Mempertanyakan Keseriusan Bank Mandiri dalam Produk Non Tunainya

mandiri ecash

Jika mendengar E-Toll card maka seharusnya kita sebagai orang Jakarta yang berulang kali menggunakan tol di kota Jakarta pasti langsung tahu bahwa produk tersebut dapat digunakan untuk membayar tol. Produk E-Toll Card adalah produk non tunai keluaran Bank Mandiri yang sudah diperkenalkan ke masyarakat sejak beberapa tahun lalu. Popularitas E-Toll card sampai saat ini belum begitu melekat di benak pengguna tol karena terlihat dari jumlah gerbang tol otomatis yang hanya melayani E-Toll card yang masih minoritas jumlahnya dibandingkan jumlah gerbang tol manual yang dijaga oleh para petugas gerbang tol.

E-Toll card adalah produk prabayar di mana pengguna harus mengisi kartu tersebut dengan sejumlah uang. Tidak ada bunga yang berlaku pada E-Toll card dan juga tidak ada biaya administrasi. Uang yang ada di E-Toll card jika tidak digunakan selama bertahun-tahun maka uang itu akan tetap ada di kartunya. Sampai saya menulis tulisan ini, belum ada masa aktif atau masa berlaku bagi E-Toll card.

Uniknya, walaupun E-Toll card berfungsi sebagai kartu prabayar dan digunakan sebagian besar untuk membayar tol, namun tidak ada keuntungan secara finansial bagi para pengguna E-Toll card. Memang pernah ada promo diskon 10% jika membayar dengan E-Toll card di beberapa gerbang tol otomatis sekitar tahun lalu. Namun promo tersebut berhenti begitu saja setelah masa promonya berakhir. Tidak ada lagi promo serupa yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri sebagai penyedia layanan atau Jasa Marga sebagai operator jalan tol. Praktis setelah promo tersebut, tidak ada lagi keuntungan secara finansial bagi pengguna E-Toll card di jalan tol. Satu-satunya keuntungan adalah antrian yang lebih sedikit terutama di gerbang tol otomatis. Namun sekali-sekali gerbang tol otomatis bisa menjadi penyebab macetnya antrian karena ada satu atau dua mobil yang tidak memiliki E-Toll card nekat masuk ke gerbang otomatis tersebut.

Untuk semakin memperluas penggunaan E-Toll card, sejak tahun lalu Bank Mandiri mengganti E-Toll card dengan nama E-Money. Fungsinya sebenarnya sama saja, namun dengan E-Money cakupannya lebih luas. Kalau sebelumnya Bank Mandiri mengeluarkan beberapa jenis kartu dengan fungsi yang sama, saat ini kartu tersebut hanya satu, yaitu E-Money. Sebelumnya ada Indomart Card dan beberapa kartu lain yang saya juga lupa namanya. Namun tetap saja, yang paling besar penggunaannya adalah di jalan tol dan tidak ada promo apa pun yang membuat masyarakat tertarik untuk menggunakan E-Money untuk membayar tarif jalan tol.

Belum genap satu bulan lalu Bank Mandiri kembali mengeluarkan produk non tunai lain. Kali ini namanya adalah Mandiri E-Cash. Produk ini prinsipnya adalah menggunakan nomor handphone sebagai nomor rekening pribadi tanpa harus membuka rekening di Bank Mandiri. Sebenarnya ini adalah produk yang bagus karena potensi pasarnya demikian besar. Pengguna telekomunikasi di negara ini sangat banyak, bahkan katanya jumlah tersebut melebihi jumlah penduduk Indonesia sendiri. Artinya dengan adanya Mandiri E-Cash seharusnya lalu lintas transaksi lewat handphone akan lebih banyak lagi dan Bank Mandiri dapat meraup keuntungan dari biaya transaksi tersebut.

Awalnya banyak promo yang dikeluarkan Bank Mandiri agar masyarakat mau menggunakan Mandiri E-Cash. Promo diskon hingga 50% di outlet-oultet tertentu, hingga hadiah berupa lucky dip ditebar untuk membuat masyarakat tertarik. Namun sejak minggu kedua Oktober 2013 tidak ada lagi promo-promo yang membuat masyarakat tertarik menggunakan Mandiri E-Cash. Promo-promo yang tadinya begitu gencar tiba-tiba hilang ditelan bumi. Bahkan jika dilihat di website Mandiri E-Cash sendiri pada tanggal 3 November 2013, web tersebut masih memuat promo-promo usang hingga 6 Oktober 2013 yang sudah tidak berlaku lagi. Bahkan ada salah satu bagian salah ketik di bagian “Tanya Jawab” sampai hari ini belum ada perbaikannya.

Dari dua contoh di atas terlihat sekali bahwa Bank Mandiri kurang serius untuk membangun produk non tunainya. Sepertinya Bank Mandiri hanya berprinsip yang penting secara teknologi informasi dia bisa melakukannya. Namun Bank Mandiri tidak memiliki rencana jangka panjang akan hal tersebut. Yang penting dia sudah dapat melakukan hal baru yang bank lain mungkin belum bisa melakukannya.

Padahal jika Bank Mandiri ingin berinvestasi serius di produk non tunai, maka pasarnya akan sangat besar. Mereka akan mendapatkan uang murah tanpa perlu keluar bunga untuk membayarkan uang tersebut. Mereka juga mendapatkan keuntungan dari biaya transaksi, yang walaupun kecil tapi jika dilakukan oleh puluhan juta orang maka akan menghasilkan uang yang sangat banyak.

Mungkin produk non tunai belum menjadi tulang punggung bisnis Bank Mandiri. Mereka baru coba-coba produk non tunai untuk dinikmati masyarakat. Yah mungkin ini bisa jadi pelajaran bagi orang lain yang ingin mencoba produk non tunai Bank Mandiri. Masyarakat harus sadar, dalam menggunakan produk non tunai Bank Mandiri, tidak ada keuntungan secara finansial yang didapatkan masyarakat. Satu-satunya keuntungan adalah kemudahan dalam melakukan transaksi karena mungkin antri lebih sedikit atau hanya perlu membawa satu barang yaitu handphone.

Semoga Bank Mandiri lebih serius dalam mengembangkan produk non tunainya di kemudian hari. {nice1}

Gambar diambil dari : http://s2.bmdstatic.com/images/promo/panduan-belanja-online-dengan-mandiri-e-cash-header.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *