Perjalanan yang Harus Dilalui

perjalanan panjang

Dahulu kala ketika kakek saya masih muda, mungkin dia memiliki impian bahwa anaknya kelak harus mengenyam pendidikan tinggi. Kakek saya bisa bangga karena salah satu anaknya, yaitu papa saya berhasil menjadi sarjana bahkan berhasil menyabet gelar master semasa hidupnya.

Papa saya pun tumbuh jadi orang yang mandiri dan akhirnya mampu membuat semua anaknya berhasil meraih gelar sarjana beberapa puluh tahun kemudian. Papa saya mungkin tidak meninggalkan banyak warisan, tapi paling tidak anak-anaknya saat ini, saya dan kedua saudara saya tidak memulai sesuatu dari nol karena kami telah memiliki modal yang cukup untuk bersaing di kehidupan saat ini.

Continue reading

Kemana Harus Berinvestasi?

investasi

Bagi yang ingin memulai berinvestasi kemungkinan besar akan bingung apa yang harus dilakukan. Bingung yang paling besar adalah bingung kemana harus menempatkan modal untuk investasi. Apakah saham? Apakah emas? Apakah properti? Atau malah bisnis pribadi? Semua contoh investasi tersebut adalah benar. Yang terpenting adalah memulainya.

Investasi pun harus disesuaikan dengan tujuannya. Tujuan menggambarkan besaran uang saat tujuannya tercapai. Di samping itu harus juga ditentukan jangka waktu untuk mencapai tujuan. Nah, jika besaran uang sudah didapatkan dan jangka waktu sudah ditentukan, tinggal memilih strategi investasi yang tepat untuk mencapai tujuan dengan jangka waktu tersebut.

Continue reading

Menjadi Bebas Finansial

bebas finansial

Dulu saya tak tahu makna dari Bebas Finansial. Yang saya tahu bebas finansial artinya kita punya uang banyak sekali sehingga apa pun yang kita butuhkan terpenuhi. Namun jika bebas finansial diartikan dengan uang banyak, maka hal itu tidak terukur. Oleh karena itu bebas finansial harus terukur, berapa banyak uang yang kita butuhkan untuk menjadi bebas finansial.

Di acara Wealth Expo 2013 lalu, seorang pembicara menjelaskan tentang definisi bebas finansial. Rumusnya sederhana. Saat pengeluaran per bulan kita lebih kecil daripada penghasilan pasif kita per bulan, maka itu sudah disebut bebas finansial. Jadi kalau kita punya pengeluaran per bulan Rp 10 juta, maka selama penghasilan pasif kita lebih besar dari Rp 10 juta, maka kita sudah dapat disebut bebas finansial. Mudah kan?

Continue reading

Wealth Expo 2013 : Chris Gardner Live in Jakarta!

Chris Gardner

Di bulan Juni 2013 lalu, teman kantor saya mengajak saya untuk membeli tiket Chris Gardner Live in Jakarta di sebuah website belanja yang menawarkan diskon besar. Sebenarnya saya mengiyakan ajakannya setelah mengetahui siapa sosok Chris Gardner tersebut. Namun teman saya tidak melakukan apa-apa sehingga promo dari website belanja tersebut sudah menghilang tanpa ada satu pun dari kami yang membeli tawaran tersebut.

Bulan Juli 2013 saya mendapatkan email dari MerryRiana.com (kebetulan saya langganan newsletter dari MerryRiana.com). Email tersebut berisi undangan untuk menyaksikan Chris Gardner Live in Jakarta secara gratis bila saya mengklik link yang disediakan. Ini adalah acara yang sama dengan acara yang ditawarkan website belanja di bulan Juni 2013 lalu. Langsung saja saya klik link yang disediakan sambil tidak percaya bahwa saya akan mendapatkan tiket gratis ke acara tersebut.

Continue reading

Perjalanan Menuju Pasar Saham

Saya mulai mengenal investasi sejak tahun 2008 ketika saya menemukan seorang perencana keuangan pribadi lewat sebuah blog. Dari situ saya mulai mengenal yang namanya reksadana dan mulai menggeluti reksadana sejak saat itu. Saya sempat tidak aktif di reksadana saat akhir 2008 lalu dimana saat itu terjadi krisis dunia akibat kesalahan sistem KPR di Amerika. Saya yang mulai kenal dengan reksadana agak takut juga saat itu apalagi saat itu Nilai Aktiva Bersih reksadana yang saya pilih turun jauh sekali hingga lebih dari 50%. Saya pun sempat berhenti sementara melakukan top up reksadana sampai pertengahan tahun 2009.

Reksadana yang saya pilih cuma dua macam, yaitu reksadana saham dan reksadana pasar uang. Reksadana saham untuk jangka panjang (walaupun saat pasar modal turun sempet takut) dan reksadana pasar uang untuk jangka pendek. Saya tidak bermain di jangka menengah karena menurut saya returnnya tidak sepadan dengan penantiannya. Saya aktif melakukan top up di reksadana paling tidak Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta rupiah per bulannya. Saya memilih reksadana Manulife Dana Saham untuk reksadana saham dan Mandiri Investa Pasar Uang untuk reksadana pasar uang. Tidak ada alasan istimewa memilih keduanya. Alasan utama saya adalah top up fee keduanya adalah nol persen.

Continue reading