Sakit Menular ke Keluarga

Sejak pulang dari tugas lapangan di minggu kedua November, saya pun membawa pulang penyakit berupa batuk. Puncaknya adalah saat saya begitu lemas dan tidak berdaya di suatu hari yang menyebabkan saya tidak masuk kantor. Namun yang patut disayangkan adalah, saat saya berada di rumah, saya malah sering menemani anak saya bermain, makan, minum susu, bahkan tidur.

Akibatnya anak pun tertular dan mulai demam tinggi keesokan harinya. Saya sendiri belum juga sembuh hingga dua minggu ke depan. Anak pun menderita seperti yang saya derita. Mulai dari demam, hidung tersumbat, bersin-bersin dan juga batuk berdahak. Khusus untuk anak batuknya seperti batuk kejan.

Continue reading

Abu dan Masa Sulit

Sejak Altina lahir ke dunia ini, Abu praktis menjadi anak tiri bagi kami. Bukan karena kami tak sayang kepada Abu, tapi ada dua hal yang membuat Abu dijauhi oleh kami. Pertama Abu masih terkena flu dan beberapa kali bersin-bersin, sehingga menyebarkan virus yang tentunya sangat dihindari oleh Altina. Kedua Abu semakin jarang mandi karena ia suka kabur kalau diajak mandi. Jadilah Abu sekarang menjadi kucing flu yang bau.

Karena terbiasa manja, Abu pun tanpa lelah menarik perhatian kami. Ketika kami duduk di sofa, Abu selalu berusaha agar minta pangku kami berdua. Untuk ke istri, Abu selalu tidak berhasil. Untuk ke saya Abu kadang berhasil, jika dan hanya jika mukanya agak bersih sedikit.

Continue reading

Empat Hari yang Berat

Empat hari terakhir merupakan hari yang saya anggap berat. Berat, karena seluruh tantangan bercampur menjadi satu dan ditambah lagi dengan tantangan terberat, yaitu kondisi badan yang tidak fit. Jadilah saya dalam empat hari terakhir diuji baik secara fisik maupun mental. Mungkin bisa dianalogikan dalam empat hari terakhir ini saya seperti sedang menjalani ospek mahasiswa baru dimana setiap detiknya fisik dan mental diuji supaya menjadi mahasiswa yang lebih tahan banting.

Itulah yang saya rasakan. Kejadian dimulai dari hari Minggu, yaitu H-1. Minggu pagi saya berlari 10 km. Hasilnya, saya berhasil mencapai target bulanan lari 50 km dan saya untuk kali pertama berhasil lari 10 km dalam satu waktu. Namun efeknya cukup berat, kaki terasa pegal seharian, badan lemas, dan pastinya tubuh langsung drop karena tidak terbiasa lari sejauh itu dalam satu waktu.

Malamnya saya masih dapat melakukan Shalat Tarawih berjamaah dan membaca Al-Quran hingga pukul 10 malam. Pegal-pegal, capek dan lemas sudah semakin berkurang. Paginya saya sahur dan berpuasa dengan energi yang lebih karena sudah beristirahat dan beribadah cukup banyak malam sebelumnya.

Pekerjaan di kantor hari Seninnya pun masih berlangsung seperti biasa. Karena ini adalah waktunya closing, maka ada pekerjaan khusus yang saya lakukan di masa closing. Biasanya di masa closing saya terpaksa lembur minimal dua hari berturut-turut, dan maksimal tiga hari berturut-turut. Karena hari pertama kewajiban saya belum terlalu banyak, maka saya pulang kantor seperti biasa dengan kondisi badan agak lemas karena baru memasuki hari pertama puasa.

Continue reading