Supaya Lebih Bermanfaat

Sejak kepergian Abu Strikmat untuk selama-lamanya, ada beberapa barang peninggalannya yang tidak terpakai di rumah. Sebut saja kandang portabel dan bungkusan makanan kesukaan Abu, Friskies. Barang-barang tersebut praktis tidak lagi terpakai. Oleh karena itu saya berniat untuk memberikannya kepada orang lain agar dapat dimanfaatkan oleh kucing yang bersangkutan.

Ide pemberian barang-barang tersebut karena saya berpikir, dengan tidak adanya Abu, dan kehadiran Altina di keluarga kami, maka saya memperkirakan bahwa bila kami nantinya memelihara kucing lagi, maka kemungkinan akan menunggu dua atau tiga tahun sembari menunggu Altina besar. Dua atau tiga tahun adalah waktu yang lama bagi sebuah kandang jika tidak digunakan. Apalagi sekantong Friskies, mungkin dia sudah expired dalam kurun waktu tersebut. Maka itu saya rasa dengan memberikan kepada orang lain yang dapat memanfaatkannya, saya rasa itu adalah hal yang sangat tepat.

Continue reading

Abu dan Ramadhan

Selama bulan Ramadhan berlangsung satu minggu terakhir, ada hal yang berubah pada diri Abu.

Sebelumnya dia biasa datang ke rumah ketika saya akan berangkat kantor, saat ini dia biasa datang ke rumah menjelang imsak. Mengeong minta dibukakan pintu, dan langsung menuju tempat makannya dimana dia meminta satu scoop, eh bukan satu, tapi dua scoop keripik. Ya, di bulan Ramadhan ini Abu selalu minta minimal dua scoop sekali makan. Jika hanya satu, maka sehabis menyantap keripiknya, ia akan berteriak kembali untuk meminta satu scoop lagi.

Sehabis mendapatkan dua scoop, ia langsung naik ke atas meja kaca tempat meja tamu, dan leha-leha disana sambil menunggu waktu Subuh. Dia tidak banyak berbicara ketika leha-leha, hanya sedikit mengeong ketika dipanggil namanya, kemudian kembali dengan posisi enaknya. Biasanya dia berleha-leha di meja kaca sampai saya berangkat kantor pukul 6 kurang, atau sampai diusir oleh mertua karena sudah makan sahur.

Sorenya, ketika saya pulang ke rumah, Abu biasanya sudah berada di rumah. Ini disebabkan istri saya sampai di rumah lebih dahulu daripada saya. Ketika saya sampai rumah, Abu dengan sigap menggiring saya ke tempat dia biasa menyantap keripik kesukaannya sambil mengeong-ngeong tanda kelaparan. Karena sudah sore dan Abu saya pikir berpuasa sejak sahur, saya langsung memberinya satu scoop. Ternyata ketika saya memberinya makan, mertua dan istri sudah ditipunya sejak tadi dan masing-masing sudah memberikan dua scoop. Artinya Abu di sore hari menjelang berbuka, dapat menikmati lima scoop keripik sekaligus.

Continue reading

Abu dan Mandi

Pagi ini, setelah berminggu-minggu menunggu, akhirnya Abu bersedia untuk dimandikan. Namun untuk memandikannya tidak semudah yang dibayangkan walaupun Abu lebih banyak bekerja sama.

Sehabis shalat subuh pagi ini saya jogging sekitar 50 menit. Ketika sampai rumah kembali, Abu masih ada di rumah sedang pangku dengan istri. Langsung saja saya menyuruh istri untuk mempersiapkan handuk, sabun colek dan ember untuk keperluan mandinya Abu. Rupanya istri memberikan lebih, yaitu air panas, supaya Abu tidak terlalu kedinginan ketika mandi nanti.

Memang Abu sungguh cerdas sehingga entah bagaimana dia tahu bahwa saya akan berbuat sesuatu kepadanya. Ketika habis dikasih keripik kesukaannya Abu langsung berusaha keluar dari rumah. Namun usaha keluar dari rumahnya tidak sungguh-sungguh seperti minggu-minggu sebelumnya, karena begitu dipancing dengan kerincingan keripik, Abu balik lagi masuk rumah.

Continue reading

Abu dan Diriku

Abu sejak kecil dikenal sebagai kucing yang takut dengan orang. Namun hal itu berubah sekitar 1,5 tahun lalu sejak ia mulai bisa digendong oleh diriku. Untuk bisa menggendong Abu dibutuhkan usaha dan kesabaran yang luar biasa karena Abu bukan kucing yang mudah ditaklukan.

Sentuhan pertama dengan Abu dimulai ketika dia memakan makanan pemberian saya. Saat itu Abu langsung loncat dan marah-marah serta langsung berlari menjauh dari saya. Namun dia balik lagi ke makanannya setelah situasinya aman dari saya. Sentuhan kedua reaksi Abu pun tidak berubah. Sentuhan ketiga juga sama. Abu mulai berubah setelah sentuhan berpuluh-puluh kali. Saat itu dia tidak lagi loncat tapi hanya menggeram ketika dielus-elus. Itu sudah ada kemajuan.

Target berikutnya adalah memegang Abu dengan menggendongnya. Reaksi Abu ketika coba digendong mirip seperti pertama kali disentuh. Dan itu berlangsung terus berpuluh-puluh kali. Bahkan ketika pertama kali digendong Abu bereaksi dengan menggoreskan kukunya di tangan saya sehingga timbul sedikit bekas cakaran di kulit saya. Saya tidak kapok, bahkan usaha saya selalu didukung istri untuk menggendong Abu. Akhirnya Abu untuk kali pertama berhasil digendong tanpa dia loncat dan marah-marah. Namun dia masih panik karena belum biasa. Selanjutnya usaha untuk menggendong Abu lebih mudah, malah saat ini sangat gampang untuk dapat menggendong Abu kecuali dia sedang sakit atau terluka.

Continue reading

Abu dan Keripik

Masih Ingat dengan cerita Abu, The Introduction? Kali ini kita akan melanjutkan cerita mengenai Abu kembali dengan tema makanan kesukaannya.

Sebagai seekor kucing tentunya Abu hanya memakan makanan yang mengandung daging, seperti daging, ayam maupun ikan. Namun ada satu makanan yang menjadi favoritnya. Yaitu keripik. Keripik macam apa? Mari lanjutkan membaca.

Keripik yang dimaksud di tulisan ini bukanlah semacam keripik singkong yang biasa dibeli di pinggir jalanan atau di toko makanan. Keripik disini adalah makanan kucing jenis dry food yang biasa dijual di supermarket, hypermart maupun toko makan hewan lain. Ya, biasanya merk yang beredar luas adalah Friskies dan Whiskas.

Continue reading