Imlek Yang Saya Tahu

Imlek

Hari ini adalah hari raya Imlek di tahun 2013. Saya akan berbagi mengenai imlek yang saya ketahui tanpa harus saya membuka pencarian di mbah Google. Berikut adalah imlek yang saya tahu.

Hari raya imlek merupakan salah satu hari libur nasional sejak jaman pemerintahan Gus Dur di awal tahun 2000-an. Sejak itu, setiap bulan Februari rakyat Indonesia mendapatkan satu lagi bonus hari libur yang tentunya menguntungkan saya juga sebagai seorang karyawan. Saya tidak merayakan imlek, hanya mengetahui saja bahwa hari libur yang saya nikmati tersebut adalah hari imlek. Hari raya imlek merupakan salah satu pertanda bahwa rangkaian hujan lebat dan banjir sudah lewat. Paling tidak untuk Jakarta dan sekitarnya. Entah kenapa begitu hari raya imlek berlalu, hujan tidak seganas biasanya. Bahkan ketika saya bekerja di laut lepas beberapa tahun lalu, setelah hari raya imlek, ombak yang ganas berubah menjadi lautan kaca. Betul-betul pertanda yang tepat bahwa badai telah berlalu begitu imlek datang.

Hari raya imlek walaupun nafasnya adalah hari tahun baru, namun juga merupakan hari yang sangat religius bagi orang Cina. Tidak ada satu pun hari tahun baru yang dirayakan begitu meriah dan religius kecuali tahun baru Cina atau imlek ini. Tahun baru Masehi hanya dirayakan secara meriah tanpa ada kesan religius. Tahun baru Hijriyah lebih dirayakan secara religius tanpa terkesan meriah. Imlek adalah meriah dan religius sekaligus.  

Saat hari raya imlek banyak Wihara yang dikunjungi pengemis sekedar meminta angpau. Itu saya tahu dari berita-berita di televisi dan tidak pernah melihat dengan mata kepala sendiri.

Hari raya imlek identik dengan warna merah. Saya tidak mengerti artinya. Tahun Cina pun mengenal tahun dengan nama hewan dan unsur. Tahun 2013 ini disebut tahun ular dengan unsur air. Dengan demikian tahun baru ini disebut sebagai ular air.

Hari raya imlek identik dengan pemberian angpau. Menurut rekan kerja saya yang turunan Cina, orang yang belum menikah berhak menerima angpau dari orang yang sudah menikah. Entah itu ungkapannya agar mendapatkan angpau dari rekan-rekan atau memang tradisinya. Yang pasti, saya belum pernah mendengar yang seperti itu. Bahkan saya bilang kepadanya, mana policynya, kalau ada boleh deh gue kasih….hehehe.

Sayangnya imlek tahun ini jatuh tepat pada hari Minggu. Akibatnya saya tidak mendapatkan libur tambahan dalam imlek tahun ini. Sayang sekali, padahal satu minggu terakhir merupakan salah satu minggu yang berat bagi saya. Mungkin inilah yang namanya nasib.

Itulah beberapa hal yang saya tahu tentang Imlek. Bagi rekan-rekan atau siapapun yang merayakan, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Imlek. Gong Xi Fat Choi! {nice1}

Gambar diambil dari : https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRAmNWBGaYI1F_xNY9UXVPDje3Rb6eg0IYEHWxPvcoQNIdUdcjz6g

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *