Pajak Progresif STNK: Bayar Lebih Mahal Gara-gara Oknum?

Setelah sebelumnya saya berhasil mengurus STNK mobil saya yang dibayar lewat internet banking Bank DKI, esok harinya bapak mertua saya juga mengurus STNK mobilnya yang habis masa berlaku pajaknya di bulan September ini. Dia biasa mengurus STNK langsung lewat drive thru Samsat.

Biasanya dia membayar pajak STNK sebesar Rp 5 jutaan setahun, namun kali ini tarifnya naik hingga Rp 6 jutaan. Dia tidak langsung membayarnya, namun bertanya, kenapa tahun ini tarifnya naik?
Disebutkan oleh petugas loket drive thru, bahwa mobilnya terkena pajak progresif. Dan mobilnya adalah mobil ketiga dari pajak progresif tersebut. Continue reading

Menunggu Pelaksanaan Ganjil Genap

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki rencana untuk melaksanakan program pembatasan kendaraan bermotor dengan metode nomor kendaraan ganjil dan genap. Rencananya program tersebut akan dilaksanakan mulai Maret 2013, entah Maret tanggal berapa. Namun rasanya ganjil genap akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Saya sebagai pengguna jalan di Jakarta sangat mengharapkan agar rencana tersebut menjadi kenyataan.

Pertanyaan yang timbul di benak kita mengenai program ini adalah, bagaimana cara kontrolnya? Kabarnya akan diadakan stiker untuk seluruh kendaraan yang terdaftar di Jakarta. Stiker dengan warna berbeda tersebut akan memudahkan petugas kepolisian dalam mengecek apakah pengguna kendaraan bermotor menggunakan nomor polisi yang sesuai atau tidak. Memang masih banyak kelemahan dari cara kontrol seperti ini, tapi kalau tidak segera dicoba, kita tidak akan pernah tahu efektifitas dan kelemahan sebuah program pembatasan kendaraan bermotor.

Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Kedua

Hari ini, seperti kemarin, saya memulai perjalanan pukul 7 pagi. Rute yang saya lewati adalah keluar komplek, lalu berjalan menuju Hutan Kota Srengseng (lewat doank) dan balik lagi ke komplek. Jarak perjalanan kira-kira 5 km. Perjalanan ditempuh dalam waktu kira-kira 1 jam. Saya menempuh perjalanan jalan besar, jalan kecil, gang dan juga pinggir kali. Di jalan besar lebih banyak ditemui ruko-ruko atau tempat usaha. Di jalan kecil, dan gang, banyak ditemui rumah-rumah sempit, walaupun ada beberapa rumah besar yang mobilnya berjejer sesuai kapasitas garasinya.

Walaupun sudah memasuki masa tenang, saya masih banyak melihat atribut kampanye dari beberapa kandidat. Bahkan di beberapa tempat, terdapat spanduk besar gambar kandidat incumbent. Malah saya juga menemukan spanduk besar tersebut di rumah ketua RT setempat, masih terpampang megah. Bagusnya, tidak satu pun atribut kampanye gambar pasangan nomor 5 saya temui. Artinya operasi semut yang dijalankan kemarin sukses. Atau memang kampanyenya tidak menyentuh hingga gang-gang yang menggerakkan ketua RT sebagai juru kampanye.

Continue reading