Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 6)

Tulisan keenam atau terakhir ini cukup lama jaraknya dengan tulisan ke-5. Namun tidak mengurangi esensi dari tulisan ini terhadap ide pembenahan transportasi di Jakarta. Inti dari tulisan keenam ini adalah langkah-langkah segera yang dapat diambil untuk mengurangi kemacetan dari satu titik ke titik lain. Jadi langkah-langkah ini sifatnya sporadis, kasus per kasus dan mungkin berbeda langkah antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Apa saja langkah-langkah itu? Sebenarnya mudah saja. Intinya adalah mengurai simpul kemacetan yang terjadi dalam suatu lokasi. Contoh nyata yang dekat rumah saya adalah perempatan jalan pos pengumben – jalan panjang. Silakan cek perempatan ini jika hari Sabtu sore dan malam. Kendaraan yang dari arah Joglo selalu merayap mendekati perempatan ini. Panjangnya antrian kendaraan bisa lebih dari 1 km, atau bisa lebih dari setengah jam dari arah Joglo menuju perempatan ini. Apa masalahnya? Pengaturan lampu lalu lintas atau lampu merah yang tidak sesuai dengan kondisi.

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 5)

Tulisan pertama sampai keempat saya telah membahas mengenai prioritas yang harus dipilih oleh pemimpin masa depan DKI Jakarta dalam mengelola transportasi publik. Pengelolaan transportasi publik yang baik setidaknya akan mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi yang lalu lalang di Jakarta. Jumlah kendaraan pribadi berkurang akan mengurangi dampak kemacetan yang semakin hari semakin parah.

Tidak dapat dipungkiri penyebab warga Jakarta lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum adalah karena angkutan umum yang ada saat ini kondisinya jauh dari memadai. Bisa dibilang tidak layak! Yang saya tahu, bentuk Metro Mini dan Kopaja sejak saya masih di sekolah dasar hingga sudah punya pengalaman kerja lebih dari 10 tahun masih itu-itu saja. Mungkin kalau saya masih tinggal di tempat yang sama ketika saya kecil, mungkin supirnya pun masih bapak yang itu-itu juga…. :D.

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 4)

Tulisan pertama saya menjelaskan tentang parameter transportasi publik di Jakarta menurut saya. Tulisan kedua menjabarkan tentang prioritas utama pembenahan transportasi publik, yaitu kereta listrik. Tulisan ketiga menjabarkan tentang prioritas kedua pembenahan transportasi publik, yaitu busway. Di tulisan keempat ini akan dibahas tentang prioritas ketiga pembenahan transportasi publik.

Apa sih prioritas ketiga? Kenapa di tulisan sebelumnya menjadi lebih gampang kalau prioritas utama dan kedua sudah dilaksanakan? Prioritas ketiga adalah pembatasan pemakaian kendaraan pribadi. Iya, hal ini baru bisa dilakukan bila tulang punggung transportasi publik, baik antar kota (kereta listrik) maupun dalam kota (busway) sudah berjalan optimal, tanpa ada hambatan operasional yang berarti. Prioritas pembatasan adalah penggunaan kendaraan, seperti pembatasan memasuki area tertentu di jam-jam sibuk, meningkatkan harga parkir per jam di gedung-gedung hingga tempat-tempat belanja, sampai pemanfaatan ERP untuk daerah yang super sibuk. Intinya adalah membuat orang yang menggunakan kendaraan pribadi membayar lebih mahal daripada kondisi saat ini. Dan lebih mahalnya itu harus sangat berasa!

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 3)

Jika di tulisan pertama saya menjabarkan parameter penting transportasi publik di Jakarta dan di tulisan kedua menjabarkan tentang prioritas utama yang harus dibenahi dalam transportasi publik di Jakarta, maka tulisan ketiga ini akan membahas mengenai prioritas berikutnya yang harus dibenahi.

Apakah prioritas tersebut? Tidak bukan dan tidak lain adalah layanan Transjakarta atau yang banyak dikenal dengan sebutan busway (walaupun sebutan ini kurang pas dari segi terminologi bahasa). Busway mulai dioperasikan sejak tahun 2004 ketika periode Gubernur Sutiyoso. Sampai saat ini busway telah memiliki 11 koridor yang sudah mencakup hampir seluruh daerah di Jakarta. Bahkan mungkin jika ada orang yang menawarkan tur keliling Jakarta, maka busway pun bisa digunakan sebagai alat transportasinya.

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 2)

Di tulisan bagian pertama, saya sudah menjabarkan parameter penting untuk transportasi publik di Jakarta yang sampai saat ini masih agak sulit direalisasikan. Namun itulah langkah awal dengan mengidentifikasi masalah yang ada.

Untuk membuat transportasi publik di Jakarta memenuhi seluruh parameter tersebut, harus dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan prioritas. Jadi kalau ada cagub/cawagub yang punya program akan menjalankan MRT atau Monorail untuk memperbaiki transportasi Jakarta semasa periode ia menjabat, maka itu adalah bohong belaka, karena kedua hal tersebut sampai saat ini belum ada, dan jika ada pun kemungkinan akan jalan menjelang masa akhir jabatannya. Jadi jangan percaya akan kampanye-kampanye mimpi semacam itu.

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 1)

Saya bukan cagub/ cawagub DKI Jakarta saat ini. Saya juga tidak memiliki afiliasi dengan pasangan cagub/ cawagub saat ini. Namun saya ingin memberikan ide pembenahan transportasi di Jakarta dari pengalaman saya sehari-hari menggunakan layanan angkutan umum. Untuk membenahi transportasi di Jakarta memang agak sulit. Kenapa? Karena seharusnya hal ini dilakukan 10 tahun lalu. Namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Apa sih yang dibutuhkan seseorang yang akan menggunakan transportasi publik di Jakarta? Bagi saya yang penting adalah ketepatan waktu, keamanan dan kenyamanan dan kalau bisa murah. Parameter yang saya sebutkan lebih dahulu adalah parameter yang lebih penting daripada sesudahnya menurut saya.

Continue reading