Membantu yang Sifatnya Produktif

Usaha Siomay

Selama ini saya selalu berusaha membantu orang untuk kebutuhan primer ataupun sekunder dan juga kebutuhan konsumtif yang dikembalikan dalam waktu tertentu. Belum pernah saya membantu orang yang sifatnya produktif. Maksudnya apa membantu yang sifatnya produktif? Membantu pengembangan usaha orang sekaligus mendapatkan imbal balik jika usaha tersebut berkembang dengan baik.

Selama ini pula saya jika membantu selalu menggunakan anggaran sumbangan. Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikit pun dalam membantu orang jika menggunakan anggaran tersebut karena tahu bahwa anggaran yang memang untuk kepentingan orang lain, bukan kepentingan saya pribadi. Adalah sedikit berbeda jika membantu orang namun mendapatkan imbal balik dari bantuan tersebut. Jika itu berasal dari anggaran sumbangan, maka seluruh hasil imbal balik harus dikembalikan ke sumbangan lagi. Saya tidak boleh menikmatinya walaupun hanya sedikit.

Inilah yang menjadi dilema saya saat ingin membantu orang yang sifatnya produktif. Apakah saya akan menggunakan anggaran pribadi atau anggaran sumbangan? Anggaran pribadi saya terus terang per bulannya jauh lebih kecil daripada anggaran sumbangan. Kenapa bisa? Karena memang saya berkomitmen di luar anggaran sumbangan dan kewajiban-kewajiban bulanan, sisa penghasilan masuk semua ke rekening istri. Oleh karena itu anggaran pribadi jauh lebih kecil daripada anggaran sumbangan. Kecuali anggaran tersebut melibatkan sisa penghasilan yang seharusnya masuk ke rekening istri.

Mungkin yang lebih baik adalah saya menggunakan sebagian anggaran bersama dengan istri dan anggaran sumbangan. Sehingga ketika usaha yang saya bantu rugi, atau saya tertipu, maka saya hanya menderita kerugian sebagian karena sebagian lagi merupakan uang dari anggaran sumbangan. Namun jika usaha tersebut ternyata menguntungkan, maka saya harus konsisten untuk membagi keuntungan tersebut kepada kedua anggaran paling tidak sama besar. Katakanlah saya menggunakan 50% dari anggaran bersama istri dan 50% dari anggaran sumbangan untuk membantu sebuah usaha kecil untuk berkembang. Hasil imbal balik dari usaha tersebut harus saya pisahkan separuh untuk kepentingan pribadi dan separuh lagi untuk sumbangan kepada orang yang membutuhkan. Namun memang harus dari awal ditentukan jumlah uang yang mau digunakan dalam kegiatan ini.

Saat ini saya sedang berusaha untuk membantu usaha pedagang keliling yang sering lewat komplek rumah saya. Produk makanan yang dihasilkan lumayan enak. Yang pasti saat dia lewat depan rumah saya pada sore atau malam hari biasanya produknya sudah banyak yang habis. Ini tanda bahwa jualannya cukup laku. Saya berusaha untuk menawarkan membiayai gerobak kedua dengan produk yang sama agar dia mampu membuka cabang usahanya. Saat saya tanya siapa yang akan menjalankan gerobak berikutnya, pedagang keliling ini optimis akan banyak yang jalankan usaha seperti ini. Ada banyak keponakan yang dapat didayagunakan untuk usaha ini.

Tadi sempat berbicara sebentar dengannya dan keluarlah sebuah angka untuk membeli gerobak baru. Dia menyebut angka dua juta rupiah hanya untuk gerobak baru tanpa aksesoris. Saya memang belum memberikan penawaran, tapi rasanya empat sampai lima juta rupiah dibutuhkan untuk membuat gerobak kedua jalan dengan baik. Namun tentunya sebelum akhirnya memutuskan berinvestasi di pedagang keliling ini, saya harus mensurvey dulu pembukuannya dan juga tempat usahanya dalam membuat produk yang dijajankan secara keliling tersebut. Dari hasil survey ini nanti saya baru dapat memberikan penawaran kepada pedagang keliling ini disertai bagi hasil yang saya bisa dapatkan yang tentunya masuk akal dan tidak berlebihan.

Masalah yang saya hadapi saat ini adalah, pedagang keliling ini jarang sekali lewat depan rumah saya dalam beberapa bulan terakhir. Belum tentu dalam waktu dekat ini dia akan lewat depan rumah saya lagi. Namun saat dia lewat, maka saya akan bertanya serius kepadanya, menanyakan kebutuhan buka cabangnya, menjadwalkan mensurvey pembukuan dan tempat tinggalnya, dan akhirnya jika memang setuju membantunya untuk membuka cabangnya dengan gerobak keduanya.

Jika itu terjadi, maka saya sudah bisa membantu orang yang sifatnya produktif. Bantuan saya sudah naik ke jenjang berikutnya karena bukan hanya kebutuhan primer dan sekunder serta konsumtif, namun sudah merambah ke kebutuhan produktif yang memberikan imbal balik kepada saya dan tentunya untuk tambahan anggaran sumbangan saya agar dapat membantu lebih banyak orang lagi. {nice1}

Gambar diambil dari : http://1.bp.blogspot.com/_aqXyJLhKZE4/S_ChXdZGbBI/AAAAAAAAAfI/Lq25aXSC-20/s200/usaha-siomay.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *