Recovery Week

rest day

Minggu lalu saya baru saja menyelesaikan 10k pertama saya. Kaki langsung pegal-pegal beberapa jam setelah saya menyelesaikan milestone tersebut. Oleh karena itu, mengingat kecepatan lari saya saat 10k adalah lebih baik daripada lari-lari saya sebelumnya, maka saya menggunakan minggu ini sebagai minggu pemulihan. Kata kerennya adalah Recovery Week.

Sebenarnya recovery week tidak saya rencanakan sebelumnya. Kondisilah yang menyebabkan saya harus menjalani recovery week tersebut. Satu hari setelah 10k pertama saya, hujan datang seharian di tempat tinggal saya. Saya tidak dapat menjalankan lari 30 menit seperti rencana saya sebelumnya. Lalu kebetulan minggu ini adalah minggu sibuk saya di pekerjaan. Saya harus kerja lembur hingga menjelang tengah malam dalam tiga hari minggu ini. Sehingga kesempatan saya untuk berlari pun semakin sedikit.

Saya harus berangkat kantor lebih pagi dari biasanya dan pulang kantor sangat malam sehingga agak sulit untuk tetap dapat menjalankan olahraga lari seperti rencana semula.

Lalu saya teringat teringat dengan Freeletics. Ya, itu adalah olahraga yang membuat saya menjadi rajin bergerak dalam beberapa bulan terakhir. Saya memang sampai saat ini masih menjadi member gratis di Freeletics. Namun berkat sebuah blog mengenai Freeletics, saya dapat mengetahui semua gerakan Freeletics dan dapat mengaplikasikannya walaupun hanya menjadi member gratis.

Pada hari minggu saat hujan datang terus-menerus setiap hari, saya pun memutuskan untuk menjalankan Freeletics saja sebagai ganti saya berlari. Kalau di jadwal latihan yang saya ikuti dalam berlari, latihan ini disebut sebagai cross training, atau latihan apa saja selain lari.

Cross training dapat berbentuk apa saja, bisa bersepeda, berjalan kaki, berenang atau latihan beban. Nah Freeletics adalah gerakan olahraga yang dapat mengkombinasikan gerakan kardio dengan gerakan beban (walaupun tanpa beban eksternal). Jadi saya rasa, ketika jadwal saya lari namun saya tak bisa karena satu dan lain hal, dalam hal ini karena hujan atau sibuknya pekerjaan, maka saya pun menjalankan Freeletics sebagai gantinya.

Freeletics untungnya tidak harus dilakukan di luar ruangan. Banyak gerakannya yang dapat dilakukan di dalam rumah. Kebetulan saya sudah punya mat yoga yang saya beli ketika beberapa bulan saya mencoba Freeletics di rumah. Artinya dengan hanya berada di rumah, saya pun tetap bisa berolahraga. Memang olahraga yang dapat dilakukan di rumah tidak untuk semua gerakan Freeletics, namun bagi saya tiga sampai empat gerakan Freeletics yang dapat dilakukan di rumah sudah lebih dari cukup.

Gerakan Freeletics yang paling saya senangi adalah Ares, Metis dan Aphrodite. Ares adalah gerakan yang fokus kepada kekuatan, karena ada gerakan Pull-Up di dalamnya. Metis adalah gerakan yang fokus kepada kardio, karena walaupun hanya membutuhkan waktu kurang dari enam menit, namun keringat ketika melakukan Metis sudah bisa disamakan dengan berlari 30 menit terus-menerus. Sedangkan Aphrodite adalah gerakan yang membutuhkan kesabaran. Dengan hanya terdiri dari tiga gerakan, namun setiap gerakan harus melakukan 150 kali repetisi tentu butuh kesabaran yang besar.

Oleh karena itu saya bertekad, setiap kali saya harus latihan lari namun saya tidak dapat latihan karena alasan apa pun, maka saya harus melaksanakan paling tidak satu kali Aphrodite (sekitar 35 – 45 menit satu set gerakan) atau gabungan dari Ares dan Metis (sekitar 15 – 20 menit gabungan dua gerakan tersebut). Dan jika jadwal latihan saya adalah cross training, maka saya akan melakukan paling tidak satu di antara Metis dan Ares hanya untuk membuat saya tetap berkeringat.

Tentu di hari jadwal istirahat saya akan benar-benar menggunakannya untuk istirahat agar tubuh saya dapat recovery dari olahraga yang saya lakukan. Saya akan bertekad maksimum dua hari seminggu hari untuk istirahat dari olahraga demi mencapai hasil yang optimal.

Minggu ini saya pun berhasil melakukan dua kali gabungan Ares dan Metis, dua kali latihan lari dan satu kali Aphrodite. Total jarak lari saya di minggu ini cuma 8 km, dimana hari pertama lari 3 km dan hari kedua lari 5 km. Saya melakukannya dengan kecepatan yang sangat rendah karena memang minggu ini terasa sangat berat untuk mempercepat langkah lari.

Minggu berikutnya semoga menjadi lebih mudah karena waktu sibuk saya di pekerjaan telah berakhir. Semoga saya dapat menjalankan latihan lari sesuai rencana yang saya pilih, sehingga dalam delapan minggu ke depan saya akan lebih terbiasa untuk berlari 10k dan mulai latihan untuk mencapai mileston berikutnya yaitu half marathon. {nice1}

gambar diambil dari : http://www.stroudcrossfit.com/wp-content/uploads/2014/11/rest-day.jpg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *