Perubahan atau Religius

Perubahan atau Religius? Dua hal inilah yang sedang dimainkan oleh tim sukses kedua calon Gubernur DKI Jakarta. Bagi tim sukses Jokowi-Ahok, kata perubahan benar-benar menjadi kata kunci dalam kampanyenya. Sedangkan bagi tim sukses Foke-Nara, kata religius menjadi senjata ampuh untuk berkampanye. Nah kita, sebagai orang yang akan memilih pada 20 September nanti, milih perubahan atau milih religius?

Perubahan yang dibawa oleh Jokowi-Ahok karena melihat prestasi keduanya saat memimpin kota lain. Jokowi saat ini masih memimpin Solo, sedangkan Ahok pernah memimpin Belitung Timur. Perubahan yang dibawa keduanya di kedua kota tersebut adalah perbaikan layanan publik yang diklaim oleh keduanya dan digembar-gemborkan di media.

Continue reading

Kok Betah Ya?

Tadi sore saya pulang ke rumah dari Hotel Ritz Carlton, ke rumah teman dulu di daerah Senen, kemudian menuju rumah lewat tol dalam kota. Perjalanan keseluruhan hampir 3 jam. Saya memang jarang ke arah pusat bisnis dalam beberapa tahun terakhir apalagi di jam-jam sibuk. Namun saya bisa merasakan tidak enaknya bermacet-macet di jalanan. Bahkan pantat saya rasanya sudah mulai tidak enak karena terlalu lama duduk di mobil. Padahal mobil yang saya naiki cukup enak, Kijang Innova.

Saya jadi bertanya. Kenapa orang-orang betah ya bermacet-macetan setiap hari? Betah mengantri di jalan setiap hari tanpa daya apa pun untuk memperbaiki. Perjalanan yang harusnya cuma membutuhkan setengah sampai satu jam jika jalanan lancar, dapat mencapai tiga jam karena jalanan macet. Artinya ada lebih dari dua jam waktu terbuang percuma hanya untuk menempuh perjalanan sehari-hari.

Continue reading