Mencabut Subsidi BBM di Jakarta, Apakah Mungkin?

Ahok

Dua minggu terakhir ini kita membaca, melihat dan mendengar seorang pejabat di Pemerintah Daerah DKI Jakarta berkoar tentang rencananya akan mencabut subsidi BBM di Jakarta. Banyak komentar yang beredar di media, bahkan beberapa kali saya temukan perdebatan di kalangan masyarakat saat berada di warung kopi. Ada yang mendukung, ada yang mencibir bahkan ada yang kagum dengan rencana sang pejabat tersebut yang terkenal berani. Namun bagi saya, selama rencana hanya baru omongan tanpa kenyataan, maka itu hitungannya masih omong kosong belaka. Mungkin komentar saya akan berbeda jika sang pejabat mempunyai rencana jelas dan mampu menentukan tanggal berlakunya pencabutan BBM subsidi di Jakarta.

Saat ini yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah mungkinkah Pemerintah Daerah DKI Jakarta dapat mencabut subsidi BBM paling tidak untuk wilayah DKI Jakarta saja? Atau bisa jadi apakah ini hanyalah salah satu bentuk pencitraan dari sang pejabat Pemda DKI?

Continue reading

Belum Berani Naik Angkot

bayar angkot

BBM sudah naik sejak minggu lalu. Tarif angkot pun langsung menyesuaikan diri dengan menaikkan tarif. Saya sampai hari ini belum berani naik angkot semenjak BBM naik. Satu-satunya angkutan umum yang saya naiki setelah BBM naik adalah busway yang tarifnya belum berubah.

Dengan kenaikan harga BBM bersubsidi maka kabar yang saya dapatkan adalah angkutan umum kecil dan menengah seperti mikrolet dan bus sedang tarifnya naik hingga 50% walaupun belum secara resmi ditetapkan pemerintah. Saya yang melihat kenaikan sepihak itu sebenarnya mau-mau saja membayar, namun karena belum ada kejelasan dari pemerintah daerah, saya pun lebih memilih tidak naik angkutan umum.

Continue reading