Balsem Pereda Gejala Penyakit

Rapat Paripurna

Ketika kita terkena flu atau badan pegal-pegal maka balsem menjadi pilihan pertama untuk membuat badan menjadi nyaman kembali. Balsem kita pilih karena dia mampu menjadi pilihan pertama kita karena begitu mudah mendapatkannya dan begitu mudah mengoleskannya ke badan kita.

Keuntungan lain balsem adalah waktu kita tidak terbuang untuk pergi ke dokter atau mendiskusikan mengenai keluhan kita kepada orang lain. Kita tetap dapat melakukan aktivitas secara biasa. Tidak ada satu pun aktivitas rutin kita yang terganggu. Demikian dahsyatnya manfaat dari balsem ini.

Continue reading

Harga BBM Non Subsidi Kemahalan?

Saat saya menulis artikel ini, harga Pertamax di SPBU normal DKI Jakarta adalah Rp 9.900 per liter, sedangkan harga Pertamax di SPBU bersaing DKI Jakarta adalah Rp 9.700 per liter. Bagi pembeli BBM Non Subsidi mungkin sudah terbiasa dengan harga Pertamax di angka Rp 9.000-an per liter dalam kurun waktu paling tidak satu tahun terakhir ini. Saya merasa harga Pertamax di angka Rp 9.900 per liter kemahalan jika dilihat referensi harga minyak mentah dunia saat ini. Untuk menguji perasaan saya tersebut, saya pun mengumpulkan data-data dari berbagai sumber mengenai sejarah harga Pertamax, sejarah harga minyak mentah dunia dan juga sejarah kurs Rupiah-Dolar Amerika. Kenapa saya membandingkan ketiga hal tersebut? Biasanya harga minyak mentah dunia dan kurs Rupiah-Dolar Amerika adalah dua hal yang paling mempengaruhi harga jual BBM Non Subsidi ke konsumen.

Untuk mendapatkan data sejarah harga Pertamax, saya mendapatkannya dari Website ESDM. Untuk mendapatkan data sejarah harga minyak mentah dunia, saya mendapatkannya dari Web ini. Sedangkan untuk mendapatkan data sejarah kurs Rupiah-Dolar Amerika saya mendapatkannya dari Website BI.

Continue reading

Ketika Semua Memaklumi BBM Bersubsidi Naik

Pemerintah rupanya sudah menyerah mengenai pembatasan BBM bersubsidi. Setelah sebelumnya berusaha keras memikirkan teknis pembatasan BBM bersubsidi hingga kesiapan BUMN terbesar pemerintah dalam pembatasan BBM bersubsidi tersebut. Wacana pembatasan BBM bersubsidi dimulai dari mobil dengan cc besar, kemudian berubah menjadi mobil tahun 2005 ke atas, lalu berubah lagi menjadi seluruh mobil pribadi, sampai-sampai membawa nama MUI, dan yang terakhir adalah konversi BBM ke BBG. Semua itu rupanya tidak berhasil karena memang perencanaan yang kurang matang dan eksekusi yang jauh panggang dari api.

Akhirnya saya bisa tertawa…ha ha ha. Pemerintah kita lebih licin daripada belut. Mereka membuat seolah-olah upaya pembatasan BBM bersubsidi adalah usaha keras mereka. Mereka harus sampai membuat skenario seakan-akan pemerintah memikirkan rakyat, bahkan sampai-sampai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diganti karena belum dapat melakukan tindakan nyata terhadap pembatasan BBM tahun lalu. Betul-betul licin!! Continue reading

Teknik Baru Pemerintah, Konverter Kit BBG

Kebijakan pembatasan BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi yang ramai di awal tahun 2011 lalu akhirnya melempem sepanjang tahun 2011 akibat pemerintah tidak berani melakukan sesuatu untuk membatasi pemakaian BBM bersubsidi. Akibatnya pemakaian BBM bersubsidi membengkak walaupun hanya lebih 3% dari kuota APBN 2011.

Di awal tahun 2012 ini rupanya pemerintah kembali membuat wacana baru untuk pembatasan BBM bersubsidi. Wacana yang dikembangkan adalah konversi penggunaan BBM untuk kendaraan bermotor ke BBG (Bahan Bakar Gas). Mungkin pemerintah berkaca kepada kebijakan konversi minyak tanah ke LPG beberapa tahun lalu yang secara keseluruhan terbilang sukses walaupun banyak masalah yang terjadi di sana sini.

Continue reading

Fatwa MUI Tentang Premium, Bukti Kreatifitas Pemerintah

Sejak kemarin telah berkembang wacana adanya Fatwa MUI tentang pengharaman orang kaya menggunakan premium. Saya tidak menilai yang katanya Fatwa MUI sebagai Fatwa, karena saya belum melihat secara jelas keputusan Fatwa MUI dalam sebuah dokumen seperti yang ada di sini. Yang ada hanyalah berita dari berbagai website berita online yang menyebutkan bahwa MUI mengeluarkan Fatwa tentang pengharaman premium bagi orang kaya di sini, maupun di sini.

Jadi mungkin saja belum menjadi fatwa, tapi paling tidak sudah menjadi wacana di tengah masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, rencana pembatasan premium sudah mulai diwacanakan sejak tahun 2010 lalu mengingat harga minyak dunia yang semakin naik dan berpotensi membebani anggaran negara. Rencana yang paling hebat adalah dibatasinya penggunaan premium mulai 1 Januari 2011. Namun rencana itu diundur ke 1 April 2011. Lalu diundur lagi sampai pada batas waktu yang belum ditentukan. Continue reading