Episode #7 kali ini berjudul : TIME TO HIJRAH. Ayat yang harus dihapal minggu ini adalah Surat At-Taubah ayat 20-22.
Yang dibahas di episode ini ada tiga hal :
Apa saja cakupan Syariat Islam?
Harus dimulai darimana langkah Hijrah kita?
Apa tujuan dari begitu lengkapnya Syariat Islam?
Cakupan Syariat Islam dari segi dimensi ada 3, yaitu Habluminallah (hubungan manusia dengan Allah), Habluminafsi (hubungan manusia dengan dirinya sendiri) dan Habluminannas (hubungan manusia dengan manusia lain).
Habluminallah mencakup akidah dan ibadah. Sedangkan Habluminafsi mencakup makanan, minuman, pakaian dan akhlak manusia. Lalu Habluminannas mencakup sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem pendidikan. sistem pidana dan sistem politik Islam.
Habulminannas inilah yang saat ini tidak jalan dengan sempurna. Karena hubungan antar manusia harus diatur oleh sebuah sistem yang mengikat seluruh individu di dalamnya, dan bukan hanya mengandalkan kesadaran masing-masing individu untuk mentaatinya.
Selain tiga dimensi Syariat Islam ada pula tiga pilar Islam, yaitu Individu, Kelompok dan Negara. Ketiga pilar ini harus ada agar Islam bisa berdiri secara utuh. Saat ini dimensi negara tidak ada dalam Islam, sehingga Islam tidak sempurna berdirinya di dunia ini.
Sistem Islam dengan kekhilafahannya pernah menguasai dunia selama 13 abad. Tahun 1924 atau hampir 100 tahun lalu Khilafah Islam bubar dan semenjak itu pilar Islam goyah dengan sendirinya. Kita saat ini belum dapat menyaksikan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin karena salah satu pilarnya hilang, dan salah satu dimensinya tidak sempurna dijalankan.
Kalau banyak yang bilang bahwa Khilafah Islam sebagai jawaban atas permasalahan yang ada di dunia ini, tadinya saya berpendapat bahwa hal tersebut sangat tidak masuk akal. Namun menjadi masuk akal saat ini karena memang kita diciptakan oleh Allah dan sudah seharusnya kita mengikuti panduan yang diberikan Allah agar kehidupan kita lebih baik.
Seperti di pembahasan Episode #3, dimana setiap pencipta pasti memberikan buku manual untuk penggunaan penciptaannya, maka Allah pun memberikan buku manual berupa Al-Quran yang disempurnakan oleh As-Sunnah, Ijma Sahabat dan Qiyas.
Sesuatu yang diatur langsung oleh sang pencipta tentunya adalah hal yang paling benar. Karena saya meyakini bahwa sang pencipta adalah Allah, dan Allah menurunkan Islam sebagai agama yang benar, maka bila kita mengikuti aturan dan sistem Islam, tentu kehidupan dunia akan lebih baik dan Islam akan tampil menjadi Rahmatan Lil Alamin yang sesungguhnya.
Setelah membahas tentang cakupan Syariat Islam, lalu pembahasan selanjutnya adalah dimulai darimana langkah Hijrah kita? Jawabannya adalah fokus meninggalkan yang Haram dan melaksanakan yang Wajib. Kenapa Haram duluan? Ini sesuai dengan pembahasan pada Episode #6 dimana saat terjadi pertentangan dua hukum yang berbeda, yang diutamakan adalah menjauhi yang Haram dulu, baru menjalankan yang Wajib.
Ada beberapa check list Haram dan Wajib yang disertakan dalam pembahasan. Contoh untuk check list Haram adalah : Meninggalkan segala bentuk kesyirikan dan Meninggalkan Riba. Sedangkan contoh untuk check list Wajib adalah : Melaksanakan Shalat lima waktu dan Membayar Zakat.
Pembahasan berikutnya tentang tujuan begitu lengkapnya Syariat Islam juga sesuai dengan pembahasan pada Episode #6 dimana Syariat Islam diturunkan untuk memenangkan Islam dari yang lain dan juga menjaga enam hal demi keberlangsungan peradaban manusia.
Keenam hal itu adalah
Hifdzud-Din –> Penjagaan kepada agama
Hifdzud-Nafs –> Penjagaan kepada nyawa manusia
Hifdzud-Nasl –> Penjagaan kepada keturunan atau keberlangsungan hidup manusia
Hifdzud-Karamah –> Penjagaan kepada kehormatan manusia
Hifdzud-Aql –> Penjagaan kepada akal manusia
Hifdzud-Mal –> Penjagaan kepada harta manusia
Lalu apa sih tantangan terbesar kita dalam berhijrah di jalan Allah? Jawabannya ada di episode terakhir seri hijrah.