Dilema Menghadapi Supir Ugal-ugalan

supir ugal ugalan

Banyak orang yang geram mendengar kecelakaan Metro Mini yang menabrak anak sekolah baru-baru ini. Apalagi sang supir Metro Mini tidak punya SIM dan kendaraannya sangat tidak layak jalan setelah dilakukan inspeksi oleh pihak berwenang. Metro Mini ini pun ngebut tanpa mengindahkan batas kecepatan di jalur busway. Lengkaplah sudah kesalahan dari supir Metro Mini yang ugal-ugalan itu.

Geram, kesal dan marah mendengar hal tersebut terjadi adalah hal yang wajar. Bahkan tanpa ada kecelakaan sekalipun, kita sering kesal melihat Metro Mini atau angkutan umum lain yang berjalan seenaknya dan dalam kecepatan tinggi, terutama saat angkutan umum tersebut sedang berebut sewa dengan rekan sejawatnya. Jalan raya bagaikan ajang adu balap. Serobot sana-sini menjadi pemandangan biasa. Saat itu terjadi, kita sebagai orang yang mengamati tindak-tanduk supir angkutan umum tersebut akan merasa hal yang sama dengan di atas, yaitu geram, kesal dan marah.

Continue reading

Ide Pembenahan Transportasi di Jakarta (bagian 5)

Tulisan pertama sampai keempat saya telah membahas mengenai prioritas yang harus dipilih oleh pemimpin masa depan DKI Jakarta dalam mengelola transportasi publik. Pengelolaan transportasi publik yang baik setidaknya akan mengurangi jumlah pemakaian kendaraan pribadi yang lalu lalang di Jakarta. Jumlah kendaraan pribadi berkurang akan mengurangi dampak kemacetan yang semakin hari semakin parah.

Tidak dapat dipungkiri penyebab warga Jakarta lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum adalah karena angkutan umum yang ada saat ini kondisinya jauh dari memadai. Bisa dibilang tidak layak! Yang saya tahu, bentuk Metro Mini dan Kopaja sejak saya masih di sekolah dasar hingga sudah punya pengalaman kerja lebih dari 10 tahun masih itu-itu saja. Mungkin kalau saya masih tinggal di tempat yang sama ketika saya kecil, mungkin supirnya pun masih bapak yang itu-itu juga…. :D.

Continue reading