Ada fenomena menarik yang saya temukan di angkutan umum, terutama di busway. Busway adalah salah satu angkutan umum yang cukup nyaman karena memiliki pendingin udara. Tempat duduk yang disediakan mirip seperti naik kereta, dimana tempat duduk hanya ada di sisi kanan dan kiri bus (dan juga tempat duduk di bagian belakang bus). Saat ini di busway sudah ada ruangan khusus wanita yang terdapat di bagian depan bus. Di ruangan tersebut hanya wanita yang boleh masuk, bahkan untuk yang berdiri sekalipun.
Fenomena menarik yang saya temukan berada di ruangan umum, dimana pria dapat duduk di tempat duduk yang disediakan. Jika ada katakanlah sepuluh pria mendapatkan tempat duduk, maka saat busway kosong, paling hanya satu sampai dua orang pria tersebut tertidur. Namun saat busway penuh sesak, dari 10 pria tersebut, mungkin paling banyak hanya satu orang yang tetap terjaga dan itu pun karena di dekatnya berdiri pria-pria lain sehingga dia tidak perlu berdiri untuk memberikan tempat duduk. Tidurnya para pria tersebut terlihat sangat lelap. Mulut sampai menganga, persis seperti kebanyakan orang yang tidur di kendaraan.
Menariknya lagi, biarpun para pria tersebut tidur dengan nyenyaknya (mulut sampai menganga), tapi halte tujuan mereka tidak sampai terlewati. Pernah saya buktikan saat dari halte busway Pos Pengumben saya lihat seorang pria tidur dengan mulut menganga. Saat itu busway memang penuh sesak karena memang jarak antar buswaynya agak panjang. Saya sendiri hanya bisa berdiri dengan desak-desakan dari penumpang lain. Sampai di halte berikutnya atau halte Rumah Sakit Medika Permata Hijau tidak ada sedikitpun pergerakan dari pria tersebut. Namun menjelang halte ITC Permata Hijau, pria itu tiba-tiba bangun dan langsung berdiri untuk meminta ruang kepada orang lain agar dia dapat berjalan ke pintu keluar.
Hebat sekali sepertinya pria tersebut seakan-akan punya alarm yang mengingatkannya bahwa halte tujuannya sudah dekat. Sebagai informasi sang petugas penjaga pintu halte suaranya tidak menggelegar untuk sampai membangunkan orang tersebut.
Sebagai bukti bahwa saat busway kosong para pria yang tidur cuma sedikit, saya pun naik busway yang lebih pagi. Saya naik busway di tempat menunggu saya di halte Rumah Sakit Medika Permata Hijau pukul 5.30. Di jam segitu belum banyak orang yang naik busway, sehingga di dalam busway masih terlihat sangat kosong. Saya perhatikan ada enam orang pria yang sedang duduk dan tidak ada satu pun dari mereka yang tertidur. Padahal kalau diperhatikan secara logika, dengan berangkat dari rumah sepagi itu tentunya masih agak mengantuk karena tidurnya kurang. Apalagi saat itu bus masih kosong sehingga kesempatan untuk tidur masih terbuka. Namun kenyataannya tidak ada satu pun orang tertidur saat naik busway sekitar pukul 5.30, namun lebih banyak yang tidur saat naik busway sekitar pukul 6.30 dan penuh sesak.
Dari sini saya menarik kesimpulan bahwa semakin penuh sebuah kendaraan umum (dalam contoh saya adalah busway), maka para pria yang mendapatkan tempat duduk akan semakin banyak yang tertidur, bahkan terlihat tidurnya nyenyak sekali. Hebatnya, tidak ada satu pun dari pria-pria ini yang kelewatan halte tujuannya. Nyenyak tapi awas dengan keadaan sekitar.
Saya jadi curiga, apakah tidurnya tersebut hanya untuk menghindari dari memberikan tempat duduk kepada yang lebih berhak duduk?
Saya hanya berbaik sangka saja. Semoga mereka memang benar-benar ngantuk sehingga tidak tahu bahwa di sekitarnya ada orang tua atau ibu hamil yang lebih membutuhkan tempat duduk daripada mereka pria-pria muda penuh tenaga namun sedang terlelap di penuh sesaknya angkutan umum, namun tetap awas dengan keadaan sekitar. {nice1}
Gambar diambil dari : http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/10/01/330218_20121001115309.jpg