Beberapa hari setelah lebaran, istri saya meminta saya untuk membeli sebuah handycam yang memiliki kualitas yang baik. Setelah saya berkeliling Ratu Plaza ketika masih banyak toko-toko di tempat itu yang libur, akhirnya saya membeli sebuah handycam SONY Camcorder HDR-PJ230E seharga Rp 5.750.000. Harga tersebut sudah termasuk tas kamera Sony, batere tambahan yang kapasitasnya lebih besar dan juga sebuah Tripod yang cukup besar.
Sebelum membeli saya pun membandingkan harga handycam tersebut di toko online yang sering saya akses. Di web toko online itu harga handycamnya sendiri adalah Rp 5.250.000. Saya membayar Rp 500.000 lebih mahal untuk tambahan yang diberikan tersebut. Yah saya rasa harga yang diberikan ke saya tidak terlalu mahal (atau kemahalan tapi saya tidak tahu saja).
Pulang ke rumah saya langsung coba handycam yang cukup mahal ini menurut kantong saya. Untungnya sudah ada internal memory 8 GB sehingga tidak usah menancapkan eksternal memory card kalau mau mencoba shooting. Pegangannya ketika shooting cukup enak, tombol-tombolnya pas dengan pegangan kita. Jempol untuk on-off rekaman, telunjuk untuk zoom in-zoom out. Berat handycam ini pun cukup ringan, paling tidak lebih ringan daripada handycam jaman dulu yang masih menggunakan kaset sebagai media rekamnya.
Paket pembelian yang menyertakan kabel mini HDMI membuat saya dapat melihat tayangan shooting yang telah saya lakukan di TV LCD di rumah. Koneksinya mudah, tinggal colok HDMI-nya, lalu pilih HDMI tersebut sebagai input di TV LCD. Kemudian muncullah gambar di TV persis seperti yang ada di kamera disertai dengan suaranya di TV kita. Suaranya sangat jelas, bahkan ketika remote TV mencoba mengecilkan suara, tetap saja terdengar suara yang masih cukup jelas.
Yang membuat handycam ini berbeda dengan handycam biasanya adalah keberadaan projector. Iya, handycam ini dapat memancarkan hasil shooting langsung dari dirinya dan diproyeksikan ke layar. Persis seperti memproyeksikan layar projector saat melakukan presentasi. Saya mencoba fitur projector ini di kamar anak saya yang digelapkan. Anak saya terkagum-kagum dengan hasil proyeksi gambar tersebut. Namun yang jadi masalah, saya belum menemukan cara untuk meningkatkan suara yang dihasilkan oleh handycam tersebut karena tidak terlihat ada koneksi speaker eksternal untuk mendengarkan suara hasil shooting ketika sedang diproyeksikan.
Saya pun melengkapi handycam ini dengan TEAM SDHC 32GB – Class 10. Dengan demikian tempat penyimpanan untuk video dan juga foto menjadi lebih besar lagi. Dengan kapasitas yang cukup besar, saya selalu mencoba merekam dengan kualitas High Definition agar dihasilkan gambar yang terbaik.
Saat ini saya sedang mengeksplorasi fitur-fitur yang ada di handycam ini. Handycam ini akan lebih banyak saya gunakan untuk merekam aktivitas keseharian anak saya yang sudah semakin besar. Istri saya bilang bahwa handycam dibutuhkan untuk menangkap momen-momen menarik perkembangan anak kami. Oleh karena itu dia tidak mau handycam yang saya beli seadanya saja. Ia ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itu saya pun membeli handycam yang cukup mumpuni. Bukan yang termahal, tapi sudah memiliki fitur-fitur yang lumayan. Semoga handycam tersebut bertahan lama dan kami pun dapat mengkoleksi hasil rekaman anak kami dan dapat kami presentasikan nanti kepadanya saat dia sudah mulai besar.
Handycam ini apabila ditambah dengan tripod akan sangat membantu. Apalagi saat memproyeksikan gambar ke layar. Dengan menggunakan projector membuat handycam lebih cepat panas, baterenya pun terkuras lebih cepat. Oleh karena itu, sebelum memproyeksikan gambar ke layar, sebaiknya pasang tripod dahulu ke handycam ini. Hasil proyeksi juga lebih baik karena tidak goyang-goyang, kita pun tidak capek memegang handycam yang agak cepat panas saat projectornya menyala. {nice1}