Abu dan Mandi

Pagi ini, setelah berminggu-minggu menunggu, akhirnya Abu bersedia untuk dimandikan. Namun untuk memandikannya tidak semudah yang dibayangkan walaupun Abu lebih banyak bekerja sama.

Sehabis shalat subuh pagi ini saya jogging sekitar 50 menit. Ketika sampai rumah kembali, Abu masih ada di rumah sedang pangku dengan istri. Langsung saja saya menyuruh istri untuk mempersiapkan handuk, sabun colek dan ember untuk keperluan mandinya Abu. Rupanya istri memberikan lebih, yaitu air panas, supaya Abu tidak terlalu kedinginan ketika mandi nanti.

Memang Abu sungguh cerdas sehingga entah bagaimana dia tahu bahwa saya akan berbuat sesuatu kepadanya. Ketika habis dikasih keripik kesukaannya Abu langsung berusaha keluar dari rumah. Namun usaha keluar dari rumahnya tidak sungguh-sungguh seperti minggu-minggu sebelumnya, karena begitu dipancing dengan kerincingan keripik, Abu balik lagi masuk rumah.

Continue reading

Abu dan Diriku

Abu sejak kecil dikenal sebagai kucing yang takut dengan orang. Namun hal itu berubah sekitar 1,5 tahun lalu sejak ia mulai bisa digendong oleh diriku. Untuk bisa menggendong Abu dibutuhkan usaha dan kesabaran yang luar biasa karena Abu bukan kucing yang mudah ditaklukan.

Sentuhan pertama dengan Abu dimulai ketika dia memakan makanan pemberian saya. Saat itu Abu langsung loncat dan marah-marah serta langsung berlari menjauh dari saya. Namun dia balik lagi ke makanannya setelah situasinya aman dari saya. Sentuhan kedua reaksi Abu pun tidak berubah. Sentuhan ketiga juga sama. Abu mulai berubah setelah sentuhan berpuluh-puluh kali. Saat itu dia tidak lagi loncat tapi hanya menggeram ketika dielus-elus. Itu sudah ada kemajuan.

Target berikutnya adalah memegang Abu dengan menggendongnya. Reaksi Abu ketika coba digendong mirip seperti pertama kali disentuh. Dan itu berlangsung terus berpuluh-puluh kali. Bahkan ketika pertama kali digendong Abu bereaksi dengan menggoreskan kukunya di tangan saya sehingga timbul sedikit bekas cakaran di kulit saya. Saya tidak kapok, bahkan usaha saya selalu didukung istri untuk menggendong Abu. Akhirnya Abu untuk kali pertama berhasil digendong tanpa dia loncat dan marah-marah. Namun dia masih panik karena belum biasa. Selanjutnya usaha untuk menggendong Abu lebih mudah, malah saat ini sangat gampang untuk dapat menggendong Abu kecuali dia sedang sakit atau terluka.

Continue reading