Gojek untuk Pertama Kali

Gojek

Mungkin kita sama-sama sudah dengar Gojek dalam beberapa hari terakhir ini. Bahkan saya telah donlot aplikasi Gojek beberapa minggu lalu. Namun saya belum pernah menggunakannya. Saya belum menggunakannya karena memang belum ada keperluan mendesak yang membuat saya harus menggunakan Gojek dalam aktivitas sehari-hari.

Minggu lalu saya mendapatkan imel pemberitahuan dari Gojek. Imel itu mengatakan bahwa saya mendapatkan voucher gratis dari Gojek sebesar Rp 50,000 agar saya menggunakan aplikasi Gojek yang sudah saya donlot beberapa minggu terakhir. Voucher tersebut expired dalam satu minggu ke depan. Hari ini masa berlakunya kurang dari empat hari lagi.

Kebetulan hari ini saya masuk kerja namun belum fit benar. Paginya saat berangkat kerja saya nebeng teman sekantor yang membawa mobil. Pulangnya saya tidak nebeng dia lagi karena dia harus jemput istrinya dan tidak tahu kapan tepatnya dia bakal sampai rumah. Oleh karena itu saya pun memberanikan diri untuk menggunakan aplikasi Gojek dan memesan Gojek dari kantor saya hingga ke rumah saya.

Saya pun mengoperasikan aplikasinya yang ternyata cukup mudah. Pesan dari tempat jemput hingga tujuan dengan menandai sebuah titik di peta. Lalu klik next, dan kemudian muncul tagihan secara langsung. Jarak dari kantor saya ke rumah sekitar 15 – 16 km. Tagihan yang muncul Rp 62,000.

Dengan menggunakan voucher Rp 50,000 yang saya dapat secara gratis, saya pun hanya tinggal membayar Rp 12,000. Tidak jauh beda dengan biaya angkutan umum yang saya harus keluarkan jika saya naik angkutan umum yang tersedia.

Saya pesan Gojek untuk datang menjemput saya pukul 16.45. Saat saya memesan, waktu masih sekitar pukul 16.05. Di layar pesanan ditulis ketika driver ojek sudah tersedia saya akan diberikan notifikasi. Namun hingga pukul 17.00 saya belum mendapatkan notifikasi apa pun.

Pukul 17.15 saya telpon customer service Gojek. Ketika baru berbicara beberapa saat, ada seseorang menelpon saya dari nomor telpon yang sedang saya telpon. Saya pun menghentikan pembicaraan saya dengan customer service dan menerima telpon dari customer service Gojek yang menghubungi saya seputar keterlambatan jemputan dan notifikasi yang belum saya terima.

Dia bilang akan mencari secara manual driver Gojek dalam waktu 10 menit. Setelah itu dia akan menelpon saya kembali, dapat ataupun tidak dapat. Saya bersedia menunggu.

Benar saja, dalam waktu kira-kira 10 menit, dia kembali menelpon dan bilang ke saya bahwa sudah ada driver Gojek. Dalam waktu kira-kira 10 – 15 menit driver Gojek itu akan sampai ke titik penjemputan yang saya inginkan.

Saya pun langsung turun dari gedung kantor saya dan menuju titik penjemputan. Tidak sampai lima menit menunggu di titik penjemputan, sudah ada pengendara motor dengan jaket ijonya yang lewat di depan saya. Dia memberi kode kepada saya untuk berjalan sedikit agar dia lebih mudah berhenti dan memberikan peralatan khas Gojek kepada saya sebelum saya naik. Maklum saja waktu itu jalanan sedang macet, bahkan jalur yang dilewati motor pun penuh sesak dengan pemotor. Mungkin dia ingin agar ketika dia berhenti tidak ada satu motor pun yang mengklaksonnya karena ia ingin mengangkut saya.

Begitu saya dan dia sampai di tempat yang lebih aman untuk berhenti, dia pun memberikan helm khas Gojek ke saya. Menurut aplikasi Gojek saya seharusnya dapat penutup rambut dan masker. Saya tanya mengenai keduanya, namun kata driver Gojek stoknya sedang tidak tersedia. Bagi saya hal tersebut tidak menjadi masalah, tapi sudah sedikit mengurangi kekaguman saya kepada layanan Gojek.

Driver Gojek adalah pengojek biasa yang menjadi mitra Gojek. Sehari-hari driver Gojek yang membawa saya ke rumah memang berprofesi sebagai pengojek yang mangkal di suatu tempat. Dia bergabung dengan Gojek sudah cukup lama, bahkan menurut pengakuannya dia membawa rekan-rekannya sesama pengojek untuk bergabung di Gojek. Awalnya di pangkalan dia yang gabung dengan Gojek cuma dia. Namun sekarang udah lebih dari 10 orang gabung dengan Gojek.

Sistem pencairan komisi di Gojek adalah dengan sistem deposit. Setiap kali driver Gojek memberikan layanan Gojek dan dibayar dengan sistem voucher, maka driver tersebut akan mendapatkan notifikasi bahwa depositnya telah ditambahkan dengan sejumlah uang tertentu sesuai bagi hasil yang disepakati. Deposit tersebut menurut driver Gojek saya terhubung dengan rekening ponsel produk dari CIMB Niaga. Jadi komisi driver Gojek langsung masuk ke rekening ponselnya. Mungkin jika pelanggan membayar seluruh layanan dengan uang kas, deposit dari driver Gojek akan dikurangi sebesar bagi hasil dari manajemen Gojek. Untuk kalimat terakhir ini saya hanya mengira-ngira saja…:D

Cara driver Gojek mengendarakan sepeda motornya cukup baik untuk ukuran pengojek. Kecepatannya relatif konstan dan tidak gasrak-gusruk saat berkendara. Relatif taat peraturan, namun pada akhirnya tergoda juga masuk ke jalur busway setelah menempuh lebih dari tiga perempat jarak ke rumah saya. Mungkin sedikit bosan dan agak sedikit panik karena melihat kemacetan di arah sebaliknya. Lagipula jarak perjalanan cukup jauh untuk ukuran satu kali tarik bagi pengojek.

O ya, bagi yang ingin menikmati layanan Gojek, ada sedikit bocoran nih dari saya. Driver Gojek itu adalah pengojek biasa yang tidak terikat apa pun terhadap layanan Gojek. Jadi apakah si driver mau ambil order atau tidak sepenuhnya tergantung kepada sang driver. Nah saat si driver tahu bahwa jam-jam tertentu adalah jam sibuk baginya, dimana dia dengan mudah mendapatkan pelanggan, maka dia pasti akan menolak jika ditawarkan layanan Gojek oleh PT Gojek.

Jadi, Gojek akan agak sulit ditemui jika sedang jam sibuk. Pagi hari saat jam berangkat kantor dan sore hari saat jam pulang kantor. Saya saja dilayani setelah mendekati satu jam sejak saya menginginkan Gojek datang menjemput saya.

Saat sampai di rumah, saya pun tinggal membayar sisa tagihan saya secara tunai kepada driver Gojek. Saya membayar hanya Rp 12,000. Namun setelah saya membayar, sepertinya sang driver agak bingung karena kayanya dia tidak tahu bahwa ada sebagian pembayaran saya dengan menggunakan voucher. Lalu saya keluarkan smartphone saya dan saya buktikan kepadanya bahwa saya membayar menggunakan voucher. Namun saya lihat memang voucher saya masih tetap Rp 50,000.

Untuk mengurangi kebingungan, saya pun menelpon customer service Gojek untuk konfirmasi. Apakah saya hanya membayar Rp 12,000 atau saya harus membayar Rp 62,000 dengan catatan voucher saya tidak dapat digunakan? Rupanya customer service mengkonfirmasi bahwa saya hanya membayar sisanya, yaitu Rp 12,000 karena Rp 50,000-nya sudah dibayarkan oleh voucher gratis yang saya dapatkan.

Tidak lama setelah itu, sang driver memperlihatkan saya notifikasi yang ada di smartphonenya bahwa saat itu depositnya bertambah sejumlah uang tertentu. Mungkin itu adalah komisi bagi hasilnya dengan Gojek. Saya pun melihat jumlah voucher saya sudah terpotong habis. Jadi sudah klop!

Saya pun sampai rumah dengan selamat. Membayar hanya Rp 12,000 untuk perjalanan sekitar 15 km. Sang driver Gojek pun senang karena depositnya bertambah. PT Gojek pun senang karena saya akhirnya menggunakan jasanya.

Semua senang, walaupun saya masih penasaran dengan tutup kepala dan masker yang dijanjikan tersebut. {nice1}

gambar diambil dari : http://alderinagracia.com/wp-content/uploads/2015/02/Bapak-Ojek-GO-JEK.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *