Belajar Private Copywriting Bagian 4

Di bagian ketiga saya membagikan tentang teknik-teknik agar kemungkinan closing lebih besar. Di bagian keempat ini teknik-teknik tersebut akan ditambah beberapa lagi supaya makin besar lagi kemungkinan closingnya.

Karena ini lanjutan dari teknik sebelumnya, makanya nomornya pun gak mulai dari satu, melainkan dari….

5. Dapetin cintanya customer anda dengan kasih….SURPRISE !!!

Kok pakai kasih surprise sih? Emangnya customer pacar? Emangnya customer suami/ istri?

Yah namanya juga tuk dapetin cinta costumer ke produk kita dan juga membeli dari kita. Jelaslah dengan kasih surprise kemungkinan cintanya nempel ke kita kan makin besar. Kalau dah cinta, ya closing hanya nunggu waktu kok.

Kaya apa tuh kasih surprise?

Namanya surprise ya berarti harus ada yang dikasih ya ke customer dan sifatnya belum pernah dijanjikan sebelumnya. Surprise itu kasih sesuatu, tapi gak beri tahu sebelumnya.

Apa aja tuh surpise?

Saat mau closing, kita bilang aja ke customer, bahwa kalau transfernya hari ini, bakal dapat bonus gratis ongkir.

Atau kalau beli produk ini, nanti akan ada gratis video parenting dari kita.

Atau karena menjadi pembeli produk ke-100, ada tambahan bonus bla bla bla.

Yang penting jangan dijanjikan dulu sebelumnya.

Lebih baik tidak janji tapi kasih lebih daripada janji tapi gak bisa tepati. Itu prinsip ya!

6. Ubah KATA

Apa tuh ubah kata? Kenapa harus diubah kata-katanya?

Sebenarnya sih hanya mengubah kata-kata yang tadinya kelihatan serem di mata calon customer, jadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi customer.

Misalnya, di Indonesia kan harga mobil merek Honda biasanya paling mahal untuk yang sekelas. Lihat aja CRV, Jazz, Civic dan Brio. Kelas mobilnya sama tapi harganya dibandingkan dengan merek lain lebih mahal.

Lalu apa yang dilakukan Honda di iklannya?

“in Honda, We value your investment with innovation.”

Padahal kan kalau bilang, dengan bayar lebih mahal anda dapat produk yang fiturnya lebih keren loh. Itu artinya sama. Tapi pemilihan kata-katanya beda.

Bayar lebih mahal diganti dengan investment.

Fitur lebih banyak diganti dengan innovation.

Bisa jadi gara-gara itu, walaupun Honda harga mobilnya lebih mahal daripada merek lain, tetep laku tuh, paling gak di Indonesia ya.

Jadi mulai sekarang, ganti kata-kata berikut

Harga –> Investasi

Bonus Khusus –> Bonus Spesial

Beli –> Miliki

Produk –> Solusi

Mahal –> Tinggi

Potongan Harga –> Penawaran Spesial

Murah –> Terjangkau

dan masih banyak lagi sebenarnya, tapi segitu dulu lah. Toh yang dibeberkan ama Mbak Intan cuma segitu kok…hehehe

7. Naikkan Omset anda dengan CROSS SELLING

Apalagi tuh cross selling? Cross selling itu biasanya menawarkan produk berbeda, biasanya masih berkaitan, sesaat sebelum closing.

Contohnya, kalau anda jualan buku ada cukup banyak varian. Kemudian ada calon customer yang sudah hampir setuju untuk membeli salah satu buku yang anda jual, tawarkanlah buku lain sebagai bundling. Katakanlah, jualan buku novel #bidadariuntukdewa. Lalu ada produk lain sejenis yang berkaitan dengan buku novel Bidadari Untuk Dewa, misalnya Buku 7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula.

Nah ketika calon customer baru mau closing, ditawarin aja buku kedua tersebut. Bilang bahwa di novel ada disebutkan sebuah buku loh, namanya buku 7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula. Kalau sekalian beli buku ini, ongkirnya gak nambah lagi, cuma perlu bayar bukunya kok.

Kalau calon pelanggannya setuju kan berarti bisa dua buku yang laku. Padahal tadinya cuma mau beli satu buku ke kita, eh akhirnya beli dua buku deh. Calon pelanggan pun seneng, karena gak kena ongkir tambahan. Coba kalau misalnya dia beli dua kali, kan ongkirnya dua kali juga.

Cross Selling ini sering dipraktekan di restoran cepat saji dan mini atau super market. Di restoran cepat saji, biasanya kita ditawarkan untuk beli paket, karena kalau tambah minum dan kentang dengan paket, jatuhnya lebih hemat daripada beli terpisah. Kalau di mini atau super market biasanya ditawarkan voucher handphone atau promo purchase with purchase kalau kita sudah membeli dengan nominal tertentu.

Hal tersebut dilakukan agar calon pembeli membeli lebih banyak daripada niatan awalnya. Lebih banyak beli kan lebih untung ya buat kita penjual.

8. Pura-pura Bego

Waduh, apalagi nih! Kenapa tiba-tiba jadi pura-pura bego?

Ya itu, dengan teknik ini kita itu membuat calon pembeli merasa dirinya lebih pintar daripada kita. Coba kalau kita sebagai penjual kelihatan hebat banget, pinter banget, memang sih bisa closing. Tapi kan pembeli adalah RAJA. Sehingga dia harus kelihatan lebih pintar daripada kita dan kita harus kelihatan lebih bego daripada calon pembeli.

Ini tidak berlaku setiap saat ya, tapi hanya berlaku saat calon pembeli masih belum yakin akan pilhannya dalam memilih produk yang akan dibeli dari kita. Biasanya yang seperti ini berlaku untuk produk yang ada varian ukuran atau warna.

Jadi pilih yang warna hitam ya mas? (ketika kita lihat, calon pembeli berulang kali milih antara warna hitam atau warna merah, tapi dia lebih sering lihat warna merah).

Ah gak, saya pilih warna merah aja….

Baik mas kalau gitu saya packingin barangnya. (hehe, kejebak deh, kan kita tahu bahwa sebenarnya dia tuh mau milih warna merah, tapi karena dari tadi mikir mulu, akhirnya kita pastikan pilihannya)

9. Ikut-ikutan

Apalagi tuh ikut-ikutan?

Ikut-ikutan itu untuk memberikan pengaruh ke calon pembeli kalau produk kita itu laku loh. Produk kita itu enak loh. Produk kita itu best seller loh. Produk kita itu digemari orang loh…

Misalnya, produk yang novel #bidadariuntukdewa yang laku lebih dari 13.000 copy saat masa pre-order. Itu kan memancing orang untuk tertarik ama novel tersebut.

Atau kalau anda melihat sebuah warung baru, kok tiap hari rame ya. Berarti kan persepsi anda warung itu pasti makanannya enak dan tertarik tuk mencoba ke sana.

Atau kalau anda lagi jalan, tiba-tiba di depan anda ada rame orang ngerubungin sesuatu. Tentu anda penasaran dan langsung mau ikutan nimbrung kan?

Itulah maksudnya teknik ikut-ikutan. Jadi tuliskan di produk anda bahwa produk ini best seller. Produk ini rekomendasi para chef. Produk ini sangat syar’i, dan lain sebagainya agar orang jadi ikut-ikutan memilih produk tersebut berdasarkan tulisan yang kita buat.

10. Authority/ Otoritas

Kalau yang ini jelas tahu ya. Orang terkenal, selebritas, tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat, pasti ucapannya lebih didengar daripada kita. Jadi ketika mereka mempromosikan sebuah produk, langsung ataupun tak langsung, pasti banyak orang yang tertarik.

Contoh beberapa bulan lalu Presiden Jokowi mampir ke sebuah toko kopi. Eh gak taunya setelah itu hampir semua anak muda kepengen banget mampir ke toko kopi itu.

Masih dari Presiden Jokowi ketika dia membacakan pengumuman pake jaket bomber dari sebuah toko fashion terkenal, maka orang langsung berbondong-bondong mencari jaket bomber tersebut, bahkan KW-nya pun ikutan beredar karena ngikutin poin nomor 9, ikut-ikutan.

Kalau produk kita dapat endorse langsung dari orang-orang semacam ini, tidak perlulah copywriting panjang-panjang. Tinggal bikin aja satu atau dua phrase, pajang fotonya dengan produk kita, kalau perlu ditag tokohnya di social media kita, langsung deh berbondong-bondong orang akan lihat produk kita.

Beli atau tidaknya, itu urusan belakangan, tapi kalau sudah pernah dipakai oleh orang-orang di atas, dan mereka puas akan produk kita, maka tinggal siapin aja stok yang banyak, karena pembeli akan berbondong-bondong datang ke tempat kita untuk membeli. Dijamin!

Eh rupanya masih ada tiga hari yang belum dibagikan di sini.

Udah ya, di bagian selanjutnya akan dikupas tiga hari terakhir pelajaran Private Copywriting dari Mbak Intan.

Jangan kemana-mana ya!

Belajar Private Copywriting Bagian 3

Di bagian kedua saya menyebutkan bahwa walaupun copywriting kita sudah ciamik, belum tentu ujung-ujungnya closing. Penyebabnya banyak, tapi yang saya utarakan penyebabnya adalah pilihan closing ke reseler atau tempat jualan yang berbeda. Untuk kasus saya, yang membombardir saya dengan copywriting itu Mbak Intan, tapi saya closingnya ke teman saya yang bahkan gak pernah sekali pun menawarkan produknya ke saya.

Rupanya, di pelajaran hari ke-10 (bagian kedua sampai hari ke-9), Mbak Intan membagikan tips-tips agar copywriting kita lebih besar kemungkinan closingnya. Inilah beberapa halnya

1. Ajukan PERTANYAAAN PILIHAN

Apa tuh maksudnya? Setiap memberikan pertanyaan ke calon pembeli, selalu ajukan pertanyaan yang calon pembeli tidak ada celah untuk menjawab TIDAK.

Mau yang besar atau yang kecil?

Mau bayar cash atau transfer?

Suka yang model A atau model B?

Pilih buku A atau buku B?

Beli 1 atau 5?

Pokoknya jangan sampai ada kesempatan bagi calon pembeli untuk menjawab tidak. Demikian pula saat menulis copywriting. Jangan sampai ada penyataan “jika minat”, “kalau mau”, atau pertanyaan-pertanyaan yang bisa dijawab dengan kata TIDAK.

Daripada menulis

Kalau minat, langsung saja hubungi ke 0812XXX…

Mending nulisnya

Segera amankan tempat anda dengan menghubungi 0812XXX…

Di tulisan pertama, calon pembeli diberikan kesempatan untuk tidak minat. Jadi dia akan memilih minat atau tidak minat. Sedangkan di tulisan kedua calon pembeli langsung diarahkan untuk melakukan sesuatu dan tidak ditanya apa dia minat atau tidak.

Intinya, jangan sampai ya ada satu pun tulisan di copywriting dimana pembaca diberikan kesempatan untuk menjawab TIDAK.

2. Now OR Never

Sekarang atau tidak sama sekali. Hahaha, itu mah terjemahannya doank. Maksudnya buat calon pembeli untuk merasa bahwa kesempatannya untuk melakukan sesuatu itu waktunya mefet. Waktunya gak banyak. Waktunya terbatas.

Kalau yang pertama untuk menghilangkan celah calon pembeli berkata TIDAK, yang kedua ini untuk menghilangkan celah calon pembeli untuk berkata NANTI.

Hm….saya tanya istri/suami dulu ya

Nanti aja deh

Besok masih bisa kan?

Lain kali deh Mbak

Biasanya itu tuh yang ada di benak calon pembeli. Nah, jangan biarkan calon pembeli memiliki waktu luang. Desaklah terus….hahahahha. Tapi desaknya secara elegan, jangan memaksa.

Diskon 50% hanya berlaku hari ini.

Hemat Rp 200.000 untuk 5 orang yang membeli hari ini.

Belum pernah ada….dan tidak akan pernah ada lagi…diskon 70% produk B…khusus besok.

Promo hanya berlangsung 12 jam.

Ngomong-ngomong tentang now or never, ada promo beneran nih dari KMO Indonesia khusus untuk pembelian novel Bidadari Untuk Dewa.
Dapatkan diskon 30% novel Bidadari Untuk Dewa khusus pembelian online pada tanggal 30 Desember 2017 pukul 06.00 – 18.00.

Nah di atas kan ada waktunya tuh promonya, 12 jam saja. Waktunya pun tertentu, cuma pada tanggal 30 Desember 2017. Diskonnya pun lumayan, 30% itu artinya lebih murah daripada saat Pre-Order bulan Oktober 2017 lalu. Ini promo beneran ya…bukan contoh…klik di untuk mendapatkan prioritas pemesanan novel.

3. Harga CORET

Sering lihat kan di supermarket? Harga susu, dari Rp 25.000, kemudian dicoret angka 25.000-nya diganti dengan Rp 19.990. Kenapa perlu harga coret? Supaya calon pembeli tahu berapa yang dia hemat dari membeli sebuah produk.

Dapatkan novel Bidadari Untuk Dewa dari harga Rp 97.000 menjadi Rp 67.900. Jangan lupa ya Rp 97.000-nya dicoret. Kan langsung kelihatan tuh berapa yang bias dihemat, kepala 9 jadi kepala 6….langsung hemat Rp 30.000 di kepala calon pembeli.

Beli novel hemat Rp 30.000, lumayan banget tuh!

4. Jangan Gengsi, TANYA BALIK!

Yang ini sih khusus untuk calon pembeli yang sudah berinteraksi dengan kita. Kadangkala calon pembeli tertarik akan produk yang kita tawarkan, tapi masih ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk meyakinkan dia.

Misalnya, ada calon customer yang bertanya,

Sis, novel Bidadari Untuk Dewa itu berapa kilogram ya beratnya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menjawab pertanyaannya sekaligus bertanya balik kepadanya.

Beratnya 600 gram sis. Emang mau pesan berapa?

Karena calon pembeli mendapatkan pertanyaan, seharusnya dia akan menjawab pertanyaan yang kita ajukan. Percakapan tidak akan berhenti di kita, tapi kita biarkan dia selalu menjawab.

Ah satu aja sis.

Oh, mau dikirim kemana sis?

Ke Medan

Mau pake ekspedisi apa sis? JNE? TIKI?

Yang paling murah aja deh sis

Oh yang paling murah sih TIKI sis. Mau transfer ke BCA atau Mandiri?

Dst…dll…dkk..dsk…

Yang penting, setiap percakapan dari kita, harus diakhiri dengan pertanyaan. Kalau bingung mau tanya apalagi, tanya aja malam minggu biasanya jalan keluar atau di rumah aja….#eh.

Wah satu hari saja penjelasannya banyak banget ya. Ini cuma hari ke-10 loh. Materi di hari ini selain berupa copywriting juga menyerempet tentang teknik-teknik closing. Beberapa poin materi berkaitan dengan aksi follow up kita ke calon pembeli.

Follow up yang benar dan tepat, akan memperbesar kemungkinan closing.

Yang perlu diingat adalah, jangan sampai memberikan pertanyaan kemungkinan jawabannya TIDAK atau NANTI. Untuk amannya, kasih pertanyaan pilihan.

Pilih ini atau itu.

Itu untuk terus membuat calon pembeli merespon setiap jawaban-jawaban kita.

Kalau materi hari ke-10 aja dah nyerempet-nyerempet teknik lain, apa lagi yang diberikan oleh Mbak Intan di empat hari tersisa?

Tunggu episode selanjutnya yah….jangan kemana-mana!

Belajar Private Copywriting Bagian 2

Di sela-sela waktu belajar Private Copywriting bareng Mbak Intan, di Harbolnas kemarin saya membeli sebuah piranti lunak berbasis web yang berguna untuk membuat sebuah halaman web. Kerennya piranti lunak ini bisa mencontek halaman web orang lain dan bisa dimodifikasi sesuai keinginan kita. Memang gak semua web bisa dicontek secara utuh, tapi cukuplah untuk sekedar bisa membuat web dengan mencontoh yang menurut kita bagus.

Apa nama piranti lunaknya? Namanya Facebuilder 2.0. Apaan tuh? Bagaimana fitur-fiturnya?

Silakan saja anda klik di untuk informasi lebih lanjut.

Mau lebih murah? Bisa pakai kode promo dari saya yaitu CLIBAK.

Masih bingung dan mau bertanya-tanya seputar piranti lunak ini? Hubungi saya aja, nanti saya akan jawab pertanyaan-pertanyaan anda yang memang sudah punya niat tuk jualan online.

Nah kembali ke belajar Private Copywriting bareng Mbak Intan.

Apa saja produk-produk yang diselipin di antara materi-materi yang diberikan Mbak Intan?

Yang saya ingat adalah kursus online Mahir Copywriting yang dipelopori Kang Dewa. Mumpung tema yang diberikan adalah tentang copywriting, tentu dengan menyelipkan kursus online tersebut tidak terlalu kentara ya kalau dia jualan. Malah seakan-akan itu hanya FYI loh bagi pembacanya.

Yang kedua adalah pre-order buku “Reseller to Business Owner” karya Mbak Tiwi. Di saat itu Mbak Intan menyelipkannya di materi yang diberikan pada hari ke-7. Di materi ini tidak ada hal baru yang diberikan. Intinya adalah semua materi yang diberikan sebelumnya disarankan untuk dipraktekan segera. Praktek…praktek…praktek. Mirip slogan Presiden kita, Kerja…kerja…kerja.

Untuk menjadi hebat memang harus praktek. Malah ada teori yang menyatakan kalau kita mau menjadi ahli di bidang tertentu, kita harus praktek atau latihan di bidang itu minimal 10 ribu jam. Iya, 10 ribu jam….kalau tiap hari kita melakukannya 8 jam, artinya butuh hampir 3,5 tahun berturut-turut agar kita bisa dibilang sebagai ahli.

Sebenarnya ini kabar baik bagi yang newbie di bidang copywriting. Tinggal praktekin ilmu yang ada selama 10 ribu jam, pasti deh newbie akan berubah jadi expert dalam waktu yang tidak terlalu lama. Toh Mbak Intan dulu pasti seorang newbie juga kan?

Di hari ke-8 Mbak Intan tiba-tiba memberikan materi yang menghentak. Setelah sebelumnya menyarankan untuk praktek atas materi-materi yang diberikan sebelumnya, tiba-tiba dia memberikan materi dengan tema :

Tiga Kesalahan Terbesar dalam Menulis Copywriting.

Apa saja tiga kesalahan terbesar tersebut?

Kesalahan Pertama >> NGGAK KENAL SYAPA TARGET MARKETNYA (di CAPSLOCK nih)

Untuk tahu target market harus pakai data. Ini sudah dibahas sebelumnya di artikel saya bagian pertama. Gak boleh feeling so strong ya.

Kesalahan Kedua >> SETIAP ORANG DIPERLAKUKAN SAMA

Ini adalah akibat dari kesalahan pertama. Contoh yang diberikan adalah jualan mobil Pajero. Sehebat-hebatnya tuh mobil, kalau jualan ama orang yang cuma mampu beli sepeda motor bekas, gak akan closing juga. Atau malah kalau jualan ke orang yang maunya beli mobil super mewah ya gak berhasil juga toh. Jadi harus kenal target marketnya! Itu penting.

Kesalahan Ketiga >> GAK PUNYA STRATEGI KHUSUS BUAT NGE-GAET PELANGGAN

Ini lagi-lagi akibat dari kesalahan pertama. Jadi sih sebenarnya kesalahan cuma satu, tapi ngerembet jadi tiga. Nah untuk pembahasan ini, ada tahapan membeli yang diberikan oleh Mbak Intan, yaitu

Ngerti >> Suka >> Naksir >> Yakin >> Beli

Nah, hampir setiap pembeli akan melalui tahapan-tahapan itu. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus agar target market kita bisa masuk ke tahapan-tahapan secara mulus dan ujung-ujungnya beli deh.

Selanjutnya di hari ke-9 Mbak Intan membagikan materi yang sifatnya teknis. Karena teknis saya copy paste saja ya tulisannya.

Nah malam ini, saya bakalan berikan *Tips dan Trik Jitunya gimana agar copywriting Anda dapat menarik perhatian pembaca

Simak ya…

Jangan lupa catet poinnya…… #AmbilCatetan

1. BUATLAH POIN-POIN

Bukan cerita panjang lebar. Lebih baik banyak paragraf daripada banyak kalimat pada setiap paragraf. Hanya boleh ada 1 pesan dalam setiap paragraf

2. Gunakan HURUF BESAR dan KECIL pada tempatnya.

Jika Anda ingin memberikan penekanan terhadap kata tertentu maka pakailah huruf besar semua. Jika menggunakan kata sambung gunakanlah huruf kecil. Ini secara ngga langsung sangat mempengaruhi pembaca

3. Selain menggunakan huruf besar gunakanlah CETAK TEBAL atau BOLD pada kata yang Anda anggap PENTING.

4. Gunakanlah BAHASA TARGET MARKET *Anda atau bahasa yang *disukai dan dimengerti oleh pembaca iklan Anda.

5. Gunakan kata “ANDA” atau “KAMU” agar terkesan personal dan menunjuk satu orang. Sebisa mungkin jangan menggunakan kata temen-temen, kalian untuk menyapa

6. Jika Anda menggunakan media online untuk saluran pemasaran Anda maka sangat disarankan untuk menambahkan GAMBAR atau VIDEO untuk menarik minat pembaca.

7. Saat Anda sedang Promo DISKON, tuliskan berapa uang yang mereka hemat ketika beli produk tersebut. Jadi saat menyampaikan ke pembaca, Anda tulis DISKON atau HARGA CORET dengan menginformasikan uang yang mereka hemat, agar pembaca bisa membandingkan Anda harga dan nilai produk.

8. Gunakan Data atau Angka yang SPESIFIK. Contoh : Sudah 1000 Orang Telah Merasakan Kehebatan Course JAGO FB Ads ini!.

Jangan menggunakan kata puluhan, ratusan, ribuan, jutaan, dalam menyebutkan data karen itu akan diragukan oleh pembaca iklan Anda.

9. Menulis seperti Anda sedang berbicara. Artinya tulislah setiap kata dan kalimat dalam copywriting seperti Anda sedang bicara dengan pembaca iklan Anda. Sambil menulis sambil membayangkan Anda sedang menyampaikan informasi tersebut secara langsung kapada pembaca.

Udah?

Nah,, coba perhatikan sekali lagi, apakah 9 poin ini selalu ada saat Anda menulis copywritinng?

Selamat Praktek,

Nah apakah jualan Mbak Intan yang diselipkan dalam materinya berhasil ke saya? Terus terang iya…tapi saya tidak closing dengan Mbak Intan. Saya closingnya dengan teman saya yang juga reseler yang sama dengan Mbak Intan. Padahal teman saya tidak sekalipun melakukan pendekatan ke saya loh…itulah namanya closing yang keren.

Saya dipengaruhi oleh Mbak Intan, tapi closing ke reseler lain. Apakah etis?

Bagi pembeli mah tidak ada satu pun yang tidak etis. Selama belum ada komitmen apa pun, maka tidak ada perjanjian yang dilanggar. Lagipula kalau saya akhirnya jadi beli, kan yang untung yang jadi business ownernya produk Mbak Intan. Ujung-ujungnya sama toh?

Entah kenapa akhir-akhir ini saya mudah sekali dipengaruhi oleh copywriting-copywriting yang masuk ke saya, baik dari Telegram, Whatsapp, Email, bahkan hanya sekedar iklan dari Facebook yang saya pun tidak kenal siapa yang jualan.

Mungkin itulah power of copywriting. Anda mungkin sekali dua kali tidak akan terpengaruh. Tapi kalau terus-terusan diojok-ojokin, apalagi anda bersedia membaca tulisannya sampai akhir, tentu ujung-ujungnya ada sedikit keinginan untuk mencoba atau bahkan membeli.

Tapi perlu juga diwaspadai, bahwa tidak semua copywriting akan berujung ke closing, apalagi closingnya ke kita. Jika ada produk sejenis yang ditawarkan orang lain, dengan hubungan kekerabatan yang lebih dekat, tentu kita akan lebih memilih membeli dari orang tersebut, daripada membeli dari orang yang tidak kita kenal sama sekali.

Maka itu lebih asyik jadi business owner. Punya reseler berapa pun, sehebat apa pun reseler melakukan copywriting, ujung-ujungnya produk kita juga yang kejual. Asyik kan?

Itulah kenapa saya akhirnya kebujuk Mbak Intan untuk beli buku “Reseller to Business Owner” karya Mbak Tiwi lewat teman saya…

Nah, sepertinya teknik-teknik copywriting sudah selesai dibahas oleh Mbak Intan sampai di hari ke-9 ini. Selanjutnya Mbak Intan akan memoles teknik penyampaian agar lebih mengena kepada pembaca copywriting kita. Tapi itu di bagian ketiga aja ya, biar lebih seru pembahasannya nanti.

Belajar Private Copywriting Bagian 1

Beberapa minggu terakhir ini saya sering masuk ke channel telegram seseorang. Biasanya saya masuk channel telegramnya karena ada satu hal yang menarik dari channel telegramnya. Terutama mengenai ilmu berbisnis online.

Ya, saya akhir-akhir ini lagi belajar bagaimana berbisnis online. Pertanyaan : Kenapa harus belajar? Kenapa gak langsung aja pake iklan di Facebook atau Google, atau ikutan aja marketplace seperti Tokopedia, Lazada, dll.

Memang dengan ikutan marketplace itu baik, malah barang kita lebih mudah dicari orang lain. Tapi ada kendalanya, saya belum punya produk sendiri. Adanya produk orang yang saya jualin, atau dengan kata lain saya menjadi agen atau reseler produk itu. Produknya sendiri saat ini yang secara resmi saya jadi agen adalah Novel Bidadari Untuk Dewa.

Ada juga sih yang saya resmi jadi agennya. Sebenarnya bukan saya yang jadi agennya, melainkan Ibu Saya, namun saya yang mengoperasikannya. Ini jadi agen travel, pulsa, bayar tagihan, dll. Modal berjalannya dari saya, untungnya pun buat saya….hehehe, enak juga ya. Kadang ya kalau kepentingan pribadi ya gak ada untung sama sekali.

Ok kembali ke judul, yaitu Belajar Private Copywriting.

Di dalam belajar Private Copywriting, ada seorang reseller yang sudah berpengalaman, walaupun ngakunya masih kuliah, mengajarkan kepada saya tentang copywriting lewat Whatsapp. Dia memberikan materi satu hari sekali, selama 14 hari berurut.

Pertama kali yang diberikan oleh sang pengajar, namanya Intan Putri Kusumawijaya, atau saya panggil dengan Mbak Intan (mbak sebagai penghormatan karena dia seorang guru, walaupun umurnya kalo memang masih kuliah jauh lebih muda dari saya), adalah tentang pengertian copywriting.

Menurut dia Copywriting itu SENI menulis untuk menghasilkan penjualan. Jadi apa pun bentuknya, tujuan copywriting adalah jualan. Jualan bisa macam-macam. Jual produk. Jual jasa. Promosi acara. Atau sekedar meminta orang untuk klik, like and share. Itulah copywriting.

Sekeren apa pun seninya, tapi kalau ujung-ujungnya gak terjadi closing, ya belum canggih copywritingnya. Sejelek dan sengaco apapun tulisannya, tapi kalau ujung-ujungnya banyak yang closing, yah canggih tuh copywritingnya.

Jadi kembali ke tujuan ya…

Nah untuk membuat copywriting, dia menulis bahwa harus menggunakan bahasa sehari-hari pembaca dan posisikan diri sebagai pembaca. Jadi bukan kata-kata saya sebagai penulis. Yang penting adalah kata-kata bagi pembaca tulisan kita. Apakah mereka ngerti dengan tulisan kita?

Lalu kalau saya baca tulisan ini, apakah saya, sebagai target market dari tulisan copywriting akan tergerak setelah membaca tulisannya? Itulah inti dari pelajaran copywriting di dua hari pertama.

Tadi kan saya sebut tentang target market. Nah pelajaran berikutnya di Private Copywriting adalah tentang menentukan target market. Ini mungkin materi yang agak umum, karena pasti seluruh ilmu marketing juga membicarakan tentang target market.

Berikut ini saya copy paste materi langsung dari Mbak Intan yang dia berikan ke saya

Silahkan Anda tentuin/neliti/mikir2 tentang karakter target market dari produk yang Anda jual mulai dari..

1. Demografinya (Jenis kelamin, umur, pekerjaan dan penghasilan)

2. Apa aja keinginan/kesukaan mereka?

3. Apa masalah mereka yang bisa Anda bantu selesaikan melalui produk Anda?

4. Apa aja yang mereka khawatirkan?

5. Kemana mereka bakalan nyari informasi yang mereka percaya

6. Dimana mereka ngumpul? (WA, BBM, Line, IG, Efbi, arisan, komunitas dll)

7. Seperti apa pola membeli mereka? (via chat wa, sms, web atau apa)

Dengan mengenal spesifikasi target market Anda, maka Anda akan bisa lebih mudah menyusun strateginya

Karena setiap produk punya target market berbeda, maka cara jualannya pun berbeda. Jangan dipukul rataaa… hehe

Jadi harus tahu dulu, target marketnya siapa. Kalau sudah ketemu, lalu nanti copywritingnya harus sesuai dengan target market yang dituju. Intinya, jangan gunakan jurus sapu jagat dalam marketing. Setiap hal ada kekhususannya, dan kalau pas menyentuh hal-hal yang khusus, pasti lebih ciamik.

Pelajaran berikutnya adalah pelajaran tentang mindset wajib copywriting. Apa tuh mindset wajibnya? Lagi-lagi saya copy paste materi langsung yang diberikan Mbak Intan

Kalau bisa saya simpulkan, 3 MINDSET WAJIB itu adalah
Satu, Copywriting itu selalu Tentang Penjualan
Dua, Copywriting itu BUKAN hanya SEKEDAR TULISAN, tapi tentang Memahami Psikologis dan Kebutuhan Manusia
Tiga, Ngga Ada Orang Yang Peduli Dengan Anda

Selanjutnya adalah pelajaran mengenai hal teknis. Yang dicontohkan oleh Mbak Intan adalah teknik menulis copywriting di Facebook. Iya, Facebook!

Memang sekarang ini, di timeline Facebook saya lebih banyak diisi oleh dua kubu yang berseberangan. Semenjak Pilpres 2014, hingga yang terakhir Pilkada DKI 2017. Dua kubu saling sharing berita-berita yang menguntungkan masing-masing pihak, benar tidaknya berita-berita tersebut, tidak ada yang peduli.

Ada juga temen yang isinya jualan mulu. Postingannya tentang jualan. Jualan lagi. Jualan lagi. Kapan sih bikin status yang sekali-sekali menarik tanpa jualan?

Nah disini pentingnya copywriting yang kita mainkan berperan. Jadi copywriting, selain tujuannya jualan, tapi juga bisa sebagai covert selling, atau tidak kentara kalau kita itu jualan. Memang susah kalau tidak kentara, tapi paling gak orang akan membaca postingan kita di Facebook terlebih dahulu, tanpa sadar bahwa ketika di akhir cerita, eh ujung-ujungnya jualan…hehehe.

Nah inilah teknik bercopywriting di Facebook ala Mbak Intan.

1. Gunain Foto atau Gambar yang menarik.

Dulu, waktu pertama kali jadi reseler novel Bidadari Untuk Dewa, saya posting gambar-gambar yang disediakan oleh tim reseler pusat di Facebook saya. Saya tidak kasih komentar apa pun, tapi gambarnya sudah berupa “Meme” yang ada kalimat di dalamnya.

Beberapa teman saya pun memberikan komentar seputar gambar yang saya posting tersebut. Keren menurut saya…:D

2. Perhatiin ‘waktu’ posting Anda. 

Nah ini penting nih. Harus tahu kapan target market kita bakal online. Kalau postingan kita itu current, maka akan muncul di timeline target market kita paling atas. Paling awal dibaca deh.

Jam-jam orang secara umum online itu, setelah jam 6 pagi. Kemudian pas jam istirahat siang, sekitar jam 12 siang. Lalu setelah selesai dengan segala urusan di rumah atau ba’da Isya, yah jam 8 malam lah.

Posting di waktu-waktu itu memiliki kemungkinan interaksi yang lebih besar daripada posting di waktu lain. Jadi diperhatiin ya, seperti kata Mbak Intan.

3. Gunain teknik cerita/story telling.

Nah postingan sebaiknya berupa cerita. Misalnya pengalaman pribadi. Atau pengalaman orang lain yang kita tulis dan ceritakan dengan bahasa kita. Ada juga sih yang posting tulisan orang lain, misalnya tulisan yang punya produk tuk digunakan oleh reselernya. Itu bisa juga, tapi harus dipersonalisasikan seakan-akan itu tulisan kita, atau ada statement bahwa itu tulisan orang yang kita sadur.

Lebih baik sih template yang diberikan oleh yang punya produk, sedikit diubah bahasanya, agar kita tidak dianggap hanya copy paste copywriting orang. Tapi gak wajib sih, kan kembali ke tujuan, yang penting closing…:D

4. Wajib Punya Interaksi yang rame.

Nah ini sebenarnya akibat dari tiga poin sebelumnya. Namun bukan hanya itu. Kita juga harus perhatikan postingan orang lain. Semakin sering kita like, komen dan share postingan orang lain, semakin sering juga orang tersebut akan membalas like, komen dan share postingan kita.

Ini namanya interaksi. Semakin banyak postingan kita mendapatkan interaksi, semakin kesundullah (tau kan istilah sundul gan di kaskus) postingan tersebut seakan-akan selalu baru. Orang yang baru online pun akhirnya membaca postingan kita walaupun umurnya sudah beberapa hari.

Itulah gunanya interaksi. Namun interaksi tidak didapatkan dalam semalam. Kita harus punya image tersendiri di Facebook sebagai seorang yang postingannya jualan, atau orang yang suka sharing hal-hal positif buat pembaca, terutama target market kita.

5. Buatlah status yang Berkualitas dan Menghibur.

Nah ini jelas, tapi usahakan tidak hanya meneruskan atau copy paste postingan orang lain. Karena bisa jadi postingan yang pertama interaksinya bagus, tapi begitu tahu bahwa ini hanya terusan atau copy paste atau bahasa kerennya plagiat status orang lain, postingan-postingan selanjutnya akan menjadi korban.

Pelajaran berikutnya yang diberikan oleh Mbak Intan adalah mengenai nyawa copywriting. Ini lebih ke teori sih, jadi saya copy paste aja materi yang diberikan Mbak Intan

ANATOMI AIDCA Dalam Copywriitng di OLSHOP

1. ATTENTION : Headline dan Gambar yang menarik

2. INTEREST : Deskripsi Produk

3. DESIRE : Penawaran yang aduhai

4. CONVICTION : Testimonial dan Garansi

5. ACTION : Call To Action (Pin BBM atau WA)

Kalau dilihat, itulah teknik yang dipakai oleh para marketer dalam memasarkan produk-produk onlinenya. Siapa saja pasti anatomi tulisannya seperti itu. Jika suatu saat anda terjebak atau sengaja mengklik sebuah link promosi, anda akan dihadapkan kepada sebuah web, yang disebut landing page, yang isinya adalah langkah-langkah dari yang disebutkan di atas.

Private Copywriting yang diberikan Mbak Intan ini GRATIS! Tapi tentu karena gratis jadi banyak iklannya. Selain memberikan materi, Mbak Intan ini pintar juga memasarkan produk yang diselipkan di antara materinya. Produk-produk apa yang diselipkannya? Apakah jualannya berhasil?

Saya akan bagikan lagi di bagian kedua tulisan ini. Bagian pertama tulisan ini baru sampai hari keenam materi Private Copywriting. Masih ada delapan hari lagi yang dishare Mbak Intan yang perlu ditulis dalam bagian kedua tulisan ini.

RUPS Lagi…

Hari ini saya menghadiri bukan hanya satu, tapi dua RUPS emiten. Paginya, pukul 10 saya menghadiri RUPS ACES di kantor pusatnya di gedung Kawan Lama. Sampai pukul 9.15 saya tidak melihat ada sambutan yang meriah bagi pemegang saham di kantor tersebut. Hanya ada satu alat peraga kecil yang bertuliskan : “Selamat Datang Pemegang Saham”.

Saya pun mendaftar ke meja dekat tulisan alat peraga tersebut. Saya lihat baru sekitar 5 orang yang telah menunggu di tempat duduk seberang meja tersebut. Saya pun disuruh menunggu di lobby kantor tersebut padahal RUPS-nya akan diadakan di lantai 3. Tidak ada tempat duduk yang memadai sebagai tempat menunggu.

Continue reading

RUPS Perdana

Hari ini saya sengaja cuti dari kantor untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra International di Ballroom Hotel Four Session. Ini adalah RUPS pertama saya. RUPS sendiri jadwalnya dimulai pukul 08.30. Pukul 08.15 saya akhirnya sampai di lokasi setelah terjebak macet sekitar sejam lebih.

Di luar Ballroom Hotel, saat saya datang, sudah banyak orang berkumpul sembari menikmati sarapan kue-kue kecil dilengkapi oleh teh dan kopi. Saya pun mendatangi meja pendaftaran yang bertuliskan “Undangan”. Petugas di meja tersebut bertanya kepada saya

“Dari mana Pak?”

Continue reading

Turun 3 Kg dalam 30 Hari

diet

Judul di atas mungkin tidak terlalu bombastis. Iya, hanya 3 kg dalam 30 hari. Tidak ada spesial-spesialnya! Biasa aja! Banyak yang turun lebih banyak kilogram dalam waktu 30 hari. Ada yang 8 kg, ada yang 10 kg bahkan mungkin banyak yang paling tidak 5 kg. Lalu kenapa pencapaian turun 3 kg dalam 30 hari harus dituangkan dalam tulisan?

Jawaban sederhananya karena dalam 30 hari terakhir ini pandangan saya tentang diet atau penurunan berat badan benar-benar berubah. Dulu, yang namanya diet bagi saya adalah dengan tidak makan nasi putih sama sekali. Karbohidrat saya berasal dari kentang, mie, roti dan sumber karbohidrat lain. Bahkan kadangkala saya tidak makan sumber karbohidrat dalam satu hari penuh. Hasilnya cukup menggembirakan, dalam 3 bulan berat badan saya turun 12 kg atau satu bulan 4 kg.

Continue reading

10 Ribu Lembar Saham Sudah Tercapai

saham saat ini

Sebelumnya saya sempat membuat target hingga akhir tahun akan mengumpulkan 10 ribu lembar saham atas salah satu emiten yang saya pilih. Hari ini target tersebut tercapai. Saya sudah mengkoleksi 10 ribu lembar saham emiten berkode GIAA. Saat ini memang saya masih dalam posisi rugi dalam mengkoleksi emiten tersebut, namun entah kenapa saya yakin sekali dengan emiten ini akan beranjak naik suatu saat nanti. Walaupun laporan keuangan kuartal tiga yang baru diterbitkan mengindikasikan perusahaan ini masih dalam kondisi merah, saya masih akan terus mengkoleksi saham dari emiten ini.

Satu milestone saya dalam berinvestasi saham telah saya lewati. Milestone berikutnya adalah mengkoleksi 50 ribu lembar saham atas satu emiten yang saya pilih. Emiten ini bisa emiten yang sama dengan yang saya miliki sekarang, bisa juga emiten yang berbeda. Target untuk mencapai milestone berikutnya adalah akhir tahun 2014.

Continue reading

Mengejar 10 Ribu Lembar Saham

saham saat ini

Sejak akhir April 2013 lalu saya mulai aktif berinvestasi di pasar saham. Bahkan sejak saat itu, dimana ada uang lebih saya langsung belikan saham yang saya suka daripada saya habiskan untuk berbelanja. Hingga hari ini (30 Juni 2013) saya telah menginvestasikan lebih dari Rp 15 juta dan telah memiliki 20 ribu lembar saham di delapan emiten yang berbeda. Lembar saham yang saya miliki untuk satu emiten yang terbanyak adalah 7 ribu lembar saham dan yang paling sedikit adalah 500 lembar saham.

Sebagai seorang investor saya jarang sekali memperdagangkan saham-saham yang saya beli. Memang sekali-sekali saya suka menjual saham yang saya beli dengan tujuan trading, namun paling banter dalam sebulan saya hanya melakukannya sekali. Jadi saya memang bertujuan untuk menjadi investor di pasar saham yang sedang saya geluti ini.

Continue reading

Perjalanan Menuju Pasar Saham

Saya mulai mengenal investasi sejak tahun 2008 ketika saya menemukan seorang perencana keuangan pribadi lewat sebuah blog. Dari situ saya mulai mengenal yang namanya reksadana dan mulai menggeluti reksadana sejak saat itu. Saya sempat tidak aktif di reksadana saat akhir 2008 lalu dimana saat itu terjadi krisis dunia akibat kesalahan sistem KPR di Amerika. Saya yang mulai kenal dengan reksadana agak takut juga saat itu apalagi saat itu Nilai Aktiva Bersih reksadana yang saya pilih turun jauh sekali hingga lebih dari 50%. Saya pun sempat berhenti sementara melakukan top up reksadana sampai pertengahan tahun 2009.

Reksadana yang saya pilih cuma dua macam, yaitu reksadana saham dan reksadana pasar uang. Reksadana saham untuk jangka panjang (walaupun saat pasar modal turun sempet takut) dan reksadana pasar uang untuk jangka pendek. Saya tidak bermain di jangka menengah karena menurut saya returnnya tidak sepadan dengan penantiannya. Saya aktif melakukan top up di reksadana paling tidak Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah per bulannya. Saya memilih reksadana Manulife Dana Saham untuk reksadana saham dan Mandiri Investa Pasar Uang untuk reksadana pasar uang. Tidak ada alasan istimewa memilih keduanya. Alasan utama saya adalah top up fee keduanya adalah nol persen.

Continue reading