Siang tadi, setelah istirahat siang, tiba-tiba seorang teman kantor saya mengajukan sebuah penawaran. Dia mengajak saya dan salah seorang rekan lagi untuk banyak-banyakan membaca Al-Qur’an di bulan suci ini. Sebagai hukuman, yang paling sedikit membaca Al-Qur’an harus mentraktir rekan-rekan yang lain selepas Ramadhan.
Menurut saya itu tantangan yang menarik. Apalagi memang saya bertekad untuk mengkhatamkan Al-Qur’an di Ramadhan tahun ini. Namun sayangnya teman saya yang satu lagi tidak setuju. Dia pada dasarnya tidak suka kompetisi yang semacam ini. Saya yakin ini bukan judi. Traktirannya pun gak menguras kantong, hanya traktiran nasi padang atau sebaik-baiknya adalah mie aceh. Mungkin yang kalah hanya akan kehilangan uang sebesar 30 ribu rupiah. Itu pun digunakan untuk mentraktir teman sejawat.