Kematian Menghantui ketika Menggunakan Day Trans dan Baraya Travel

Hari ini saya ke Bandung dengan menggunakan travel bolak-balik. Perginya pakai Day Trans, baliknya pakai Baraya Travel. Harga keduanya berbeda, Day Trans Rp 70 ribu sedangkan Baraya Travel Rp 58 ribu. Lalu apa bedanya? Lumayan tuh beda Rp 12 ribu. Apa keistimewaan Day Trans dibandingkan Baraya Travel kalau begitu?

Ketika saya naik Day Trans, mobil yang saya naiki memiliki kapasitas penumpang 10. Konfigurasinya, satu di depan. Dua di baris kedua, Dua di baris ketiga, Dua di baris keempat dan Tiga di baris kelima. Lima baris? Iya, untuk belakangnya saja ada empat baris sendiri. Setiap tempat duduk cukup lega untuk diduduki dan dibalut dengan bahan semi kulit. Nuansa warna yang dihadirkan dalam mobil adalah merah-hitam. Ada LCD tersedia di atas penumpang depan. Namun LCD tersebut tidak dinyalakan sepanjang perjalanan.

Continue reading

Sulitnya Menyebrang Jalan di Kerumunan Sepeda Motor

Jika anda suka berjalan kaki di jalanan Jakarta, tentunya anda sering ingin menyebrang jalan, namun tidak tersedia jembatan penyebrangan atau zebra cross di dekat anda berada. Akhirnya anda terpaksa menyebrang jalan melewati arus lalu lintas yang lewat di jalan tersebut. Namun kadang anda kesulitan menyebrang jalan karena penuh dan cepatnya arus lalu lintas yang sedang lewat. Apalagi jika arus lalu lintas tersebut dipenuhi oleh kerumunan sepeda motor.

Saya sering mengalami kesulitan tersebut, terutama di sore hari ketika akan pulang. Rumah saya dekat dengan jalan dua arah dengan masing-masing arah terdiri dari dua lajur. Ketika saya menyebrang di arah yang sibuk dengan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, maka saya hanya sukses menyebrang ketika semua kendaraan bermotor, terutama sepeda motor sudah benar-benar habis, dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan hingga bermenit-menit.

Sejak kecil saya sudah biasa menyebrang karena memang waktu masih duduk di bangku sekolah dulu minimal saya menyebrang jalan raya dua kali. Jadi menyebrang bukan lagi hal yang baru bagi saya. Bahkan saya dapat menyebrang di sela-sela mobil yang berjalan cukup cepat, selama itu hanya maksimal dua lajur. Kenapa hanya dua lajur? Karena kalau cuma dua lajur artinya kita hanya perlu antisipasi dua kendaraan sekaligus, yaitu kendaraan yang berada di lajur yang dekat dengan kita dan kendaraan yang berada di lajur yang jauh dengan kita. Jika ada 3 lajur atau lebih, maka tingkat kesulitan menyebrangnya akan menjadi lebih sulit karena harus mengantisipasi tiga kendaraan yang berjalan di tiga lajur berbeda sekaligus.

Continue reading