Abu dan Diriku

Abu sejak kecil dikenal sebagai kucing yang takut dengan orang. Namun hal itu berubah sekitar 1,5 tahun lalu sejak ia mulai bisa digendong oleh diriku. Untuk bisa menggendong Abu dibutuhkan usaha dan kesabaran yang luar biasa karena Abu bukan kucing yang mudah ditaklukan.

Sentuhan pertama dengan Abu dimulai ketika dia memakan makanan pemberian saya. Saat itu Abu langsung loncat dan marah-marah serta langsung berlari menjauh dari saya. Namun dia balik lagi ke makanannya setelah situasinya aman dari saya. Sentuhan kedua reaksi Abu pun tidak berubah. Sentuhan ketiga juga sama. Abu mulai berubah setelah sentuhan berpuluh-puluh kali. Saat itu dia tidak lagi loncat tapi hanya menggeram ketika dielus-elus. Itu sudah ada kemajuan.

Target berikutnya adalah memegang Abu dengan menggendongnya. Reaksi Abu ketika coba digendong mirip seperti pertama kali disentuh. Dan itu berlangsung terus berpuluh-puluh kali. Bahkan ketika pertama kali digendong Abu bereaksi dengan menggoreskan kukunya di tangan saya sehingga timbul sedikit bekas cakaran di kulit saya. Saya tidak kapok, bahkan usaha saya selalu didukung istri untuk menggendong Abu. Akhirnya Abu untuk kali pertama berhasil digendong tanpa dia loncat dan marah-marah. Namun dia masih panik karena belum biasa. Selanjutnya usaha untuk menggendong Abu lebih mudah, malah saat ini sangat gampang untuk dapat menggendong Abu kecuali dia sedang sakit atau terluka.

Continue reading