Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Keempat

Hari ini, seperti kemarin, saya memulai perjalanan sejak pukul 5 pagi. Naik Busway juga. Namun rute yang saya lalui agak berbeda hari ini. Jika sebelumnya saya ambil rute yang jalurnya searah arus kendaraan, hari ini saya ambil rute yang berlawanan dengan arah arus kendaraan. Dengan kata lain saya ambil jalan seberang dari yang saya ambil kemarin. Dan jalan seberang itu benar-benar langsung berhadapan dengan jalan raya, tanpa bisa melewati perumahan dimana saya dapat mendengar burung berkicau.

Awal perjalanan saya kurang menyenangkan. Karena trotoar jalan tersebut kurang memadai. Trotoar sangat sempit. Bahkan jalanan trotoarnya rusak dan agak sulit bagi saya untuk berjalan di trotoar tersebut. Namun begitu mendekati gedung yang bagus, trotoarnya membaik. Jalan trotoarnya lebih lebar, dan jalannya pun bagus. Begitu terus saya dapati. Gedung bagus, trotoarnya bagus. Gedung kurang bagus, trotoar pun seadanya. Seakan-akan yang memelihara dan merawat trotoar adalah pemilik gedung, bukan pengelola kota. Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 Km Hari Ketiga

Hari ini saya memulai perjalanan sejak pukul 5 pagi. Iya, saya hari ini berjalan kaki ke kantor yang jaraknya 15 km. Loh padahal kan jalan kakinya cuma 5 km, kok jaraknya 15 km? Iya, soalnya yang 10 km lagi saya tempuh dengan naik Busway. Jadi saya berjalan 1,5 km dari rumah menuju halte busway, kemudian naik busway hingga halte tujuan, dan berjalan kaki lagi 3,5 km ke kantor. Total berjalan kaki adalah 5 km.

Perjalanan menuju halte busway dari rumah saya tempuh dengan cepat karena memang masih segar. Saya tidak lagi melihat spanduk atau baliho besar gambar kandidat di sekitar jalan. Paling yang saya temui adalah stiker-stiker gambar kandidat yang ditempel di tiang listrik, di tembok bahkan di jalanan dimana stiker-stiker tersebut sudah mengotori jalan. Continue reading