Bagaimana Memotong Cerita Tanpa Mengurangi Pesan?

Di harian Republika sedang ada sayembara menulis pengalaman berlibur. Sayembara tersebut ingin mencari penulis yang suka melancong baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan perjalanannya pun bisa berbagai macam, mulai dari perjalanan dinas, religi, bahkan hanya perjalanan liburan biasa. Yang pasti harus ada ulasan mengenai tempat tujuan, makanan, bahkan sampai rincian biaya juga dianjurkan untuk ditampilkan.

Saya sebenarnya sudah punya cerita semacam itu. Saya telah menulisnya setahun lalu. Namun tulisan saya rupanya terlalu panjang untuk ikutan sayembara tersebut. Sayembara tersebut mensyaratkan tulisan minimum sebanyak 15.000 karakter dan maksimum sebanyak 25.000 karakter. Tulisan saya pada awalnya sebanyak 45.000 karakter atau hampir dua kali batas maksimum yang diijinkan.

Continue reading

Tulisan Dimuat di Majalah

Bulan Juni lalu saat saya menerima majalah internal perusahaan, saya menemukan tulisan saya di dalamnya. Tulisan saya berkisah tentang sebuah acara town hall yang diadakan departemen tempat saya bekerja. Tadinya tulisan itu untuk dikonsumsi saya dan kawan-kawan. Tapi ada seorang kawan yang melihat bahwa tulisan tersebut layak untuk dimuat di majalah internal perusahaan setelah terlebih dahulu meminta ijin ke manajer.

Tadinya tulisan itu akan dimuat di majalah internal perusahaan yang terbit di bulan April. Namun karena penuh, akhirnya dimuat di edisi berikutnya, yaitu Juni. Ini merupakan tulisan pertama saya yang terbit di majalah resmi. Walaupun majalah internal dan saya pun jarang baca majalah ini, tapi sudah merupakan satu langkah besar bagi saya karena tulisan saya pada akhirnya diterima orang untuk diterbitkan. Continue reading