Sejak akhir Januari 2016, Freeletics mengeluarkan produk barunya dengan nama Freeletics Running. Ini berbeda dengan Freeletics biasa karena latihannya semua adalah running atau lari.
Tidak ada yang namanya burpees, tidak ada pushups, tidak ada sit ups. Hanya lari.
Bedanya dengan lari biasa, di Freeletics Running larinya tidak hanya satu kecepatan atau pace. Di sini larinya ada beberapa pace. Dari mulai yang easy running hingga as fast as you can. Jadi mulai yang dari jogging hingga sprint.
Dalam latihannya juga gak melulu lari. Ada istirahatnya atau rest. Istirahat tiap mencapai beberapa ratus atau beberapa kilometer. Istirahatnya mulai dari 30 detik hingga 4 menit. Setelah itu lari lagi sesuai dengan pace yang diinginkan oleh coach, hingga latihan berakhir.
Untuk yang berbayar tentunya diberikan menu latihan mingguan sesuai dengan target yang akan dicapai. Target tersebut ada empat macam, dan salah satunya adalah target endurance, dimana pengguna akan diberikan latihan untuk meningkatkan kekuatan larinya dari segi jarak. Untuk pemula mulai dari lari santai atau jogging dan jalan yang totalnya kurang dari 2 kilometer, hingga ke beberapa lari sprint berjarak hingga 400 meter.
Dijamin tak bosen jika ikut latihannya karena bervariasi terus dan semakin lama semakin jauh aja jarak yang harus ditempuh untuk target endurance.
Sayangnya beberapa bulan yang lalu saya hanya mendapatkan complementary coach selama delapan minggu. Dengan memilih endurance dengan level pemula, saya baru sampai disuruh oleh coach berlari sejauh 8 kilometer sekaligus dengan easy run. Sayangnya beberapa kali GPS di Freeletics Running saya rasa kurang akurat. Contohnya saya berlari sprint 200 meter, namun baru kira-kira 20-30 meter, sudah dianggap lari lebih dari tiga perempat jarak yang perlu saya tempuh. Sehingga lari sprint saya yang 200 meter sesungguhnya kurang dari 100 meter namun dihitung bagaikan lari 200 meter dan catatan waktunya pun tidak masuk akal.
Namun ada keunggulan Freeletics Running daripada Freeletics Bodyweight masalah menu gratisan latihan. Di Freeletics Running semua jarak lari mulai dari paling dekat (100 meter) hingga paling jauh (42 km) semuanya terbuka secara gratis. Di Freeletics Bodyweight beberapa jarak lari tertutup di menu gratisan. Jadi bagi yang suka lari, terutama larinya yang pacenya tetap, dan lari sebagai hobi tanpa target tertentu, maka Freeletics Running dapat menjadi pilihan yang tepat. Sayangnya sampai terakhir kali saya menggunakan Freeletics Running GPS-nya masih kurang akurat apabila dibandingkan dengan aplikasi lain seperti Runtastic.
Kesimpulannya Freeletics Running dapat menjadi aplikasi pilihan untuk menemani orang yang ingin berlari, baik hanya sebagai hobi atau pun yang ingin meraih prestasi. Menu bayarnya atau dikenal dengan coach benar-benar menantang. Cuapeknya juga luar biasa daripada hanya berlari biasa untuk jarak yang sama bila menggunakan coach. Silakan dicoba sendiri kalau berani.
Ayo pake Freeletics Running dan kalau berani bayar coachnya…semoga ada diskonan ya pada periode tertentu. Dipantengin aja deh!