Lagi-lagi-lagi BBM Bersubsidi

BBM Subsidi

Kalau ngomongin BBM bersubsidi di negara ini rasanya tidak pernah habis-habisnya. Pemerintah selalu mau mengurangi subsidi, tapi selalu kurang berani melakukannya. Rakyat selalu mau BBM murah yang artinya subsidi terus diberikan, bahkan ditambah kalau perlu. Dua kepentingan ini selalu tidak pernah ketemu. Pasti ada saja konflik dimana pemerintah berkeinginan mengurangi BBM bersubsidi dan rakyat tidak rela subsidi dicabut.

Namun bukan pemerintah namanya kalau tidak kreatif mengajukan wacana. Sejak tahun lalu, salah seorang pejabat pemerintah yang cukup populer mengajukan wacana penghilangan subsidi BBM di salah satu kota besar. Idenya cukup baik, walaupun belum jelas. Namun memang ide tersebut sampai sekarang tidak jelas rimbanya karena baru sebatas wacana.

Continue reading

Mencabut Subsidi BBM di Jakarta, Apakah Mungkin?

Ahok

Dua minggu terakhir ini kita membaca, melihat dan mendengar seorang pejabat di Pemerintah Daerah DKI Jakarta berkoar tentang rencananya akan mencabut subsidi BBM di Jakarta. Banyak komentar yang beredar di media, bahkan beberapa kali saya temukan perdebatan di kalangan masyarakat saat berada di warung kopi. Ada yang mendukung, ada yang mencibir bahkan ada yang kagum dengan rencana sang pejabat tersebut yang terkenal berani. Namun bagi saya, selama rencana hanya baru omongan tanpa kenyataan, maka itu hitungannya masih omong kosong belaka. Mungkin komentar saya akan berbeda jika sang pejabat mempunyai rencana jelas dan mampu menentukan tanggal berlakunya pencabutan BBM subsidi di Jakarta.

Saat ini yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah mungkinkah Pemerintah Daerah DKI Jakarta dapat mencabut subsidi BBM paling tidak untuk wilayah DKI Jakarta saja? Atau bisa jadi apakah ini hanyalah salah satu bentuk pencitraan dari sang pejabat Pemda DKI?

Continue reading

Pribadi vs Umum, Mana Lebih Murah?

Pribadi vs Umum

Mari kita mulai dengan fakta. Jumlah kendaraan yang terdaftar di Jakarta menurut data ini adalah dua belas juta kendaraan. Sembilan setengah juta di antaranya adalah kendaraan roda dua. Sedangkan angkutan umum hanya berjumlah empat persen dari keseluruhan jumlah kendaraan non roda dua yang terdaftar atau sekitar 100 ribu kendaraan. Dari fakta tersebut sangat terlihat bahwa jika terjadi kemacetan sebab utamanya adalah kendaraan pribadi yang mencapai lebih dari 90 persen populasi.

Lalu, kenapa masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi? Apakah karena lebih nyaman? Apakah karena lebih jelas waktu tempuhnya? Atau mungkin semata-mata hanya karena lebih murah atau paling tidak hanya berbeda sedikit daripada naik angkutan umum? Mari kita telusuri satu per satu permasalahan ini.

Continue reading

Iklan Sebelum Nonton Bioskop

Beberapa hari ini sedang heboh tentang munculnya iklan salah satu cagub DKI Jakarta sebelum pemutaran film bioskop. Saya memang tidak melihat iklan cagub tersebut, namun terakhir kali saya ke bioskop, memang ada iklan, mirip seperti di televisi. Artinya iklan yang ada di bioskop itu juga pernah kita lihat di televisi sebelumnya. Saya tidak akan mempermasalahkan iklan salah satu cagub tersebut. Yang saya permasalahkan adalah pihak bioskop yang menayangkan iklan sebelum acara pemutaran film dimulai. Begini argumen saya.

Di bioskop, kita membayar tiket untuk menonton sebuah film. Saya tekankan pada kata “bayar”. Dengan membayar kita memperoleh hak untuk menikmati layanan tersebut, dalam hal ini menonton layar bioskop tanpa gangguan. Benar kan? Jika di dalam bioskop kita masih disajikan iklan, lalu apa beda layanan berbayar dengan layanan gratisan seperti nonton Euro 2012? Continue reading

Fatwa MUI Tentang Premium, Bukti Kreatifitas Pemerintah

Sejak kemarin telah berkembang wacana adanya Fatwa MUI tentang pengharaman orang kaya menggunakan premium. Saya tidak menilai yang katanya Fatwa MUI sebagai Fatwa, karena saya belum melihat secara jelas keputusan Fatwa MUI dalam sebuah dokumen seperti yang ada di sini. Yang ada hanyalah berita dari berbagai website berita online yang menyebutkan bahwa MUI mengeluarkan Fatwa tentang pengharaman premium bagi orang kaya di sini, maupun di sini.

Jadi mungkin saja belum menjadi fatwa, tapi paling tidak sudah menjadi wacana di tengah masyarakat.

Seperti yang kita ketahui, rencana pembatasan premium sudah mulai diwacanakan sejak tahun 2010 lalu mengingat harga minyak dunia yang semakin naik dan berpotensi membebani anggaran negara. Rencana yang paling hebat adalah dibatasinya penggunaan premium mulai 1 Januari 2011. Namun rencana itu diundur ke 1 April 2011. Lalu diundur lagi sampai pada batas waktu yang belum ditentukan. Continue reading