Perjalanan yang Harus Dilalui

perjalanan panjang

Dahulu kala ketika kakek saya masih muda, mungkin dia memiliki impian bahwa anaknya kelak harus mengenyam pendidikan tinggi. Kakek saya bisa bangga karena salah satu anaknya, yaitu papa saya berhasil menjadi sarjana bahkan berhasil menyabet gelar master semasa hidupnya.

Papa saya pun tumbuh jadi orang yang mandiri dan akhirnya mampu membuat semua anaknya berhasil meraih gelar sarjana beberapa puluh tahun kemudian. Papa saya mungkin tidak meninggalkan banyak warisan, tapi paling tidak anak-anaknya saat ini, saya dan kedua saudara saya tidak memulai sesuatu dari nol karena kami telah memiliki modal yang cukup untuk bersaing di kehidupan saat ini.

Masing-masing anak-anak papa saya pun mampu mandiri dengan keluarganya masing-masing. Beberapa cucu dari papa saya saat ini sedang menempuh pendidikan taman kanak-kanak dan pendidikan dasar. Akankah cucu-cucu tersebut mengikuti jejak generasi sebelumnya yang berhasil menjadi sarjana atau malah melebihi pencapaian orang tuanya masing-masing?

Jadi urutannya sekarang begini. Kakek saya memberikan fondasi kepada papa saya agar menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar dapat pekerjaan untuk membiayai hidupnya. Papa saya dengan modal pendidikan tinggi tersebut berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak untuk digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan anaknya agar paling tidak anaknya dapat seperti bapaknya yang dapat memperoleh pekerjaan layak agar membiayai kebutuhan hidupnya.

Lalu saya saat ini telah berhasil mendapatkan pendidikan tinggi dan sementara ini telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup saya. Saya tidak ingin anak saya mengulangi apa yang saya lakukan, yaitu nantinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Anak saya nanti haruslah menjadi mandiri dan bekerja karena pilihannya, karena keinginannya dan dengan tujuan berkarya, bukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidupnya sudah harus saya cukupi sebelum dia mulai bekerja. Artinya, dia bekerja bukan mencari uang, tapi mencari aktualisasi diri yang pada gilirannya akan mendatangkan uang dan materi yang lebih banyak lagi. Jika ia memilih tidak bekerja dan lebih fokus kepada keluarganya, hal tersebut pun masih dapat dilakukannya kelak, sesuatu hal yang tidak dapat saya lakukan saat ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tugas saya sekarang ini sungguh sangat berat. Saya harus melakukan hal yang belum pernah dilakukan oleh papa saya sebelumnya. Saya harus dapat memiliki paling tidak salah satu dari dua hal yang menjadi syarat untuk kebebasan finansial, yaitu properti dan bisnis. Saat ini saya baru memiliki satu properti yang saya sewakan setiap bulan kepada orang lain. Untuk bisnis sementara ini saya belum memiliki bisnis sendiri namun saya telah memiliki sebagian kecil bisnis orang lain lewat pasar saham.

Semua memang harus dimulai dari kecil sehingga seiring dengan waktu nilainya akan semakin meningkat. Ada peluang saya gagal mengembangkan properti dan bisnis saya nantinya. Namun jika saya tidak melakukannya maka tujuan saya yang memberikan kebebasan kepada anak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri kelak pasti tidak akan tercapai. Jika saya melakukan hal-hal yang dahulu papa saya lakukan, maka anak saya akan menghadapi persis seperti yang saya alami sekarang, namun dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Tentunya hidup akan lebih sulit bagi anak saya jika saya tidak melakukan sesuatu yang berbeda saat ini.

Untungnya sekarang saya hidup di jaman yang untuk melakukan apa pun semakin mudah. Pilihan untuk properti pun semakin beragam. Dulu mungkin pilihan untuk properti hanya rumah dan tanah. Saat ini ada apartemen, ruko, kios dan lain-lain yang digunakan untuk properti. Bahkan cara pembayarannya pun bisa beragam, kita dapat patungan dengan beberapa kawan untuk membeli properti dan hasilnya nanti dibagi rata sesuai dengan kontribusi patungannya.

Pilihan bisnis pun tidak kalah beragamnya. Sebuah ide sederhana dapat tumbuh jadi bisnis yang besar dalam waktu singkat. Tidak punya waktu atau ide yang bagus kita bisa membeli bisnis dan menikmati keuntungan yang dihasilkan bisnis tersebut dari nilainya atau dari bagi hasilnya. Pilihan bisnis yang dapat dibeli pun beragam, dari berbagai macam industri tersedia dan semakin tahun jumlah bisnisnya semakin bertambah.

Target saya dalam hal ini tidak muluk-muluk banget. Paling tidak dalam 10 tahun ke depan pendapatan saya dari pekerjaan dapat digantikan oleh hasil yang saya petik dari properti atau bisnis yang saya miliki. Sehingga saya bisa lebih konsentrasi untuk meningkatkan bisnis atau properti saya agar memberikan hasil yang lebih optimal ke depannya. Dan saya punya cukup banyak waktu untuk anak-anak saya nantinya agar mereka mendapatkan arahan yang benar sesuai dengan minat dan kemampuan mereka nanti.

Bisa saja mereka bukan sarjana, tapi menjadi profesional kelas dunia, mungkin musisi, mungkin artis, mungkin atlet, mungkin pengusaha atau malah motivator.

Apa pun pilihan anak saya nanti, tugas saya adalah memfasilitasi pilihannya tersebut. Mungkin tidak sempurna dan banyak hambatan sepanjang perjalanan menuju ke sana. Namun perjalanan tersebut harus dilalui demi hidup yang lebih baik untuk anak saya dan keturunannya kelak. {nice1}

Gambar diambil dari : http://cdn.kaskus.com/images/2013/10/28/1280597_20131028072729.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *