Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Kelima

Hari ini perjalanan dukungan saya agak berbeda. Saya tidak melakukan jalan 5 km secara berurutan. Saya melakukannya sedikit-sedikit. Kenapa begitu? Karena saya harus menjaga anak saya yang masih bayi dan di saat yang sama istri saya harus melakukan sesuatu yang penting sehingga saya tidak dapat meninggalkan begitu saja anak dalam 1 jam lamanya. Dengan demikian, saya pun menyiasati perjalanan saya.

1 km pertama saya tempuh dari rumah menuju tempat pemilihan di TPS dekat rumah bolak-balik dua kali. Kenapa dua kali? Yang pertama untuk nyoblos. Yang kedua untuk melihat hasil perhitungan suara. 2 km selanjutnya saya tempuh di rumah sambil menggendong anak supaya dia tertidur. Saya berjalan keliling rumah sekitar 20 menit. Jika dikonversi kebiasaan saya berjalan selama itu, artinya saya berjalan 2 km. Dan 2 km terakhir saya peroleh sore harinya ketika menjaga anak sembari menunggu istri saya yang baru pulang dari urusannya. Total 5 km sudah saya tunaikan hari ini, walaupun berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Keempat

Hari ini, seperti kemarin, saya memulai perjalanan sejak pukul 5 pagi. Naik Busway juga. Namun rute yang saya lalui agak berbeda hari ini. Jika sebelumnya saya ambil rute yang jalurnya searah arus kendaraan, hari ini saya ambil rute yang berlawanan dengan arah arus kendaraan. Dengan kata lain saya ambil jalan seberang dari yang saya ambil kemarin. Dan jalan seberang itu benar-benar langsung berhadapan dengan jalan raya, tanpa bisa melewati perumahan dimana saya dapat mendengar burung berkicau.

Awal perjalanan saya kurang menyenangkan. Karena trotoar jalan tersebut kurang memadai. Trotoar sangat sempit. Bahkan jalanan trotoarnya rusak dan agak sulit bagi saya untuk berjalan di trotoar tersebut. Namun begitu mendekati gedung yang bagus, trotoarnya membaik. Jalan trotoarnya lebih lebar, dan jalannya pun bagus. Begitu terus saya dapati. Gedung bagus, trotoarnya bagus. Gedung kurang bagus, trotoar pun seadanya. Seakan-akan yang memelihara dan merawat trotoar adalah pemilik gedung, bukan pengelola kota. Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 Km Hari Ketiga

Hari ini saya memulai perjalanan sejak pukul 5 pagi. Iya, saya hari ini berjalan kaki ke kantor yang jaraknya 15 km. Loh padahal kan jalan kakinya cuma 5 km, kok jaraknya 15 km? Iya, soalnya yang 10 km lagi saya tempuh dengan naik Busway. Jadi saya berjalan 1,5 km dari rumah menuju halte busway, kemudian naik busway hingga halte tujuan, dan berjalan kaki lagi 3,5 km ke kantor. Total berjalan kaki adalah 5 km.

Perjalanan menuju halte busway dari rumah saya tempuh dengan cepat karena memang masih segar. Saya tidak lagi melihat spanduk atau baliho besar gambar kandidat di sekitar jalan. Paling yang saya temui adalah stiker-stiker gambar kandidat yang ditempel di tiang listrik, di tembok bahkan di jalanan dimana stiker-stiker tersebut sudah mengotori jalan. Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Kedua

Hari ini, seperti kemarin, saya memulai perjalanan pukul 7 pagi. Rute yang saya lewati adalah keluar komplek, lalu berjalan menuju Hutan Kota Srengseng (lewat doank) dan balik lagi ke komplek. Jarak perjalanan kira-kira 5 km. Perjalanan ditempuh dalam waktu kira-kira 1 jam. Saya menempuh perjalanan jalan besar, jalan kecil, gang dan juga pinggir kali. Di jalan besar lebih banyak ditemui ruko-ruko atau tempat usaha. Di jalan kecil, dan gang, banyak ditemui rumah-rumah sempit, walaupun ada beberapa rumah besar yang mobilnya berjejer sesuai kapasitas garasinya.

Walaupun sudah memasuki masa tenang, saya masih banyak melihat atribut kampanye dari beberapa kandidat. Bahkan di beberapa tempat, terdapat spanduk besar gambar kandidat incumbent. Malah saya juga menemukan spanduk besar tersebut di rumah ketua RT setempat, masih terpampang megah. Bagusnya, tidak satu pun atribut kampanye gambar pasangan nomor 5 saya temui. Artinya operasi semut yang dijalankan kemarin sukses. Atau memang kampanyenya tidak menyentuh hingga gang-gang yang menggerakkan ketua RT sebagai juru kampanye.

Continue reading

Perjalanan Dukungan, 5 km Hari Pertama

Hari ini seperti rencana saya berjalan sejauh 5 km keliling komplek saya. Kebetulan satu keliling komplek saya sekitar 1 km. Jadi untuk mencapai 5 km saya hanya perlu keliling komplek sebanyak 5 kali. Saat keliling komplek, saya tidak sendirian, tapi ditemani oleh anak saya yang masih berumur 8 bulan. Dia saya dorong dengan stroler sejauh 3 keliling. Sehabis itu saya sendirian sebanyak sisanya.

Tadinya saya berencana untuk jalan mulai pukul 6 pagi. Ternyata saya baru berjalan pukul 7 pagi karena harus menemani anak terlebih dahulu. Pukul 7 sudah terlihat matahari dan sudah cukup terang. Saya bahkan berjalan selama satu jam lebih karena memang 3 km pertama sembari mendorong anak membawa stroler.

Satu hari telah terlaksana. Tinggal empat hari lagi perjalanan dukungan saya untuk pasangan nomor 5, Faisal-Biem. {nice1}

Jalan 5 km, 5 hari berturut-turut, untuk Jakarta Lebih Baik

Lima hari lagi pilkada DKI Jakarta memasuki puncaknya, hari pemilihan. Di saat itulah warga Jakarta menentukan pilihannya untuk mendapatkan Gubernur yang akan memimpin dan berkuasa atas Jakarta selama 5 tahun ke depan. Saya tahun ini mendukung Faisal Basri untuk menjadi Gubernur Jakarta periode 2012 – 2017. Walaupun mendukung, saya belum pernah melakukan hal nyata sebagai bagian dukungan ke Faisal Basri. Oleh karena itu, sebagai realisasi dukungan kepada Faisal Basri, saya akan berjalan sejauh 5 km setiap hari dalam 5 hari ke depan hingga hari pemilihan Gubernur tanggal 11 Juli 2012.

Perjalanan saya akan dimulai esok hari dengan berkeliling komplek sejauh 5 km. Saya belum punya atribut apapun yang menunjukkan kepada orang sekitar bahwa perjalanan saya tersebut untuk mendukung Faisal Basri. Namun saya yakin, biarpun orang lain hanya melihat saya melakukan olahraga pagi, tapi saya sendiri berniat secara sukarela untuk mendukung kandidat Gubernur nomor 5 ini.

Continue reading

FB for DKI-1

Tergerak oleh tulisan @pandji “Gimme5” yang kutipan tulisannya berbunyi :

“Saya menolak untuk diam. Saya menolak untuk bungkam. Saya mendukung Faisal Basri dan saya bangga akan pilihan saya.”

Saya pun akhirnya menulis tentang Calon Gubernur DKI Jakarta pilihan saya. Iya, saya berencana memilih FB (Faisal Basri, bukan Fauzi Bowo) saat Pilkada DKI Jakarta 11 Juli 2012 nanti.

Kenapa saya memilih FB (ingat FB di tulisan ini adalah Faisal Basri, bukan Fauzi Bowo) sebagai DKI-1? Alasannya mudahnya seperti ini. Saya sudah muak dengan kondisi Jakarta dengan masalah-masalahnya. Program yang ditawarkan FB pas dengan akal sehat saya, dan dia bukan berasal dari partai politik, sehingga tidak ada politik balas budi jika dia terpilih jadi DKI-1 nanti.

Alasan agak njelimetnya seperti ini.

Continue reading