Banjir kok Hattrick?

Dalam tiga minggu terakhir ini banjir sudah tiga kali atau hattrick masuk ke dalam komplek kami. Pertama di hari Minggu tanggal 12 Januari 2014 sore. Kedua di hari Minggu tanggal 19 Januari 2014 sore. Ketiga di hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 subuh. Bulan Januari masih ada dua hari lagi, semoga tidak menjadi Quattrick sampai bulan ini berakhir.

Banjir pertama masuk ke komplek kami karena curah hujan yang tinggi. Sejak hari Jumat malam pada tanggal 10 Januari 2014 hujan terus menerus menyirami komplek kami dengan setia. Bahkan di hari Sabtunya hujan terjadi hampir sepanjang hari, dengan intesitas tinggi, namun berhenti sekali-sekali. Keadaan pintu air Sungai Pesanggarahan yang dekat dengan komplek kami tidak tinggi, namun air masuk komplek karena memang curah hujan yang cukup tinggi. Banjir di komplek kami saat itu hanya maksimal setinggi paha orang dewasa dan rata-rata hanya hampir setinggi lutut di jalanan komplek.

Banjir kedua masuk ke komplek kami karena pintu air Pesanggrahan yang tinggi. Hujan terjadi hanya sporadis sekali-sekali dan intensitasnya pun sedang. Saat itu memang sedang terjadi banjir di banyak tempat di kota Jakarta. Air mulai naik ke komplek kami sejak siang hari, namun mencapai titik puncaknya di sore hari yaitu hanya rata-rata setinggi betis orang dewasa. Banjir kedua ini memang sudah dapat diprediksi sebelumnya karena memang pintu air sedang tinggi saat itu.

Banjir ketiga masuk ke komplek kami pada waktu Subuh. Ketika azan Subuh air sudah mulai masuk komplek walaupun baru beberapa centimeter. Menjelang pukul enam pagi, air mulai merangkak naik hingga mata kaki. Akhirnya air paling tinggi hanya lebih tinggi sedikit dari mata kaki dan kemudian surut. Banjir ketiga ini adalah banjir tersingkat dari kedua banjir sebelumnya. Banjir ketiga ini hanya berlangsung sekitar 6 jam. Sedangkan banjir pertama berlangsung hampir 24 jam dan banjir kedua berlangsung lebih sedikit daripada 12 jam.

Hattrick banjir dalam tiga minggu! Benar-benar sebuah rekor baru bagi orang-orang yang tinggal di komplek kami. Walaupun banjir tidak setinggi tahun 2002 atau 2007, namun tiga kali banjir ini sudah membuat warga komplek kami panik. Tiga kali warga komplek berbondong-bondong memindahkan mobil dan motornya ke tempat yang lebih tinggi di luar komplek. Hanya beberapa warga saja yang tidak melakukannya, termasuk saya yang memang tahu bahwa ketiga banjir tersebut tidak akan setinggi tahun 2002 atau 2007 dari melihat ketinggian pintu air pesanggrahan.

Komplek kami memang terletak bersebelahan dengan sungai besar Pesanggrahan. Kami agak sedikit beruntung karena saat ini sudah dikerjakan proyek normalisasi sungai Pesanggrahan yang membuat bibir sungai Pesanggarahan naik hingga dua meter sebelum luber ke komplek kami. Tahun 2002 dan 2007 lalu, bibir sungai Pesanggrahan tidak setinggi saat ini dan juga belum pernah dikeruk sebelumnya. Oleh karena itu tahun 2002 dan 2007 sungai Pesanggrahan lebih cepat luber dan merendam komplek kami sehingga banjir naik hingga pinggang orang dewasa di dalam rumah atau sudah hampir melelapkan orang dewasa di jalanan komplek

Namun komplek kami belum sepenuhnya bebas banjir, apalagi masih ada potensi banjir masuk hingga ke dalam rumah. Jika saja pintu air Pesanggrahan lebih dari siaga 2, maka ada kemungkinan ketinggian air sungai besar Pesanggrahan akan luber ke komplek kami dan saat itu kami yakin komplek kami akan kembali terendam hingga masuk ke dalam rumah.

Jadi, saat ini yang dapat kami lakukan hanyalah memantau pintu air Pesanggarahan setiap hari. Berharap bahwa ketinggian airnya tidak pernah mencapai siaga 2. Begitu itu terjadi, maka kami sudah harus mulai memindahkan barang-barang dari lantai bawah ke lantai atas. Untungnya waktu antara posisi pertama pintu air mencapai ketinggian siaga 2 hingga efeknya sampai ke komplek kami adalah 20-24 jam. Artinya cukup waktu bagi kami untuk mengevakuasi barang-barang kami, bahkan barang-barang yang tergolong berat dan besar sekalipun. Asal jangan mengevakuasi saat air sudah naik, karena saat itu terjadi pasti sudah terlambat.

Jika dilihat dari ketinggian pintu air hingga 29 Januari 2014 malam (lihat gambar di atas), maka sampai esok malam komplek kami masih aman dari banjir yang akan datang kembali, kecuali malam ini hujan datang lebat sekali. Bahkan jika hujan datang lebat sekalipun, paling komplek kami hanya akan kebagian air masuk komplek setinggi betis orang dewasa. Lain halnya jika hujan lebat terjadi di hulu Sungai Pesanggrahan dan menyebabkan ketinggian pintu air naik hingga siaga 2.

Biasanya sih hujan-hujan ini akan berkurang intesitasnya ketika sudah masuk tahun baru Cina. Tahun baru Cina dua hari lagi. Semoga tidak ada banjir lagi ke depannya yang ‘mampir’ ke komplek kami. Hattrick saya rasa sudah cukup. Banjir kok Hattrick? {nice1}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *