RUPS Lagi…

Hari ini saya menghadiri bukan hanya satu, tapi dua RUPS emiten. Paginya, pukul 10 saya menghadiri RUPS ACES di kantor pusatnya di gedung Kawan Lama. Sampai pukul 9.15 saya tidak melihat ada sambutan yang meriah bagi pemegang saham di kantor tersebut. Hanya ada satu alat peraga kecil yang bertuliskan : “Selamat Datang Pemegang Saham”.

Saya pun mendaftar ke meja dekat tulisan alat peraga tersebut. Saya lihat baru sekitar 5 orang yang telah menunggu di tempat duduk seberang meja tersebut. Saya pun disuruh menunggu di lobby kantor tersebut padahal RUPS-nya akan diadakan di lantai 3. Tidak ada tempat duduk yang memadai sebagai tempat menunggu.

Continue reading

Perjalanan Menuju Pasar Saham

Saya mulai mengenal investasi sejak tahun 2008 ketika saya menemukan seorang perencana keuangan pribadi lewat sebuah blog. Dari situ saya mulai mengenal yang namanya reksadana dan mulai menggeluti reksadana sejak saat itu. Saya sempat tidak aktif di reksadana saat akhir 2008 lalu dimana saat itu terjadi krisis dunia akibat kesalahan sistem KPR di Amerika. Saya yang mulai kenal dengan reksadana agak takut juga saat itu apalagi saat itu Nilai Aktiva Bersih reksadana yang saya pilih turun jauh sekali hingga lebih dari 50%. Saya pun sempat berhenti sementara melakukan top up reksadana sampai pertengahan tahun 2009.

Reksadana yang saya pilih cuma dua macam, yaitu reksadana saham dan reksadana pasar uang. Reksadana saham untuk jangka panjang (walaupun saat pasar modal turun sempet takut) dan reksadana pasar uang untuk jangka pendek. Saya tidak bermain di jangka menengah karena menurut saya returnnya tidak sepadan dengan penantiannya. Saya aktif melakukan top up di reksadana paling tidak Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah per bulannya. Saya memilih reksadana Manulife Dana Saham untuk reksadana saham dan Mandiri Investa Pasar Uang untuk reksadana pasar uang. Tidak ada alasan istimewa memilih keduanya. Alasan utama saya adalah top up fee keduanya adalah nol persen.

Continue reading