Perpanjang STNK 5 Tahunan : Sudah Keren tapi Sayang Masih ada Pungli

Awal Bulan Februari 2018 adalah tepat 5 tahun umur STNK motor saya. Kalau nunggu Bulan Februari bakal telat nanti, karena kebetulan kerjaan saya akhir-akhir ini sedang banyak. Takut lupa!

Oleh karena itu hari Sabtu, 13 Januari 2018 kemaren, saya pun perpanjang STNK motor saya di Polda Metro Jaya. Saya sampai di tempat sekitar pukul 08.40. Langsung menuju tempat esek-esek nomor rangka dan nomor mesin.

Begitu sampai di tempat esek-esek, sudah banyak petugas berseragam (bukan polisi ya, seragamnya hitam-hitam mirip seragam jurnalis salah satu televisi swasta terkenal) yang siap sedia untuk meng-esek-esek motor saya. Saya diarahkan oleh salah satu petugas untuk berhenti di salah satu spot untuk motor.

Petugas yang membantu saya sangat cekatan. Tidak sampai dua menit motor saya sudah selesai diesek-esek. Saya pun diberikan formulir esek-eseknya sambil petugas tersebut menyebut sebuah nominal.

“Sepuluh ribu aja pak.” Katanya.

Saya segera merogoh kantong saya dan memberikan uang sepuluh ribu kepadanya tanpa saya mendapatkan tanda terima berupa kuitansi atas pembayaran tersebut. Dalam hati saya berkata, “Masih ada pungli ya di jaman now.”

Rupanya permintaan sepuluh ribu itu lumrah, karena petugas lain yang memberikan jasa esek-esek ke motor sebelah saya juga ngomong hal yang sama.

Ya sudah, saya mah ok aja. Toh cuma sepuluh ribu dan memang kerjanya cepat kok.

Selanjutnya saya diarahkan menuju loket dua di dekat situ untuk kasih berkas formulir esek-esek dan memarkir motor saya untuk menunggu panggilan dari petugas pemeriksa berkas.

Setelah memarkir motor dan kembali ke tempat tersebut, saya menunggu sekitar dua menit lalu petugas di loket lima memanggil saya dan memberikan formulir esek-esek yang sudah dibumbui cap dan tanda tangan kepada saya.

Selajutnya saya diarahkan untuk ke lantai empat gedung Samsat Polda Metro Jaya, karena di lantai itulah tempat layanan perpanjangan STNK untuk roda dua.

Sampai di lantai empat saya langsung mengambil formulir permohonan dan mengisinya. Lalu antri untuk penyerahan berkas. Ada dua antrian di situ, antrian perpanjangan STNK tahunan yang panjang dan antrian perpanjangan STNK lima tahunan yang lebih pendek. Saya pilih antrian yang lebih pendek karena memang saya perpanjang STNK lima tahunan.

Setelah semua berkas saya berikan, saya pun menunggu di tempat duduk yang disediakan. Sekitar 10 menit kemudian, nama saya dipanggil. Sebuah berkas mirip kuitansi dan KTP asli saya diberikan kepada saya. Di situ ada jumlah yang saya harus bayar.

Bayar perpanjangan STNK ini lebih mahal Rp 160.000 daripada perpanjangan tahunan. Hal ini karena ada biaya cetak STNK sebesar Rp 100.000 dan biaya cetak plat nomor sebesar Rp 60.000. Untuk mobil mungkin biayanya lebih mahal lagi daripada motor.

Saya pun langsung antri ke kasir untuk membayar. Selesai membayar, berkas mirip kuitansi tersebut dikembalikan ke saya dengan diberikan cap lunas. Saya disuruh menunggu kembali untuk menunggu dipanggil di loket berikutnya.

Kira-kira 10 menit kemudian nama saya dipanggil lagi. Kali ini saya harus menyerahkan lembar kedua dari berkas kuitansi tersebut kepada petugas untuk ditukarkan dengan STNK asli baru saya.

Sudah selesai?

Kalau perpanjang tahunan sudah. Tapi perpanjang lima tahunan ada satu tahap lagi yang harus dilalui. Yaitu ambil plat nomor baru. Lokasi ambil plat nomor baru ada di pintu keluar gedung Samsat belok kiri. Ada gang kecil di mana banyak orang sedang menunggu giliran dipanggil untuk memperoleh plat nomor baru.

Saya berikan berkas kuitansi pembayaran lembar pertama kepada petugas loket di situ dan kira-kira menunggu selama 5 menit, plat nomor saya sudah saya terima. Tertulis di plat nomor saya “02-23”.

Saya pun bergegas menuju parkiran dan pulang dari Polda Metro Jaya.

Saya keluar dari tempat parker sekitar pukul 09.50. Satu jam lebih totalnya saya mengurus perpanjangan STNK lima tahunan karena ada dua tahapan yang harus dilalui berbeda dengan perpanjangan STNK tahunan. Dua tahapan itu adalah esek-esek dan ambil plat nomor.

Pelayanan perpanjangan STNK lima tahunan sudah sangat baik dan cepat. Mudah pula.

Namun yang disayangkan, di awal ada pungli sebesar sepuluh ribu rupiah yang masih tanpa kuitansi. Ke depannya sebaiknya biaya esek-esek dimasukkan ke dalam kuitansi STNK yang harus dibayar, bersamaan dengan biaya cetak STNK dan biaya buat plat nomor baru.

Kalau sudah begitu kan tidak ada pungli. Keren deh!