Menunggu Pelaksanaan Ganjil Genap

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki rencana untuk melaksanakan program pembatasan kendaraan bermotor dengan metode nomor kendaraan ganjil dan genap. Rencananya program tersebut akan dilaksanakan mulai Maret 2013, entah Maret tanggal berapa. Namun rasanya ganjil genap akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Saya sebagai pengguna jalan di Jakarta sangat mengharapkan agar rencana tersebut menjadi kenyataan.

Pertanyaan yang timbul di benak kita mengenai program ini adalah, bagaimana cara kontrolnya? Kabarnya akan diadakan stiker untuk seluruh kendaraan yang terdaftar di Jakarta. Stiker dengan warna berbeda tersebut akan memudahkan petugas kepolisian dalam mengecek apakah pengguna kendaraan bermotor menggunakan nomor polisi yang sesuai atau tidak. Memang masih banyak kelemahan dari cara kontrol seperti ini, tapi kalau tidak segera dicoba, kita tidak akan pernah tahu efektifitas dan kelemahan sebuah program pembatasan kendaraan bermotor.

Menurut saya dalam program ini yang paling penting dipikirkan adalah alternatif yang disediakan untuk pengguna kendaraan bermotor pribadi. Metode pengontrolan juga penting, tapi bukan prioritas utama. Alternatif adalah modal utama sebuah kebijakan akan efektif atau tidak. Alternatif yang dimaksud adalah, jika orang yang memiliki mobil dengan nomor plat ganjil sedangkan hari itu yang diperbolehkan lewat adalah mobil dengan nomor plat genap, lalu alternatifnya orang itu harus naik apa untuk sampai ke tempat aktivitasnya? Alternatif inilah yang paling penting. Artinya angkutan umum dari dan ke daerah yang terkena dampaknya harus sangatlah layak dan berkemanusiaan.

Saya yakin saat program ini diluncurkan akan ada setidaknya 20% masyarakat yang langsung mematuhi aturan ini. Masyarakat yang seperti ini sudah mencari alternatif yang tidak melanggar aturan jika program ini diluncurkan. Sehingga paling tidak jumlah mobil di jalanan akan berkurang setidaknya 10% per harinya.

Jumlah tersebut memang masih sangat kurang. Bahkan jika alternatif-alternatif tidak ditambah, bisa jadi yang tadinya patuh akan kembali membandel. Artinya konsistensi program dan pendukungnya harus kuat agar memang orang mematuhi program ini dan beralih ke alternatif-alternatif yang disediakan.

Kecurangan sangat mungkin terjadi. Transaksi gelap nomor plat mobil sangat mungkin naik dari sisi jumlah dan nilai uang. Transaksi gelap tersebut bisa legal maupun ilegal. Saat orang membeli mobil baru, bisa saja ada penawaran dari pihak penerbit nomor kendaraan untuk menawarkan nomor genap atau ganjil yang diinginkan. Hal-hal tersebut dapat saja terjadi dan sangat naif jika hal tersebut tidak akan dilakukan.

Yang saya ketahui, ada seorang teman dari teman saya yang sudah mengantisipasi program ini. Dia dengan pasangannya masing-masing memiliki mobil. Namun sialnya kedua mobil tersebut memiliki kelompok nomor yang sama. Untungnya si teman ini merupakan anak dari salah satu pejabat teras. Langsung saja dengan pengaruh orangtuanya si anak berhasil mengganti salah satu dari nomor mobilnya menjadi kelompok nomor yang berbeda. Dan ini menurut saya wajar-wajar saja, karena memang satu mobilnya hanya memiliki satu nomor. Tidak ada satu hal pun yang dicurangi.

Itu adalah tindakan antisipasi. Memang agak sedikit memanfaatkan situasi, tapi itu adalah salah satu usaha. Setidaknya dengan melakukan hal tersebut si teman dapat menggunakan mobilnya setiap hari, namun tidak dapat menggunakan kedua mobilnya setiap hari karena ada kebijakan ini. Jadi, paling tidak satu mobil teman tersebut sudah dapat dibatasi penggunaannya oleh program ini.

Saya yakin banyak orang yang melakukan tindakan antisipasi semacam ini. Selama punya uang rasanya tidak ada yang tidak mungkin di negeri ini. Semua itu sah-sah saja dan nanti tinggal dari pihak Pemerintah Provinsi yang melakukan tindakan preventif agar hal-hal tersebut diperketat atau malah dipermudah dengan bayaran yang transparan. Tinggal bagaimana pihak Pemerintah Provinsi menyikapi hal tersebut agar rencana pembatasan ini berhasil pada akhirnya.

Yang pasti saya menunggu program ini diterapkan. Mari kita lihat dan evaluasi program baru ini. Semoga ke depannya kemacetan di Jakarta tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di dalamnya. {nice1}

Gambar diambil dari : https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQiAUVDzklzNhYcJPXJXEbkriYW7RkscGQ17qztmYyEE2V0DDhx7A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *