Tren angkutan umum massal di Jakarta seperti Bus Transjakarta dan Kereta Listrik Commuter Line adalah menggunakan tarif satu harga sehingga penumpang dapat berkeliling sepanjang jalur Transjakarta dan Commuter Line hanya dengan membayar satu kali ketika dia naik. Dengan kata lain, penumpang di Jakarta dapat menikmati jalan-jalan keliling Jakarta dengan biaya yang sangat murah. Memang terkesan murah, tapi jika penumpang yang menggunakan layanan tersebut hanya butuh satu atau dua halte atau stasiun berikutnya, maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih mahal daripada dia naik kendaraan umum konvensional.
Dari dua contoh kasus di atas, sudah terlihat adanya ketidakadilan dalam penetapan tarif angkutan umum massal tersebut. Pengguna layanan yang ingin menikmati layanan dalam jarak dekat harus membayar harga yang sama dengan pengguna yang menikmati layanan jarak jauh. Lalu kenapa tidak dibuat tarif sesuai jarak atau zona yang ditempuh? Toh akan adil, karena pengguna jarak dekat, membayar lebih murah daripada pengguna jarak jauh, dan itu pun membuka opsi kepada pengguna apakah akan melanjutkan perjalanan dengan layanan yang sama atau tidak.