menyatakan keadaan darurat banjir hingga tanggal 27 Januari 2013 atau hingga akhir minggu ini.

Berita yang beredar di media cetak ataupun media online pun membunyikan hal yang sama. Perkiraan curah hujan yang lebih besar akan terjadi dalam satu dua minggu ini. Beberapa tim tanggap darurat pun mempersiapkan barisan agar lebih siap dalam menghadapi potensi banjir besar jilid 2 ini.

Akan menjadi sejarah besar bagi kota Jakarta jika banjir besar jilid 2 benar-benar kejadian. Sejarah yang tidak akan dilupakan oleh siapa pun. Sejarah yang mungkin menimbulkan trauma seperti tahun 1998 saat terjadi kerusuhan super besar di Jakarta.

Kita tidak mau itu terjadi, tapi saat ini hanya berharap kepada kebaikan alam karena memang kota ini sepertinya sudah tidak mampu lagi menampung beban yang ada pada dirinya. Jadi, lebih baik siap untuk banjir besar jilid 2 namun akhirnya tidak terjadi daripada bersantai-santai tidak tahunya benar-benar kejadian banjir besar jilid 2. {nice1}

Gambar diambil dari http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/18/140605/540×270/bnpb-banjir-jakarta-saat-ini-tak-separah-2007.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *