Ikut Kajian KEY FAST Episode #2

Setelah kelas Episode #1, salah satu panitia dari KEY FAST, Mas Fajri, begitu kami mengenalnya, membuat grup Whatsapp untuk para ikhwan yang ikutan kelas. Di grup Whatsapp tersebut Mas Fajri memberikan informasi-informasi mengenai kelas yang akan berlangsung selama empat kali pertemuan tersebut. Sarannya di grup terutama adalah, peserta untuk kopdaran dan saling mengenal satu sama lain. Melakukan hal-hal bersama agar dapat hijrah bersama. Menurut Mas Weemar, hijrah enaknya dilakukan bersama-sama.

Mas Fajri ini sering sekali mengingatkan kami-kami di grup Whatsapp agar menghapal ayat yang disuruh dihapal di Episode #1, bahkan untuk minggu kedua, peserta diharapkan datang lebih cepat dari jadwal kelas, untuk sekedar berkenalan dan juga melengkapi modul yang diterima. Jadi modul yang diterima peserta tiap lembarnya ada satu atau lebih kata kunci yang hilang, dan kata kunci itu harus diisi oleh peserta. Bagi yang menyimak presentasi Mas Weemar, tentunya mudah saja baginya untuk mengisi kata kunci yang hilang tersebut.

Di tengah-tengah minggu Mas Fajri pun menyarankan agar peserta datang lebih awal, karena kelas akan dimulai lebih awal. Dia bilang pukul 2 siang. Namun di minggu pagi, Mas Fajri bilang bahwa aula bawah tersebut digunakan oleh acara lain hingga pukul 2 siang. Jadi kelas tidak akan dimulai pukul 2 siang, karena harus melakukan beberes ruangan terlebih dahulu.

Karena semangat para peserta, pukul 2 siang sudah rame para ikhwan dan akhwat di lobi atas Mesjid Raya Bintaro Sektor 9. Saya sendiri, dengan teman kantor saya bertemu di parkiran sekitar pukul tersebut. Kami pun nongkrong di warung kopi hingga pukul 2.30 dan masuk ke mesjid karena hari mulai hujan. Kami tidak melihat informasi Whatsapp bahwa sementara peserta dikumpulkan di lobi atas mesjid sambil menunggu ruangan dibersihkan setelah ada acara. Jadilah kami agak terlambat saat para peserta dengan dipimpin Mas Fajri ngobrol-ngobrol seputar pengalaman KEY FAST ini.

Akhirnya pukul 3 siang peserta mulai masuk ke ruangan aula bawah mesjid. Ketika masuk aula, langsung terdengar alunan ayat suci yang harus dihapal untuk minggu kedua. Ayat yang dimaksud adalah Surat Yunus ayat 36.

Mas Weemar belum terlihat. Jam dinding digital di ruangan sudah hampir menunjukkan waktu Ashar.

Saya lihat bahwa jumlah peserta kali ini lebih sedikit dari minggu pertama. Paling tidak untuk peserta Ikhwan. 16 Juli 2017 lalu, jumlah peserta ikhwan dua shaf penuh ditambah sepertiga di shaf ketiga. Kali ini dua shaf pun tidak penuh dan hanya ada satu sampai dua orang di shaf ketiga. Mungkin hujan yang terjadi pada pukul setengah tiga tadi mengurungkan niat beberapa ikhwan untuk datang ke kelas Episode #2.

Acara dimulai dengan Shalat Ashar berjamaah. Lalu Mas Weemar pun membuka acara dengan mengingatkan aturan-aturan selama kelas berlangsung. Aturan itu antara lain, handphone dibuat mode airplane dan juga peserta diharapkan memperhatikan isi materi walaupun sudah diberikan modul supaya tidak menjadi spoiler.

Tema Episode #2 adalah MAFAHIM KEBENARAN.

Seperti di minggu pertama, Mafahim berarti konsep. Sehingga tema Episode #2 adalah konsep tentang kebenaran.

Penjelasan tentang konsep ini masih menggunakan Fast Model yang diberikan di Episode #1, yaitu

Informasi –> Pikiran –> Keyakinan –> Tindakan –> Habits –> Kepribadian

Namun kali ini fokusnya kepada Pikiran.

Awalnya diberikan ilustrasi mengenai bayi baru lahir. Ketika lahir, bila bayi sudah bisa ngomong dan mikir, kira-kira apa kata-katanya?

Dimana saya?
Siapa Saya?
Mau Kemana Saya?
Kenapa saya ada di sini?

Pertanyaan-pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang akan diajukan si bayi bila sudah bisa ngomong dan mikir. Tapi sayangnya bayi tidak bisa ngomong dan mikir. Bahkan dia juga tak tahu harus berbuat apa.

Kemudian pembahasan pun masuk kepada kebenaran? Apakah ada kebenaran absolut? Atau kebenaran itu hanya relatif?

Apakah akal dapat menemukan kebenaran?

Yang paling menarik bagi saya adalah syarat untuk berpikir, dimana ada unsur informasi sebelumnya. Tanpa informasi sebelumnya ini, maka proses berpikir pasti tidak sempurna. Tebak-tebakan bisa terjadi. Games yang disuguhkan Mas Weemar pun membuat peserta lebih mengerti mengenai materi yang diberikan.

Hebatnya dalam Episode #2 ini, materi selesai disampaikan beberapa saat menjelang azan Maghrib. Begitu Mas Weemar selesai ngomong, langsung terdengar azan. Keren banget! Mengingatkan pada acara debat calon gubernur DKI Jakarta beberapa bulan lalu dimana para kandidatnya menyelesaikan paparannya satu dua detik menjelang bel berbunyi.

Seperti biasa, setelah Shalat Maghrib berjamaah, sesi tanya jawab dibuka. Kali ini cara untuk bertanya dipangkas satu, sehingga hanya dua. Yang dipangkas adalah bertanya lewat google form. Teman saya tadinya mau bertanya lewat cara ini, tapi saya ingatkan kepadanya bahwa khusus google form di episode ini akan dimatikan sementara. Jadi hanya bisa tanya langsung atau lewat secarik kertas.

Pelajaran yang diambil dalam kelas Episode #2 ini adalah akal dimiliki manusia dapat digunakan untuk mencari siapa Tuhannya. Persis seperti film Joshua oh Joshua kata Mas Weemar. Katanya di film itu Joshua yang hilang dapat ketemu gara-gara sebuah leontin pemberian orang tuanya. Saya tidak pernah nonton film itu, jadi yah mungkin pemahaman saya atas penjelasan Mas Weemar akan film Joshua oh Joshua bisa berbeda.

Sehabis Shalat Isya berjamaah, kelas pun ditutup. Mas Weemar lagi-lagi mengingatkan peserta untuk menghapal ayat yang harus dihapal pada Episode #2 dan mengharapkan agar peserta datang lebih cepat minggu depannya. Semoga minggu depan tak ada acara resepsi lagi seperti minggu ini, kata Mas Weemar.

Rupanya setelah acara, sebagian dari peserta ikhwan nongkrong di warung kopi sebelum pulang. Sayang, saya tidak mengetahui rencana tersebut dan langsung balik. Maklum rumah agak jauh dari mesjid.

Sampai jumpa lagi minggu depan di Episode #3

One thought on “Ikut Kajian KEY FAST Episode #2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *