Kadang kita menunda membantu seseorang karena kitanya sendiri sedang kesulitan atau sedang banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Saat itu terjadi hilanglah momentum kita untuk membantu orang yang saat itu sedang dalam keadaan sangat membutuhkan. Padahal sebenarnya kita dapat membantu orang tanpa harus mengubah budget bantuan kita, atau malah tanpa harus keluar uang sepeser pun.
Hal semacam ini sering dimanfaatkan oleh para pelaku pengumpul sumbangan dengan bekerja sama dengan berbagai outlet belanja. Pernahkah kita ditawari untuk menyumbang saat membayar belanjaan di kasir? Belanjaan yang nilainya Rp 99.576 diminta oleh kasir agar dibulatkan menjadi Rp 100.000 karena sisanya dipakai untuk bantuan anak sekolah di pedalaman. Jika kita setuju artinya kita menyumbang Rp 424. Sumbangan yang tidak terasa karena toh jika kita bersikeras mendapatkan kembaliannya, sangat besar kemungkinan bahwa kembalian tersebut akan kita letakkan di tempat yang jarang sekali kita kontrol.