Relawan Mukena 10 Ribu (Bagian 2)

Laundry mukena telah selesai Selasa lalu. Saat ini saya punya enam stel mukena siap untuk didistribusikan. Seperti mekanisme mukena10ribu, saya harus menyediakan tiga stel untuk diletakkan di mushala yang dipilih. Mushala yang saya pilih adalah tempat Shalat di lantai kerja saya, yang bukan merupakan Mushala, namun ada tempat untuk meletakkan sajadah dan mukena. Tiga stel lainnya harus disimpan untuk sebagai pengganti mukena satu minggu kemudian.

Enam stel mukena yang saya dapatkan masing-masing tiga berwarna hijau dan tiga lagi berwarna biru. Untuk hari ini saya membawa tiga stel yang berwarna hijau. Saya bertekad setiap hari Rabu akan mengganti tiga stel mukena yang saya letakkan dengan tiga stel yang menjadi persediaan. Demikian seterusnya hingga si mukena sudah tidak layak digunakan lagi.

Continue reading

Relawan Mukena 10 Ribu (Bagian 1)

Di lantai kantor saya ada tempat Shalat tidak resmi yang sering dipakai orang untuk Shalat. Sebenarnya kantor saya memiliki mesjid yang cukup mumpuni di lantai dasar, namun kadang untuk turun ke bawah, walaupun hanya menggunakan lift, dapat memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu banyak orang yang lebih suka Shalat di lantai tempat kerjanya.

Di tempat Shalat tersebut tersedia sajadah dan juga mukena. Khusus untuk mukena biasanya pada bawa sendiri atau ditinggal namun ada pemiliknya. Ada juga orang yang sengaja meninggalkan mukenanya untuk dipakai umum. Namun, seperti kebanyakan mukena yang digunakan untuk umum, mukena tersebut pada akhirnya kotor dan tidak terpakai karena memang tidak ada orang yang bertanggung jawab secara rutin untuk mencucinya. Jadi orang agak malas menggunakan mukena umum tersebut dan lebih senang menggunakan mukenanya sendiri-sendiri.

Continue reading