Belajar Private Copywriting Bagian 1

Beberapa minggu terakhir ini saya sering masuk ke channel telegram seseorang. Biasanya saya masuk channel telegramnya karena ada satu hal yang menarik dari channel telegramnya. Terutama mengenai ilmu berbisnis online.

Ya, saya akhir-akhir ini lagi belajar bagaimana berbisnis online. Pertanyaan : Kenapa harus belajar? Kenapa gak langsung aja pake iklan di Facebook atau Google, atau ikutan aja marketplace seperti Tokopedia, Lazada, dll.

Memang dengan ikutan marketplace itu baik, malah barang kita lebih mudah dicari orang lain. Tapi ada kendalanya, saya belum punya produk sendiri. Adanya produk orang yang saya jualin, atau dengan kata lain saya menjadi agen atau reseler produk itu. Produknya sendiri saat ini yang secara resmi saya jadi agen adalah Novel Bidadari Untuk Dewa.

Ada juga sih yang saya resmi jadi agennya. Sebenarnya bukan saya yang jadi agennya, melainkan Ibu Saya, namun saya yang mengoperasikannya. Ini jadi agen travel, pulsa, bayar tagihan, dll. Modal berjalannya dari saya, untungnya pun buat saya….hehehe, enak juga ya. Kadang ya kalau kepentingan pribadi ya gak ada untung sama sekali.

Ok kembali ke judul, yaitu Belajar Private Copywriting.

Di dalam belajar Private Copywriting, ada seorang reseller yang sudah berpengalaman, walaupun ngakunya masih kuliah, mengajarkan kepada saya tentang copywriting lewat Whatsapp. Dia memberikan materi satu hari sekali, selama 14 hari berurut.

Pertama kali yang diberikan oleh sang pengajar, namanya Intan Putri Kusumawijaya, atau saya panggil dengan Mbak Intan (mbak sebagai penghormatan karena dia seorang guru, walaupun umurnya kalo memang masih kuliah jauh lebih muda dari saya), adalah tentang pengertian copywriting.

Menurut dia Copywriting itu SENI menulis untuk menghasilkan penjualan. Jadi apa pun bentuknya, tujuan copywriting adalah jualan. Jualan bisa macam-macam. Jual produk. Jual jasa. Promosi acara. Atau sekedar meminta orang untuk klik, like and share. Itulah copywriting.

Sekeren apa pun seninya, tapi kalau ujung-ujungnya gak terjadi closing, ya belum canggih copywritingnya. Sejelek dan sengaco apapun tulisannya, tapi kalau ujung-ujungnya banyak yang closing, yah canggih tuh copywritingnya.

Jadi kembali ke tujuan ya…

Nah untuk membuat copywriting, dia menulis bahwa harus menggunakan bahasa sehari-hari pembaca dan posisikan diri sebagai pembaca. Jadi bukan kata-kata saya sebagai penulis. Yang penting adalah kata-kata bagi pembaca tulisan kita. Apakah mereka ngerti dengan tulisan kita?

Lalu kalau saya baca tulisan ini, apakah saya, sebagai target market dari tulisan copywriting akan tergerak setelah membaca tulisannya? Itulah inti dari pelajaran copywriting di dua hari pertama.

Tadi kan saya sebut tentang target market. Nah pelajaran berikutnya di Private Copywriting adalah tentang menentukan target market. Ini mungkin materi yang agak umum, karena pasti seluruh ilmu marketing juga membicarakan tentang target market.

Berikut ini saya copy paste materi langsung dari Mbak Intan yang dia berikan ke saya

Silahkan Anda tentuin/neliti/mikir2 tentang karakter target market dari produk yang Anda jual mulai dari..

1. Demografinya (Jenis kelamin, umur, pekerjaan dan penghasilan)

2. Apa aja keinginan/kesukaan mereka?

3. Apa masalah mereka yang bisa Anda bantu selesaikan melalui produk Anda?

4. Apa aja yang mereka khawatirkan?

5. Kemana mereka bakalan nyari informasi yang mereka percaya

6. Dimana mereka ngumpul? (WA, BBM, Line, IG, Efbi, arisan, komunitas dll)

7. Seperti apa pola membeli mereka? (via chat wa, sms, web atau apa)

Dengan mengenal spesifikasi target market Anda, maka Anda akan bisa lebih mudah menyusun strateginya

Karena setiap produk punya target market berbeda, maka cara jualannya pun berbeda. Jangan dipukul rataaa… hehe

Jadi harus tahu dulu, target marketnya siapa. Kalau sudah ketemu, lalu nanti copywritingnya harus sesuai dengan target market yang dituju. Intinya, jangan gunakan jurus sapu jagat dalam marketing. Setiap hal ada kekhususannya, dan kalau pas menyentuh hal-hal yang khusus, pasti lebih ciamik.

Pelajaran berikutnya adalah pelajaran tentang mindset wajib copywriting. Apa tuh mindset wajibnya? Lagi-lagi saya copy paste materi langsung yang diberikan Mbak Intan

Kalau bisa saya simpulkan, 3 MINDSET WAJIB itu adalah
Satu, Copywriting itu selalu Tentang Penjualan
Dua, Copywriting itu BUKAN hanya SEKEDAR TULISAN, tapi tentang Memahami Psikologis dan Kebutuhan Manusia
Tiga, Ngga Ada Orang Yang Peduli Dengan Anda

Selanjutnya adalah pelajaran mengenai hal teknis. Yang dicontohkan oleh Mbak Intan adalah teknik menulis copywriting di Facebook. Iya, Facebook!

Memang sekarang ini, di timeline Facebook saya lebih banyak diisi oleh dua kubu yang berseberangan. Semenjak Pilpres 2014, hingga yang terakhir Pilkada DKI 2017. Dua kubu saling sharing berita-berita yang menguntungkan masing-masing pihak, benar tidaknya berita-berita tersebut, tidak ada yang peduli.

Ada juga temen yang isinya jualan mulu. Postingannya tentang jualan. Jualan lagi. Jualan lagi. Kapan sih bikin status yang sekali-sekali menarik tanpa jualan?

Nah disini pentingnya copywriting yang kita mainkan berperan. Jadi copywriting, selain tujuannya jualan, tapi juga bisa sebagai covert selling, atau tidak kentara kalau kita itu jualan. Memang susah kalau tidak kentara, tapi paling gak orang akan membaca postingan kita di Facebook terlebih dahulu, tanpa sadar bahwa ketika di akhir cerita, eh ujung-ujungnya jualan…hehehe.

Nah inilah teknik bercopywriting di Facebook ala Mbak Intan.

1. Gunain Foto atau Gambar yang menarik.

Dulu, waktu pertama kali jadi reseler novel Bidadari Untuk Dewa, saya posting gambar-gambar yang disediakan oleh tim reseler pusat di Facebook saya. Saya tidak kasih komentar apa pun, tapi gambarnya sudah berupa “Meme” yang ada kalimat di dalamnya.

Beberapa teman saya pun memberikan komentar seputar gambar yang saya posting tersebut. Keren menurut saya…:D

2. Perhatiin ‘waktu’ posting Anda. 

Nah ini penting nih. Harus tahu kapan target market kita bakal online. Kalau postingan kita itu current, maka akan muncul di timeline target market kita paling atas. Paling awal dibaca deh.

Jam-jam orang secara umum online itu, setelah jam 6 pagi. Kemudian pas jam istirahat siang, sekitar jam 12 siang. Lalu setelah selesai dengan segala urusan di rumah atau ba’da Isya, yah jam 8 malam lah.

Posting di waktu-waktu itu memiliki kemungkinan interaksi yang lebih besar daripada posting di waktu lain. Jadi diperhatiin ya, seperti kata Mbak Intan.

3. Gunain teknik cerita/story telling.

Nah postingan sebaiknya berupa cerita. Misalnya pengalaman pribadi. Atau pengalaman orang lain yang kita tulis dan ceritakan dengan bahasa kita. Ada juga sih yang posting tulisan orang lain, misalnya tulisan yang punya produk tuk digunakan oleh reselernya. Itu bisa juga, tapi harus dipersonalisasikan seakan-akan itu tulisan kita, atau ada statement bahwa itu tulisan orang yang kita sadur.

Lebih baik sih template yang diberikan oleh yang punya produk, sedikit diubah bahasanya, agar kita tidak dianggap hanya copy paste copywriting orang. Tapi gak wajib sih, kan kembali ke tujuan, yang penting closing…:D

4. Wajib Punya Interaksi yang rame.

Nah ini sebenarnya akibat dari tiga poin sebelumnya. Namun bukan hanya itu. Kita juga harus perhatikan postingan orang lain. Semakin sering kita like, komen dan share postingan orang lain, semakin sering juga orang tersebut akan membalas like, komen dan share postingan kita.

Ini namanya interaksi. Semakin banyak postingan kita mendapatkan interaksi, semakin kesundullah (tau kan istilah sundul gan di kaskus) postingan tersebut seakan-akan selalu baru. Orang yang baru online pun akhirnya membaca postingan kita walaupun umurnya sudah beberapa hari.

Itulah gunanya interaksi. Namun interaksi tidak didapatkan dalam semalam. Kita harus punya image tersendiri di Facebook sebagai seorang yang postingannya jualan, atau orang yang suka sharing hal-hal positif buat pembaca, terutama target market kita.

5. Buatlah status yang Berkualitas dan Menghibur.

Nah ini jelas, tapi usahakan tidak hanya meneruskan atau copy paste postingan orang lain. Karena bisa jadi postingan yang pertama interaksinya bagus, tapi begitu tahu bahwa ini hanya terusan atau copy paste atau bahasa kerennya plagiat status orang lain, postingan-postingan selanjutnya akan menjadi korban.

Pelajaran berikutnya yang diberikan oleh Mbak Intan adalah mengenai nyawa copywriting. Ini lebih ke teori sih, jadi saya copy paste aja materi yang diberikan Mbak Intan

ANATOMI AIDCA Dalam Copywriitng di OLSHOP

1. ATTENTION : Headline dan Gambar yang menarik

2. INTEREST : Deskripsi Produk

3. DESIRE : Penawaran yang aduhai

4. CONVICTION : Testimonial dan Garansi

5. ACTION : Call To Action (Pin BBM atau WA)

Kalau dilihat, itulah teknik yang dipakai oleh para marketer dalam memasarkan produk-produk onlinenya. Siapa saja pasti anatomi tulisannya seperti itu. Jika suatu saat anda terjebak atau sengaja mengklik sebuah link promosi, anda akan dihadapkan kepada sebuah web, yang disebut landing page, yang isinya adalah langkah-langkah dari yang disebutkan di atas.

Private Copywriting yang diberikan Mbak Intan ini GRATIS! Tapi tentu karena gratis jadi banyak iklannya. Selain memberikan materi, Mbak Intan ini pintar juga memasarkan produk yang diselipkan di antara materinya. Produk-produk apa yang diselipkannya? Apakah jualannya berhasil?

Saya akan bagikan lagi di bagian kedua tulisan ini. Bagian pertama tulisan ini baru sampai hari keenam materi Private Copywriting. Masih ada delapan hari lagi yang dishare Mbak Intan yang perlu ditulis dalam bagian kedua tulisan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *