Kabarnya mulai Juni 2013 nanti Kereta Api Listrik (KRL) Jabodetabek akan memberlakukan tarif berdasarkan jarak. Hal ini menghapus sistem tarif satu harga yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi pilihan untuk layanan KRL. Saya sendiri walaupun bukan pengguna KRL menyambut baik perubahan tarif dari satu harga ke berdasarkan jarak. Saya malah telah memberikan rekomendasi tersebut sejak satu tahun lalu di artikel ini.
Hebatnya lagi saat diberlakukan tarif berdasarkan jarak nanti, KRL sudah menggunakan tiket elektronik mirip di negara tetangga Malaysia dan Singapura. Jika memang mirip, maka seharusnya tiket yang dibeli di tempat asal harus dibawa terus oleh penumpang dan dimasukkan kembali ke pintu keluar di tempat tujuan. Ini adalah hal lumrah terjadi di negara tetangga. Namun di Indonesia hal ini masih belum jadi kebiasaan bagi pengguna kendaraan umum.